BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KECEMASAN
2.1.1 Definisi Kecemasan
Kecemasan merupakan gangguan psikiatrik yang paling banyak terjadi. Menurut Fortinash Worret 2003, gejala kecemasan sering diidentifikasi
sebagai bagian lain dari gangguan jiwa. Kecemasan sangat umum terjadi pada manusia, semua pernah mengalami kecemasan, dan terkadang mereka
menghabiskan banyak waktu, usaha, dan uang untuk mencoba menghindari atau mengurangi kecemasan yang dialami.
Definisi kecemasan menurut Stuart 2012, kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan
yang tidak pasti dan ketidakberdayaan. keadaan emosi yang dialami tidak memiliki objek secara spesifik, kecemasan dialami secara subjektif dan
dikomunikasikan secara interpersonal dan berada dalam suatu rentang. Tingkat kecemasan yang dialami tergantung reaksi dari diri mereka sendiri dan lama
paparan terhadap situasi atau objek yang memilki kapasitas untuk menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
seseorang menjadi stres Davies Armstrong, 2002. Thomas 2004 mengungkapkan, kecemasan menjadi gangguan ketika konsistensi dan
intensitasnya mampu melemahkan dan mengganggu kehidupan dari seseorang. Kecemasan merupakan gangguan psikiatrik yang paling umum dan sering
terjadi, kecemasan dapat menimbulkan rasa khawatir yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan menyebabkan rasa
tidak berdaya. Walaupun merupakan hal yang normal dialami namun kecemasan tidak boleh dibiarkan karena lama kelamaan dapat menyebabkan
gangguan dan dapat melemahkan dan mengganggu kehidupan dari individu yang mengalami kecemasan.
2.1.2 Penyebab Kecemasan
a Faktor Predisposisi
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal kecemasan Stuart, 2012.
1 Dalam pandangan psikoanalisis, kecemasan adalah konflik emosional
yang terjadi antara dua elemen kepribadian; id dan super ego. Id mewakili dorongan insting dan implus primitif, sedangkan superego
mencerminkan hati nurani dan dikendalikan oleh norma budaya. Ego atau A ku, berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang
bertentangan tersebut, dan fungsi kecemasan adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
2 Menurut pandangan interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan takut
terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpesonal. kecemasan juga
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kerentanan tertentu. Individu dengan
harga diri rendah sangat rentan mengalami kecemasan yang berat. 3
Menurut pandangan perilaku, kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Ahli teori perilaku lain menganggap kecemasan sebagai suatu dorongan yang dipelajari berdasarkan
keinginan dari dalam diri untuk menghindari kepedihan. Ahli teori konflik memandang kecemasan sebagai pertentangan antara dua
kepentingan yang berlawanan. Mereka meyakini adanya hubungan timbal balik antara konflik dan kecemasan; konflik menimbulkan cemas,
dan cemas menimbulkan perasaan tidak berdaya, yang pada gilirannya meningkatkan konflik yang dirasakan.
4 Kajian keluarga, menunjukan bahwa gangguan kecemasan biasanya
terjadi dalam keluarga. 5
Kajian biologis menunjukan bahwa otak mengandung reseptor khusus yakni benzodiazepin, obat-obatan meningkatkan neuroregulator inhibisi
asam gama-aminobutirat GABA, yang berperan penting dalam
mekanisme biologis yang berhubungan dengan kecemasan. Selain itu, kesehatan umum individu dan riwayat kecemasan pada keluarga
memiliki efek nyata sebagai perdisposisi kecemasan. Kecemasan mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan
kemampuan individu untuk mengatasi stresor.
Universitas Sumatera Utara
b Faktor Presipitasi
Menurut Stuart 2012, faktor presipitasi dapat berasal dari sumber internal atau eksternal. Faktor presipitasi dapat dikelompokan dalam dua
kategori yaitu; 1
Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas pisiologi yang akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari. 2
Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu.
2.1.3 Proses Terjadinya Kecemasan