Pengertian laporan Keuangan Bank

musyarakah, prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah,dan pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ijarah. Sedang penentuan biaya jasa bank lainnya juga sesuai dengan Syariah Islam dan sebagai dasar hukumnya adalah Al- Qur’an dan Sunnah Rosul.

D. Pengertian laporan Keuangan Bank

Setiap jenis usaha atau perusahaan mempunyai catatan laporan keuangan yang berguna untuk menguji dan mengetahui serta menilai kondisi dan posisi keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data aktivitas perusahaan tersebut Mulyono, 1986 : 6. Menurut PSAK No. 1 2002; par 12-14 tujuan dari laporan keuangan adalah : 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai untuk pengambilan keputusan ekonomi dan menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non- keuangan. 3. Menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun dan disajikan kepada semua pihak yang membutuhkan. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan antara lain: 1. Pemilik, dibutuhkan untuk sarana memantau prestasi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang ditanam mampu memberikan keuntungan. 2. Manajer perusahaan, menggunakan laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 3. Kreditur, memanfaatkan laporan keuangan untuk mempelajari prospek perusahaan sehubungan dengan kredit yang diberikan. 4. Pemerintah, digunakan untuk memungut pajak dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan yang berlaku. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia dan standar khusus akuntansi perbankan Indonesia. Laporan keuangan bank yang dimaksud terdiri dari Taswan, 1996 : 41 : 1. Neraca Dalam hal ini menyajikan neraca secara umum, aktiva dan pasiva tidak dikelompokkan menurut lancar atau tidak lancar, namun sedapat mungkin disusun menurut lingkaran likuiditas dan jatuh temponya. Kemudian pos- pos-pos neraca yang bersifat umum mengacu kepada Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia SKAPI. a. Aktiva, terdiri dari : 1. Kas 2. Giro pada Bank Indonesia 3. Giro pada bank lain, saldo rekening giro bank di bank lain 4. Penempatan pada bank lain, atau disebut Bank-Bank Lain BBL 5. Surat Berharga 6. Kredit yang diberikan 7. Pendapatan yang masih akan diterima 8. Pernyataan 9. Biaya Dibayar Dimuka 10. Aktiva tetap 11. Antar bank aktiva 12. Rupa-rupa aktiva b. Pasiva, terdiri dari : 1. Giro 2. Tabungan 3. Deposito berjangka 4. Cadangan tujuan 5. Cadangan umum 6. Pinjaman yang diterima 7. Kewajiban-kewajiban lainnya yang harus segera dibayar 8. Cadangan penghapusan piutang 9. Biaya yang masih harus dibayar 10. Rupa-rupa pasiva 11. Pinjaman subordinasi 12. Modal pinjaman 13. Modal 2. Perhitungan LabaRugi Bahwa laporan labarugi harus disusun dalam bentuk berjenjang multiple step yang menggambarkan pendapatan dan biaya yang berasal dari kegiatan utama bank dan kegiatan utama lainnya dalam suatu periode tertentu secara rinci mengenai unsur pendapatan dan beban baik yang utama maupun yang diluar usaha. a. Pendapatan usaha bank Adalah pendapatan langsung dengan kegiatan utama bank. Pendapatan ini terdiri dari : 1. Hasil bunga, adalah pendapatan bunga baik dari kredit yang diberikan maupun dari penempatan pada giro, deposito, obligasi, atau surat berharga lainnya. 2. Pendapatan provisi dan komisi. Komisi adalah imbalan yang diterima atas pemberian jasa tertentu dalam pelaksanaan transaksi, sedangkan promisi adalah imbalan yang diperhitungkan bank sehubungan dengan jasa yang diberikan untuk pelaksanaan transaksi tertentu. 3. Pendapatan rupa-rupa, adalah pendapatan lainnya yang merupakan hasil langsung dari kegiatan lainnya pada bank. b. Pendapatan non operasional Adalah pendapatan yang diterima dan tidak berhubungan langsung dengan kegiatan utama bank, misalnya pendapatan sewa ruang kantor. c. Biaya operasional Adalah biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan utama bank. Biaya-biaya ini terdiri dari : 1. Biaya bunga, yaitu semua yang dikeluarkan atas dana-dana berasal dari Bank Indonesia, bank lain dan pihak ketiga bukan bank. 2. Biaya tenaga kerja, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank unutk membiayai pegawainya. 3. Biaya penyusutan, yaitu untuk menampung pengakuan atas biaya- biaya aktiva tetap dan inventaris sebagai akibat aus atau usang. 4. Biaya rupa-rupa, yaitu biaya-biaya yang langsung dikeluarkan bank yang belum dicantumkan dalam butir diatas. d. Biaya non operasional Adalah semua biaya yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha bank, misalnya kerugian karena kehilangan, denda dan sebagainya. 3. Laporan Komitmen dan Kontijensi a. Komitmen Adalah suatu ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan dalam sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati dipenuhi. Komitmen ini terdiri dari : 1. Tagihan komitmen, adalah komitmen yang diterima dari pihak lain dan akan menimbulkan suatu tagihan bagi bank itu sendiri. 2. Kewajiban komitmen, adalah komitmen yang diberikan kepada nasabah atau pihak lain, misalnya komitmen akan memberikan kredit kepada calon debitur dan sebagainya. b. Kontijensi Adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan memperoleh laba atau rugi oleh suatu bank, yaitu baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih dimasa yang akan datang. Kontinjensi ini terdiri dari : 1. Tagihan kontinjensi, yaitu tagihan bersyarat tergantung terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang. 2. Kewajiban kontinjensi, yaitu kewajiban bersyarat tergantung terjadi atau tidaknya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang. 4. Laporan Arus Kas Adalah laporan keuangan yang menunjukkan bank dalam menghasilkan dan menggunakan kas atau setara dengan kas. Laporan arus kas memberikan informasi tentang kas masuk dan kas keluar selama satu periode akuantansi. Laporan arus kas dibagi menjadi aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas financing Fraser dan Ormiston, 2004 : 132. a. Aktivitas operasi, adalah aktivitas utama penghasil pendapatan bank dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. b. Aktivitas investasi, adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Dengan kata lain, bahwa arus kas investasi adalah arus kas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. c. Aktivitas pendanaan financing, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman. 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan dan harus dibaca sejalan dengan memahami penyajian laporan keuangan.

E. Kinerja Keuangan