Manajemen Stres Mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam Penyusunan Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

(1)

43

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya Desi Riau Faska Harianja adalah mahasiswa Program Ekstensi 2014 di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan judul “Manajemen Stres Mahasiswa Program Ekstensi 2014 Dalam Penyusunan Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen apa yang dilakukan mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan salah satu langkah awal untuk menyelesaikan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam lampiran berikut terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Untuk itu, saya mohon dengan segala kerendahan hati agar kiranya Abang/Kakak bersedia meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang telah saya susun. Kejujuran Abang/Kakakdalam mengisi kuesioner ini sangat saya harapkan dan saya hargai. Jawaban yang Abang/Kakak berikan akan saya jamin kerahasiaannya. Informasi yang Abang/Kakak berikan hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud lain.

Partisipasi dari Abang/Kakak dalam penelitian ini bersifat sukarela, karena teman/abang/kakak memiliki hak untuk bersedia atau tidak bersedia untuk menjadi responden tanpa ada sanksi apapun.

Jika Abang/Kakak berkenan menjadi partisipan pada penelitian ini, silahkan Abang/Kakak menandatangani Surat Persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan sebagai bukti kesukarelaannya. Terimakasih atas partisipasi Abang/Kakak pada penelitian ini.


(2)

44

Tanda Tangan :

Tanggal :

Kode Responden (Diisi oleh peneliti) :


(3)

45

Kuesioner Data Penelitian

Kode :

Tanggal /Waktu :

1. Isilah data dengan benar dan berikan tanda (√) pada kotak yang sesuai. Petunjuk Pengisian :

2. Bila ada pertanyaan yang kurang dimengerti, dapat menanyakan langsung kepada peneliti.

Bagian I. Data Demografi

1. Umur : ...tahun 2. Jenis Kelamin :

1. Laki-laki 2. Perempuan 3. Pekerjaan :

1. Wiraswasta 2. PNS

3. Tidak Bekerja 4. Status Perkawinan :

1. Belum Menikah 2. Menikah 3. Janda/Duda


(4)

46

Bagian II. Kuesioner Manajemen Stres Mahasiswa Ekstensi 2014 Dalam

Penyusunan Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Berilah tanda (√) pada satu kolom yang tersedia dari setiap pernyataan sesuai Petunjuk Pengisian

yang responden rasakan/alami selama proses penyusunan skripsi berlangsung.

No Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 1 Setiap hari saya makan teratur

2 Sedikitnya dalam sehari saya tidur 7-8 jam

3 Saya olahraga setiap hari

4 Saya mengatur pola makan saya agar berat badan saya ideal

5 Saya bergaul dengan teman sebaya saya

6 Saya mengatur waktu saya secara efektif

7 Saya beribadah setiap waktunya 8 Saya melakukan rekreasi seminggu

sekali untuk hiburan

9 Saya mengikuti kegiatan sosial disekitar tempat tinggal saya

10 Saya memberikan kasih sayang kepada orang disekitar saya


(5)

47

11 Saya tidak merokok (khusus laki-laki)

12 Saya tidak minum minuman keras 13 Saya berbagi cerita kepada teman

dekat saya

14 Saya mencari waktu untuk menenangkan diri

15 Saya berbicara terus terang mengutarakan isi hati saya ketika saya marah atau gelisah


(6)

Karakteristik Responden Manajemen Stres No Umur Jenis

Kelamin

Pekerjaan Menikah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total Kategori

1 21 Laki-laki Tidak Bekerja

Belum Nikah

2 3 1 1 3 1 4 1 1 1 1 1 1 3 3 27 Tidak Efektif

2 21 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

3 4 2 2 4 3 4 2 2 4 4 4 4 3 2 47 Efektif

3 22 Laki-laki Tidak Bekerja

Belum Menikah

3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 1 4 4 4 4 40 Efektif

4 22 Laki-laki Tidak Bekerja

Belum Menikah

4 4 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 38 Efektif

5 22 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 2 1 3 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 43 Efektif

6 22 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 2 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 2 2 3 43 Efektif


(7)

42

9 22 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 2 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 50 Efektif

10 22 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

4 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 53 Efektif

11 22 Perempuan PNS Belum Menikah

3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 51 Efektif

12 22 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 4 1 2 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 48 Efektif

13 22 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

4 4 2 2 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 4 50 Efektif

14 23 Laki-laki Tidak Bekerja

Belum Menikah

3 2 1 1 4 1 4 2 4 3 3 2 2 4 2 38 Efektif

15 23 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

4 3 1 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 2 44 Efektif


(8)

43

Bekerja Menikah 18 23 Laki-laki Tidak

Bekerja

Belum Menikah

3 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 2 39 Efektif

19 23 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 2 1 1 4 3 4 2 2 3 4 4 3 2 2 39 Efektif

20 23 Laki-laki Tidak Bekerja

Belum Menikah

3 3 2 2 4 3 4 2 2 3 1 1 3 3 3 39 Efektif

21 23 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

3 2 1 1 3 2 4 2 1 3 4 4 3 3 2 38 Efektif

22 23 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 2 1 1 3 2 4 2 2 4 4 4 3 3 3 40 Efektif

23 23 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 3 1 2 4 2 4 2 2 3 2 2 3 3 3 42 Efektif

24 24 Laki-laki Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 2 2 4 4 2 4 2 2 4 4 1 4 4 4 43 Efektif


(9)

44

Bekerja Menikah 27 24 Laki-laki PNS Belum

Menikah

2 2 4 4 3 2 4 2 2 3 1 3 3 3 3 41 Efektif

28 24 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

3 2 2 4 4 2 4 2 2 3 4 4 2 2 1 44 Efektif

29 24 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 2 2 2 4 3 4 2 3 4 4 4 2 3 2 43 Efektif

30 24 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 4 1 3 4 2 4 2 1 3 4 1 3 3 3 40 Efektif

31 24 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

4 4 2 4 2 4 3 2 1 4 4 4 3 4 3 48 Efektif

32 25 Laki-laki Tidak Bekerja

Belum Menikah

3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 46 Efektif

33 25 Perempuan Wiraswasta Belum Menikah

3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 2 2 48 Efektif

34 25 Perempuan Wiraswasta Belum Menikah


(10)

45

Bekerja Menikah

36 30 Perempuan PNS Menikah 3 3 1 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 46 Efektif 37 30 Perempuan PNS Belum

Menikah

2 2 2 2 3 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 47 Efektif

38 31 Laki-laki PNS Menikah 2 2 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 1 3 40 Efektif 39 31 Laki-laki PNS Menikah 2 2 2 1 2 2 4 2 2 3 3 1 2 3 3 34 Tidak Efektif 40 31 Perempuan PNS Menikah 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 1 3 44 Efektif 41 33 Perempuan PNS Menikah 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 1 2 3 3 46 Efektif 42 34 Perempuan PNS Menikah 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 1 3 45 Efektif 43 34 Perempuan PNS Menikah 2 3 2 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 48 Efektif 44 38 Laki-laki PNS Menikah 2 4 1 1 2 4 4 2 1 4 4 4 2 4 3 42 Efektif 45 42 Laki-laki PNS Menikah 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 1 2 3 4 44 Efektif 46 22 Laki-laki Tidak

Bekerja

Belum Menikah


(11)

46

48 22 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 2 1 1 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 4 43 Efektif

49 22 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah

2 2 1 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 47 Efektif

50 25 Laki-laki Tidak Bekerja

Belum Menikah

1 3 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 31 Tidak Efektif

51 30 Laki-laki PNS Menikah 2 3 1 2 2 3 4 2 2 4 3 2 2 3 2 37 Tidak Efektif 52 26 Perempuan PNS Belum

Menikah

3 3 1 2 3 3 4 2 1 3 3 3 2 3 2 41 Efektif

53 28 Laki-laki PNS Menikah 2 3 2 2 3 3 4 2 3 4 3 1 2 2 3 39 Efektif 54 26 Perempuan PNS Belum

Menikah

3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 47 Efektif

55 21 Perempuan Tidak Bekerja

Belum Menikah


(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

56

Lampiran 2 Taksasi Dana

1. Persiapan Proposal

a. Biaya kertas dan tinta printer Rp. 100.000,- b. Fotokopi sumber-sumber tinjauan pustaka Rp. 50.000,- c. Perbanyak proposal dan penjilidan Rp. 100.000,-

d. Biaya internet Rp. 100.000,-

e. Konsumsi saat sidang proposal Rp. 300.000,- 2. Pengumpulan Data

a. Cenderamata responden Rp. 500.000,-

3. Persiapan Skripsi

a. Biaya kertas dan tinta printer Rp. 150.000,- 3. Penggandaan skripsi dan penjilidan Rp. 150.000,-

4. Biaya sidang Skripsi Rp. 450.000,-

5. Konsumsi saat sidang hasil Rp. 200.000,-

4. BiayaTakTerduga Rp. 200.000,-


(28)

57

Lampiran 3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA DIRI

Nama : Desi Riau Faska Harianja

NIM : 141121073

Tempat/ Tanggal Lahir : Sei Rokan, 01 April 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl.Jamin Ginting No 390-392

No. HP. : +6281361110629

Alamat Email : dessi_harianja@ymail.com Status Pendidikan : Semester 2

(Ekstensi)Fakultas/JurusanKeperawatan/ Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara


(29)

58

RIWAYAT PENDIDIKAN :

1. TK Tunas Harapan : 1996 - 1998

2. SDN 048 Pagaran Tapah : 1998 - 2003 3. SMP Ostrom Metodisht 2 T. Tinggi : 2003 - 2006

4. SMA N 1 T.Tinggi : 2006 - 2009

5. D III Fakultas Keperawatan USU : 2011 - 2014


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia. (2014). Tentang Perbedaan Tingkat Stres Mahasiswa Reguler dengan Mahasiswa Ektsensi Dalam Proses Belajar di Universitas Sam Ratulangi Manado : Jurnal of clinical nursing

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Dalami, E. (2010). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : CV. Trans Info Media.

Hawari, D. (2011). Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Heiman & Kariv,(2005). Task-Oriented versus Emotion-Oriented Coping

Strategies : The Case of College Students. Volume : 39. Issue : 172+. College Student Jurnal.

Hidayat, A.A. (2009). Konsep Stres dan Adaptasi Stres. Jakarta : Salemba Hidayat, A.A. (2004). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Yosep` (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung : PT. Refika Aditama Nursalam. (2002). Metode Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Edisi 2. Jakarta : Salemba

Prabowo. (2012). Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I Prodi D III Keperawatan Tentang Manajemen Stres di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) PKU Muhammadiyah Surakarta : Jurnal of clinical nursing.

Purwati, S. (2010). Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Reguler diakses pada tanggal 20 Maret 2015. http//www.ui.ac.id

Rahman, A. et al.(2013). Stress Among Preclinical Medical Students of University Sultan Zainal Abidin : Journal of Applied Pharmaceutical Science Vol. 3 (11) pp. 076-081, November, 2013.

Rahmi, N. (2011). Hubungan tingkat stres dengan prestasi belajar mahasiwa tingkat II Prodi DIII Kebidanan Banda Aceh jurusan kebidanan Poltekes


(31)

42

Smeltzer, Suzanne C. (2002). Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta : EGC

Siswanto. (2007). Kesehatan Mental : Konsep, Cakupan, dan Perkembangannya. Jakarta : Erlangga

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Sunaryo. (2013). Psikologi Untuk Keperawatan, Edisi 2. Jakarta : EGC.

Tika. (2011) Penanggulangan stress Skripsi http//www.psikologi.com/epsi/search diperoleh tanggal 3 Maret 2012.

Trisni (2014) Hubungan Prokratinasi Akademik Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa D IV Kebidanan Anvulen di Stikes Aisyiyah Yogyakrta 2014.

Wirawan. (2012). Menghadapi Stres dan Depresi. Jakarta : Platinum Publisher Widyastuti, P & Yulianti, D. (2004). Manajemen Stres. Jakarta : EGC

Vilaseeni, V.P., & Surya H. (2013). Overview Of Stress Level Among The Students In Medical Faculty Of North Sumatera Univesity Odd Semester Academic Year 2012/2013. E-Journal FK USU Vol.1 No.1


(32)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014. Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Manajemen Stres Mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014 Dalam

Penyusunan Skripsi

- Mengatur pola makan - Mengatur pola tidur - Melakukan olahraga - Mengatur berat badan - Bergaul dengan orang lain - Mengatur waktu

- Beribadah

- Melakukan rekreasi - Mengatur keuangan - Memberikan kasih sayang - Terapi psikofarmaka - Psikoterapi

- Terapi psikoreligius - Terapi psikososial

- Efektif

- Tidak Efektif

Keterangan : : Tidak diteliti : Diteliti


(33)

26

3. 2 Definisi Operasional Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Cara mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dalam mengatasi ketegangan atau tekanan selama proses penyusunan skripsi. Kuesioner terdiri atas 15 pernyataan. Dengan pilihan jawaban yaitu :

- Selalu - Sering - Jarang - Tidak Pernah Manajemen stres diukur dengan skor - 15 – 37 dikatakan tidak efektif terhadap stres

- 38 – 60 dikatakan efektif terhadap stres


(34)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manajemen stres mahasiswa dalam penyusunan skripsi tahun 2014.

4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi

Populasi target penelitian ini adalah mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Jumlah seluruh mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Angkatan 2014 sebanyak 124 orang mahasiswa.

4.2.2 Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil individu siapa saja yang dapat dijangkau atau ditemui. Slovin (1960, dalam Nursalam, 2003), dalam menentukan jumlah sampel suatu populasi dapat menggunakan rumus : N = n/N(d)2+1, dimana n = sampel, N = populasi, d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05. Dengan menggunakan rumus tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian ini 55 yang diambil dari 124 populasi.


(35)

28

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2015 sampai Januari 2016 di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, setelah disetujui penulis akan meminta izin ke Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Pertimbangan penelitian ini dilakukan untuk melindungi hak-hak subjektif untuk menjamin kerahasian identitas responden. Penelitian ini tidak menimbulkan bahaya bagi responden dan memberikan kebebasan bagi responden menentukan keputusan sendiri apakah bersedia ikut menjadi responden dalam penelitian ini atau tidak tanpa ada unsur paksaan atau pengaruh dari peneliti atau siapapun. Peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu serta menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden. Jika responden bersedia, maka terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan (informed consent) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti. Responden berhak menolak maupun mengundurkan diri dalam proses penelitian tanpa adanya tekanan. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada pengumpulan data (kuesioner) yang diisi responden dan lembar tersebut hanya akan diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dan hanya akan digunakan dalam penelitian (Nursalam, 2003).


(36)

29

4.5 Instrumen Penelitian 4.5.1 Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang responden ketahui (Arikunto, 2013). Instrumen yang digunakan penelitian ini dalam bentuk kuesioner yang dibagi menjadi dua bagian. Pada bagian awal instrumen penelitian ini berisi data demografi responden meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan dan status pernikahan.

Bagian kedua yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi manajemen stres mahasiswa Ekstensi Keperawatan Universitas Sumatera Utara dalam penyusunan skripsi. Kuesioner ini telah peneliti modifikasi dari Hawari (2001). Kuesioner penelitian ini dinilai dengan menggunakan skala likert yang dijawab dengan empat pilihan jawaban yaitu selalu, sering, jarang dan tidak pernah. Semua pertanyaan diberi skor 4 untuk selalu, 3 untuk sering, 2 untuk jarang dan 1 untuk tidak pernah. Untuk menentukan kategori manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dilihat dengan menggunakan rumus statistik menurut Hidayat (2007) yaitu :

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah). Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut :


(37)

30

b. Menentukan nilai Rentang (R)

Rentang : Skor terbesar – Skor terkecil : 60 – 15

: 45 c. Menentukan nilai panjang kelas (i)

P = Rentang / Banyak kelas = 45/2

= 22,5 = 23

Dengan demikian data tentang manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 dikategorikan atas interval sebagai berikut :

15 – 37 = Tidak efektif 38 – 60 = Efektif

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas instrumen bertujuan untuk mengetahui suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas ini sudah dikonsultasikan kepada 1 orang ahli dosen yang berkompeten di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saran dosen validitas penelitian yaitu membuat kalimat yang lebih simpel agar dapat dimengerti, menambahkan beberapa kalimat dari tinjauan pustaka untuk dijadikan pernyatan pada kuesioner


(38)

31

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan rumus Cronbach Alpha, uji reliabilitas dilakukan sebelum mengumpulkan data, dengan memberikan kuesioner kepada 30 responden mahasiswa Program Ekstensi 2014 di Stikes Universitas Sari Mutiara dengan kriteria yang sama dengan populasi responden penelitian kemudian menilai reliabilitasnya. Untuk instrumen yang baru dikatakan reliabel apabila memiliki nilai 0,70, hasil reliabilitas instrumen adalah 0,928.

4.7 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan accidental sampling setelah terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada bagian pendidikan Fakultas Keperawatan dan Komisi Etik Penelitian Kesehatan, kemudian peneliti membagikan kuesioner kepada mahasiswa Ekstensi, yang sedang duduk di skycross kampus, yang sedang melihat sidang skripsi dan yang sedang duduk dikantin pada saat dilakukan penelitian.

Terlebih dahulu peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat dan cara pengisian kuesioner, kemudian responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan dan selanjunya peneliti memeriksa kelengkapan data. Jika ada data yang kurang dapat langsung dilengkapi dan selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisa oleh peneliti.


(39)

32

dengan memeriksa data, kemudian data yang sesuai diberi kode untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data (Nursalam, 2003).

Analisis data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase mengenai manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dalam penyusunan skripsi.


(40)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1Hasil Penelitian

Hasil penelitian diperoleh dari 55 sampel penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk mengetahui manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

5.1.1 Karakteristik Demografi Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah meliputi faktor umur, jenis kelamin, pekerjaan dan status pernikahan. Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa mayoritas mahasiswa (80,0%) berada dalam rentang umur 21-28 tahun, mahasiswa perempuan sebanyak 24 orang (61,8%), mayoritas berstatus belum menikah sebanyak 44 orang (80,0%) mahasiswa, dan mahasiswa tidak bekerja sebanyak 38 orang (69,1%).


(41)

34

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Mahasiswa Program Ekstensi 2014 di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (n=55)

No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase 1. Umur (tahun)

1. 21-28 44 80,0% 2. 29-36 9 16,4% 3. 37-44 2 3,6% 2. Jenis Kelamin

1. Laki-laki 21 38,2% 2. Perempuan 34 61,8% 3. Status Pernikahan

1. Menikah 11 20,0% 2. Belum menikah 44 80,0% 4. Pekerjaan

1. Wiraswasta 2 3,6% 2. PNS 15 27,3% 3. Tidak Bekerja 38 69,1%


(42)

35

5.1.2 Manajemen Stres Mahasiswa Program Ekstensi 2014 Dalam Penyusunan Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa dari total 55 mahasiswa mayoritas (89,1%) melakukan manajemen stres dalam penyusunan skripsi yang efektif.

Tabel 5.2

Hasil Ukur Manajemen Stres (n=55)

No Manajemen Stres Frekuensi Persentase

1 Tidak Efektif 6 10,9%

2 Efektif 49 89,1%

Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa banyak cara yang dilakukan mahasiswa dalam mengelola stress antara lain makan teratur, mengatur waktu tidur, mengatur waktu olahraga, mengatur pola makan, bergaul, mengatur waktu, rekreasi, mengikuti kegiatan sosial, memberikan kasih sayang, tidak merokok, tidak minum minuman keras, berbagi cerita dengan teman, mencari waktu untuk menenangkan diri dan berbicara terus terang.

Sebanyak 44 orang (80,0%) mahasiswa selalu beribadah, mahasiswa yang selalu tidak merokok 41 orang (74,5%), mahasiswa yang selalu tidak minum minuman keras 36 orang (66,5%), mahasiswa yang selalu memberikan kasih


(43)

36

teman dekat 16 orang (29,1%), mahasiswa yang selalu berbicara terus terang mengutarakan isi hati ketika marah atau gelisah 13 orang (23,6%), mahasiswa yang selalu tidur sedikitnya 7-8 jam perhari 11 orang (20,0%), mahasiswa yang selalu mengatur waktu secara efektif 9 orang (16,4%), mahasiswa yang selalu makan teratur 6 orang (10,9%), mahasiswa yang selalu mengatur pola makan agar berat badan tetap ideal 5 orang (9,1%), mahasiswa yang selalu mengikuti kegiatan sosial disekitar tempat tinggal saya 4 orang (7,3%), mahasiswa yang selalu olahraga setiap hari 2 orang (3,6%), mahasiswa yang selalu rekreasi seminggu sekali untuk hiburan 1 orang (1,8%).

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Jawaban Mahasiswa Tentang Manajemen Stres

No Pertanyaan Jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak pernah 1 Setiap hari saya makan

teratur 6 (10,9%) 21 (38,2%) 27 (49,1%) 1 (1,8%) 2 Sedikitnya dalam sehari

saya tidur 7-8 jam

11 (20,0%) 19 (34,5%) 25 (45,5%) -

3 Saya olahraga setiap hari 2 (3,6%) 2 (3,6%) 26 (47,3) 25 (45,5%) 4 Saya mengatur pola makan

saya agar berat badan saya tetap ideal 5 (9,1%) 16 (29,1%) 23 (41,8%) 11 (20,0%)


(44)

37

6 Saya mengatur waktu saya secara efektif 9 (16,4%) 25 (45,5%) 19 (34,5%) 2 (3,6%) 7 Saya beribadah setiap

waktunya 44 (80,0%) 9 (16,4%) 2 (3,6%) -

8 Saya melakukan rekreasi seminggu sekali untuk hiburan

Tabel 5.3 Lanjutan

1 (1,8%) 18 (32,7%) 29 (52,7%) 7 (12,7%)

9 Saya mengikuti kegiatan sosial disekitar tempat tinggal saya 4 (7,3%) 15 (27,3%) 24 (43,6%) 12 (21,8%) 10 Saya memberikan kasih

saya kepada orang disekitar saya 29 (52,7%) 21 (38,2%) 4 (7,3%) 1 (1,8%)

11 Saya tidak merokok (Laki-laki) 41 (74,5%) 5 (9,1%) 3 (5,5%) 6 (10,9%) 12 Saya tidak minum

minuman keras 36 (66,5%) 3 (5,5%) 5 (9,1%) 11 (20,0%) 13 Saya berbagi cerita kepada

teman dekat saya

16 (29,1%) 22 (40,0%) 15 (27,3%) 2 (3,6%)


(45)

38

15 Saya berbicara terus terang mengutarakan isi hati saya ketika saya marah atau gelisah

13 (23,6%)

23 (41,8%)

18 (32,7%)

1 (1,8%)

5.2 Pembahasan

Hasil penelitian ini membahas tentang manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Stres merupakan sumber dari berbagai penyakit pada manusia, apabila stres tidak cepat ditanggulangi atau dikelola dengan baik, maka akan berdampak lebih lanjut seperti mudah terjadi gangguan atau terkena penyakit (Sunaryo, 2013). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara mayoritas mahasiswa memiliki manajemen stres yang efektif (89,1%), hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa sudah memiliki manajemen stres yang baik. Umur adalah umur responden dalam tahun terakhir responden. Hasil penelitian dilihat dari data demografi mayoritas mahasiswa Program Ekstensi 2014 berumur 21-28 tahun (80,0%), sehingga semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja (Notoatmodjo, 2014). Hasil Penelitian Junita Siboro (2010) mengatakan bahwa umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang


(46)

39

perkembangan mentalnya dan juga berpengaruh pada pengetahuan yang diperolehnya.

Mayoritas mahasiswa Program Ekstensi 2014 berjenis kelamin perempuan (61,8%), hal ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki manajemen stres yang baik karena perempuan masih mampu mengontrol stres yang dihadapinya. Mayoritas mahasiswa Program Ekstensi 2014 berstatus belum menikah (80,0%), hal ini menunjukkan bahwa tuntutan yang harus dijalani mahasiswa tidak banyak dan hanya berfokus kepada proses penyusunan skripsi saja sehingga mampu memanajemen stres dengan baik.

Mayoritas mahasiswa Progam Ekstensi 2014 tidak bekerja (69,1%) , hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki waktu lebih untuk mengerjakan skripsinya tanpa harus memikirkan urusan pekerjaan jika mahasiswa ada yang bekerja sehingga manajemen stres mahasiswa baik.

Mayoritas manajemen stres yang selalu digunakan mahasiswa ketika menyusun skripsi adalah selalu beribadah 44 orang (80,0%), ini menunjukkan bahwa mahasiswa tetap melaksanakan ibadah meskipun sedang menyusun skripsi karena dengan beribadah mahasiswa dapat memperoleh kekuatan dan ketenangan. Hal ini sesuai dengan adanya berbagai penelitian yang membuktikan bahwa tingkat keimanan seseorang erat hubungannya dengan imunitas atau kekebalan fisik maupun mental (Hawari, 2004). Mayoritas mahasiswa (74,5%) tidak merokok, ini merupakan kebiasan hidup yang baik bagi kesehatan dan ketahanan


(47)

40

Hal ini sesuai dengan penelitian Sujudi (1999 dalam Hawari, 2004). Mayoritas mahasiswa (66,5%) tidak minum minuman keras, ini merupakan kebiasan hidup yang baik bagi kesehatan dan ketahanan serta kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Chalan,dkk (1987 dalam Hawari, 2004). Mayoritas mahasiswa (49,1%) bergaul dengan teman sebaya, ini dikarenakan bahwa manusia adalah makhluk sosial oleh karena itu seseorang tidak dapat hidup sendiri atau menyendiri,maka untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap stres orang hendaknya banyak bergaul, banyak relasi, dan teman serta perluas pergaulan sosial. Mayoritas mahasiswa (9,1%) mengatur pola makan agar berat badan tetap ideal, orang yang berat badannya berlebihan atau sebaliknya akan menurunkan daya tubuh atau kekebalan terhadap stres.


(48)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang Manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa: berdasarkan hasil penelitian ini bahwa mayoritas mahasiswa memiliki manajemen stres yang efektif. Manajemen stres yang selalu dilakukan oleh mahasiswa dalam memanajemen stresnya, yaitu beribadah, tidak merokok, tidak minum minuman keras, memberikan kasih sayang kepada orang disekitar, bergaul dengan teman sebaya, mencari waktu untuk menenangkan diri, berbagi cerita dengan teman dekat, berbicara terus terang mengutarakan isi hati ketika saya marah atau gelisah, tidur sedikitnya 7-8 jam dalam sehari, mengatur waktu secara efektif, makan teratur, mengatur pola makan agar berat badan tetap ideal, mengikuti kegiatan sosial disekitar tempat tinggal,olahraga setiap hari, dan melakukan rekreasi seminggu sekali untuk hiburan.


(49)

42

6.2 Saran

Hasil penelitian menggambarkan manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara sudah efektif, maka dengan ini disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Instansi Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini dapat dijadikan bukti empiris dalam evaluasi pelaksanaan skripsi bagi mahasiswa Program Ekstensi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan dan sebagai pedoman untuk tahap penelitian berikutnya, terutama yang berkaitan dengan manajemen stres yang dihadapi mahasiswa selama proses perkuliahan.


(50)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Stres

Stres biasanya diawali dengan adanya ketidakseimbangan antara tuntutan dan sumber daya yang dimiliki oleh individu, dimana semakin tinggi kesenjangan terjadi maka semakin tinggi pula tingkat stres yang dialami individu dengan demikian individu akan merasa terancam. Berbagai pendekatan mengenai stres sudah dikemukakan oleh beberapa para ahli tentang stres (Yosep, 2014).

2.2 Pengertian Stres

Stres merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu “stringere” yang berarti “keras” (stricus). Istilah ini mengalami perubahan seiring dengan perkembangan penelaahan yang berlanjut dari waktu kewaktu dari straise, stresce, dan kemudian menjadi stres. Abad ke-17 istilah stres diartikan sebagai kesukaran, kesulitan, atau penderitaan dan pada abad ke-18 istilah ini digunakan dengan lebih menunjukkan kekuatan, tekanan, ketegangan, atau usaha yang keras berpusat pada benda atau manusia, terutama kekuatan mental manusia (Yosep, 2014).

Stres sebagai reksi fisik, mental, dan kimiawi dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan, dan merisaukan seseorang. Selye (1982 dalam Yosep, 2014) mengatakan bahwa stres adalah reaksi yang diberikan tubuh terhadap berbagai tantangan yang dijumpai dalam


(51)

8

menimpa seseorang dapat mengakibatkan gangguan fungsi organ tubuh. Reaksi tubuh dinamakan stres, dan yang dapat dikatakan distres apabila fungsi organ tubuh terganggu. Stres adalah tanggapan atau reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban atasnya yang bersifat non spesifik. Namun disamping itu stres juga dapat merupakan faktor pencetus penyebab sekaligus akibat dari suatu gangguan atau penyakit. Stres dalam dalam kehidupan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari, masalahnya adalah bagaimana manusia hidup dengan stres tanpa harus mengalami distres.

Seorang ahli fisiologi dan tokoh dibidang stres yang terkemuka di Universitas Montreal mengatakan stres adalah tanggapan tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap tuntutan atasnya. Dimana tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, tubuh akan berusaha menyeimbangkan rangsangan atau dengan kata lain manusia akan cukup cepat untuk pulih kembali dari pengaruh stres (Selye, 1982 dalam Yosep, 2014).

2.3 Model-model Stres

Pendekatan model stimulus menganggap stres sebagai ciri-ciri dari stimulus lingkungan yang dalam beberapa hal dianggap mengganggu atau merusak. Model pendekatan ini menempatkan stres sebagai sesuatu yang dipelajari dan menekankan pada stimulus apa yang merupakan diagnosa stres. Hal ini memandang stres tanpa suatu tuntutan yang beralasan, pasti mendatangkan stres tanpa memandang bagaimana sumber daya individu (Yosep, 2014).


(52)

9

strategi mengatasi stres. Sedangkan reaksi kelelahan yaitu perlawanan terhadap stres yang berkepanjangan mulai menurun, fungsi otak tergantung oleh perubahan metabolisme, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efisien dan penyakit yang serius mulai pada saat kondisi menurun (Yosep, 2014).

Pendekatan model transaksional mengacu pada interaksi antara manusia dan lingkungannya. Studi berdasarkan pendekatan ini menyimpulkan bahwa kita tidak akan dapat memprediksikan penampilan seseorang hanya mengenal stimulus, individu bervariasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya yaitu dengan melakukan koping terhadap berbagai tuntutan (Yosep, 2014).

2.4 Gejala dan Akibat Stres

Gejala atau akibat stres yang dibicarakan adalah gejala/akibat yang negatif karena sering mengganggu kehidupan manusia. Tingkat stres yang tinggi akan berlangsung dalam waktu yang lama tanpa ada jalan keluar bisa mengakibatkan beberapa macam penyakit yaitu: gangguan pencernaan, serangan jantung, tekanan darah tinggi, asma, radang sendi, alergi, gangguan kulit, pusing/sakit kepala, sulit menelan, panas ulu hati, mual, berbagai macam keluhan perut, keringat dingin, sakit leher, capai menahun, sering buang air seni, kejang otot, mudah lupa, terserang panik, sembelit, diare, insomnia, dan lain-lain (Siswanto, 2007).

Cox (Gibson, dkk, 1990 dalam Siswanto, 2007) mengkategorikan akibat stres menjadi lima kategori, yaitu:


(53)

10

b. Akibat perilaku, yaitu akibat yang mudah dilihat karena berbentuk perilaku-perilaku tertentu, meliputi mudah terkena kecelakaan, penyalahgunaan obat, peledakan emosi, berperilaku impulsif, tertawa gelisah.

c. Akibat kognitif, yaitu akibat yang mempengaruhi proses berpikir, meliputi tidak mampu mengambil keputusan yang sehat, kurang dapat berkonsentrasi, tidak mampu memusatkan perhatian dalam jangka waktu yang lama, sangat peka terhadap kecaman dan mengalami rintangan mental.

d. Akibat fisiologis, yaitu akibat-akibat yang berhubungan dengan fungsi atau kerja alat-alat tubuh, yaitu tingkat gula darah meningkat, denyut jantung/tekanan darah naik, mulut menjadi kering, berkeringat, pupil mata membesar, sebentar-bentar panas atau dingin.

e. Akibat keorganisasian, yaitu akibat yang tampak dalam tempat kerja, meliputi absen, produktivitas rendah, mengasingkan diri dari teman sekerja, ketidakpuasan kerja, menurunnya keterikatan dan loyalitas terhadap organisasi.

2.5 Macam-macam Stres

Ditinjau dari penyebabnya, maka stres dibagi menjadi tujuh macam, diantaranya:

a) Stres fisik disebabkan karena keadaan fisik karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah, suara yang bising, sinar matahari atau karena tegangan arus listrik.

b) Stres kimiawi disebabkan karena zat kimia seperti adanya obat-obatan, zat beracun asam, basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh


(54)

11

c) Stres mikrobiologik disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri atau parasit.

d) Stres fisiologik disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dari struktur tubuh, fungsi jaringan, organ dan lain-lain.

e) Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas, perkawinan, dan proses lanjut usia.

f) Stres psikis atau emosional disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, sosial budaya atau faktor keagamaan (Hidayat, 2007).

2.6 Sumber Stresor

Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres yang dapat mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan, baik secara fisik, psikososial maupun spiritual. Sumber stresor lingkungan fisik seperti air minum, makan, atau tempat-tempat umum, sedangkan lingkungan psikososial dapat berupa suara, sikap kesehatan, orang yang ada disekitarnya, sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah dan lainnya (Hidayat, 2007).

Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat berupa perubahan fisiologis dalam tubuh, seperti adanya operasi, obat-obatan atau lainnya. Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan penilaian


(55)

12

Selain sumber stresor diatas, stres yang dialami manusia dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang, keluarga dan lingkugan.Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan konflik yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda, dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi, maka dapat menimbulkan suatu stres. Sumber stres di dalam keluarga ditandai dengan adanya perselisihan masalah keluarga, masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga. Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres.Sumber stres didalam masyarakat atau lingkungan ini dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya, seperti lingkungan pekerjaan, secara umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik, dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang (Hidayat, 2007).

2.7 Tahapan Stres

Stres dapat terjadi melalui beberapa tahapan. Amberg (1979 dalam Sunaryo, 2013) tahapan stres meliputi: Stres tahap pertama (paling ringan), yaitu stres yang disertai perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, dan mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki. Stres tahap kedua, yaitu stres yang disertai keluhan, seperti bangun pagi tidak segar atau letih, cepat capek pada saat menjelang sore, lekas lelah sesudah makan, tidak dapat rileks, lambung atau perut tidak nyaman, jantung berdebar, otot tengkuk dan punggung tegang. Hal tersebut karena cadangan tenaga tidak memadai. Stres


(56)

13

dan sulit tidur kembali, bangun terlalu pagi, dan sulit tidur kembali, koordinasi tubuh terganggu, dan jatuh pingsan. Stres tahap keempat, yaitu tahapan yang disertai rasa keluhan, tidak mampu bekerja sepanjang hari (loyo), aktivitas pekerjaan terasa sulit dan menjenuhkan, respons tidak adekuat, kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur, sering menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat menurun, serta timbul ketakutan dan kecemasan. Stres tahap kelima, yaitu tahapan stres yang ditandai kelelahan fisik dan mental, ketidakmampuan menyesuaikan pekerjaan yang sederhana dan ringan, gangguan pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, bingung dan panik. Stres tahap keenam (paling berat), yaitu tahapan stres dengan tanda-tanda, seperti jantung berdebar keras, sesak nafas, badan gemetar, dingin dan banyak keluar keringat, loyo, serta pingsan.

2.8 Faktor Pengaruh Respons Terhadap Stresor

Respons terhadap stresor yang diberikan setiap individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut, dan koping yang dimiliki individu, diantara stresor yang dapat mempengaruhi respons tubuh antara lain (Hidayat, 2007) :

a) Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresor. Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsur-angsur, sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor.


(57)

14

maka respons yang dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain.

c) Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respons tubuh. Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang, dapat menimbulkan dampak yang besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik, maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam mengatasinya.

d) Pengalaman masa lalu juga dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresor yang dimiliki. Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya, maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan adaptifnya semakin baik pula.

e) Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respons terhadap stresor. Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A, maka lebih rentan terkena stres dibandingkan dengan tipe kepribadian B. Tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah marah, memiliki kewaspadaan yang berlebihan, bicara cepat, bekerja tidak kenal waktu, pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah, lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan, kaku terhadap waktu, ramah, tidak mudah dipengaruhi, bila berlibur pikirannya ke pekerjaan yang lain-lain. Sedangkan tipe kepribadian B memiliki ciri tidak agresif ambisinya wajar-wajar, penyabar, senang, tidak mudah tersinggung, tidak murah marah,


(58)

15

kerjasama, mudah bergaul, dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian A.

f) Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh dimana semakin matang dalam perkembangannya, maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatasinya. Dalam perkembangan kemampuan individu dalam mengatasi stresor dan respons terhadapnya berbeda-beda dan stresor yang dihadapinya pun berbeda. Mahasiswa yang mengalami tahap perkembangan dewasa muda dan dewasa tengah mendapatkan stresor yang berasal dari pernikahan, pekerjaan yang meninggalkan rumah, lingkungan pekerjaan yang baru, melanjutkan pendidikan, membesarkan anak, menerima proses penuaan, dan status sosial.

2.9 Reaksi Tubuh Terhadap Stres

Stres yang dialami seseorang dapat menimbulkan reaksi yang ada pada tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis (Hidayat, 2007). Stres yang dirasakan tiap individu memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap sistem tubuh (Sunaryo, 2013). Hawari (2001 dalam Sunaryo, 2013) mengungkapkan bahwa stres dapat mengenai hampir seluruh sistem tubuh, seperti: Perubahan warna rambut, hitam hingga kecokelat-cokelatan, putih/uban, rontok, gangguan ketajaman penglihatan, titinus (pendengaran berdenging), daya ingat, konsentrasi, berpikir menurun, wajah tegang, serius, tidak santai, sulit senyum, kedutan pada kulit wajah (tic


(59)

16

kesemutan, napas terasa berat dan sesak, jantung berdebar-debar, muka merah atau pucat, lambung mual, kembung, perih, mulas; defekasi atau diare, sering berkemih, otot sakit, seperti ditusuk-tusuk, pegal, dan tegang, kadar gula darah meningkat, terjadi gangguan menstruasi pada wanita, libido menurun atau dapat juga meningkat.

3.0 Stres Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Perkuliahan pada modren sekarag ini, bukan lagi sekadar datang kekampus, menghadiri kelas, ikut serta dalam ujian, dan kemudian lulus. Perkuliahan sekarang semakin kompleks yang seringkali menjadi beban tambahan disamping tekanan dalam kuliah yang begitu melelahkan. Grafik usia mahasiswa menunjukkan bahwa para mahasiswa pada umumnya berada dalam tahap remaja hingga dewasa muda. Seseorang pada rentang usia ini masih lebih labil dalam hal kepribadiannya, sehingga dalam menghadapi masalah mahasiswa cenderung terlihat kurang berpengalaman. Masalah-masalah tersebut, baik dalam hal perkuliahan maupun kehidupan diluar kampus, dapat menjadi hal yang mengancam karena ketika ada stresor yang datang, maka tubuh akan meresponnya (Purwati, 2010).

Masalah yang sering terjadi pada mahasiswa secara kognitif antara lain sulit berkonsentrasi, sulit mengingat pelajaran, dan sulit memahami pelajaran. Secara emosional antara lain sulit memotivasi dirinya sendiri, munculnya perasaan cemas, sedih, kemarahan, frustasi, dan secara fisiologis antara lain gangguan kesehatan, daya tahan tubuh yang terus menurun, sering pusing, badan terasa lesu,


(60)

17

3.1 Penyebab Stres Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Hal yang dapat mempengaruhi terjadinya stres pada mahasiswa keperawatan antara lain (Purwati, 2010) :

a. Dosen

Sulitnya proses bimbingan tugas, makalah, diskusi, dan skripsi pada dosen menjadi salah satu faktor yang menghambat dalam proses penyelesaian tugas atau skripsi. Banyak dosen terlalu kritis terhadap hasil tugas mahasiswa, mereka harus melakukan revisi berulang kali karena belum sempurna. Beberapa dosen sibuk dengan cara berpikir yang membingungkan mahasiswa dan membuat pikiran terkuras. Ada juga dosen yang sulit ditemui di kampus karena banyak kegiatan atau penuh waktunya untuk mengajar.

b. Beban kuliah

Tuntutan akademis yang ada, membuat mahasiswa merasa dituntut untuk meraih pencapaian yang telah ditentukan baik oleh pihak Fakultas/Universitas maupun dari mahasiswa itu sendiri. Tuntutan tersebut dapat memberikan tekanan yang melampaui batas kemampuan mahasiswa itu sendiri. Ketika hal ini terjadi, maka beban yang berlebihan tersebut akan mengundang stres pada mahasiswa.

c. Hubungan atau relasi

Hubungan dengan orang lain baik dengan teman kuliah atau bukan, memiliki pengaruh yang besar bagi mahasiswa. Gangguan pada aspek tersebut dapat


(61)

18

d. Hambatan keuangan

Kuliah tidak hanya sekadar belajar dikampus. Menjalani aktivitas kuliah berarti terlibat dengan lingkungan sosial tempat tersebut, sehingga keuangan tidak hanya diperlukan untuk biaya akademis saja, namun untuk kebutuhan hidup dan kebutuhan lainnya yang diperlukan. Hal ini dapat menjadi salah satu sumber stresor bila dilihat dari segi finansial yang kurang mencukupi. 3.2 Manajemen Stres

Stres merupakan sumber dari berbagai penyakit pada manusia, apabila stres tidak cepat ditanggulangi atau dikelola dengan baik, maka akan berdampak lebih lanjut seperti mudah terjadi gangguan atau terkena penyakit (Sunaryo, 2013). Maka untuk mencegah dan mengatasi stres agar dapat tidak sampai ke tahap yang lebih berat, maka dapat dilakukan dengan cara (Hawari, 2004) :

1. Mengatur pola makan

Makan dan minum yang baik tidak berlebihan, berhenti makan sebelum kenyang. Jadwal makan baiknya teratur pagi, siang dan malam dan usahakan jangan sampai terlambat. Menu makan juga baiknya bervariasi, berimbang dan hangat. Sebab, makanan yang dingin dan monoton dapat menurunkan daya tahan atau kekebalan tubuh. Jumlah kalori makanan dan minuman baiknya sedang dan wajar saja, jangan berlebihan karena dapat mengakibatkan kegemukan, sebaliknya jangan pula kekurangan karena dapat mngakibatkan kurus.


(62)

19

terutama manusia, oleh karena itu jadwal tidur harus teratur. Lamanya tidur yang baik adalah 7-8 jam, yaitu tidur jam 21.00 dan bangun tidur jam 05.00. Atau paling tidak 4 malam dalam seminggu seseorang itu tidur dalam jangka tersebut, agar kekebalan tubuh tidak menurun. Sebab bila rata-rata tidur hanya 3-4 jam bahkan kurang dalam semalam, maka kekebalannya akan cepat menurun dan mudah mengalami stres. Tidur dengan nyenyak tanpa gangguan mimpi-mimpi yang menegangkan dan menyeramkan adalah tidur yang sehat, keesokan harinya tubuh akan segar-bugar.

3. Melakukan olahraga

Untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan baik fisik maupun mental, olahraga adalah salah satu caranya. Olahraga tidak perlu yang mahal-mahal, bahkan tanpa biaya sekalipun orang dapat melakukannya. Misalnya, jalan pagi, lari pagi, ataupun senam, yang dilakukan setiap hari atau paling tidak 2 kali seminggu. Olahraga tidak perlu terlalu berlama-lama, bila badan sudah berkeringat sudah cukup, dan kemudian mandi dengan air hangat.

4. Tidak Merokok

Tidak merokok adalah kebiasaan hidup yang baik bagi kesehatan dan ketahanan serta kekebalan tubuh. Perlu diketahui bahwa berdasarkan penelitian (Sujudi A., 1999 dalam Hawari, 2004) rokok atau tembakau adalah :


(63)

20

a. Pintu pertama ke NAZA.

b. Pembunuh nomor 3 sesudah penyakit jantung koroner dan kanker. c. Satu batang rokok memperpendek umur 12 menit.

d. Rokok atau tembakau termasuk zat adiktif.

e. Rokok adalah racun yang menular (perokok pasif). f. Setiap hari 10.000 orang didunia mati karena rokok. g. Setiap tahun 57.000 orang Indonesia mati karena merokok.

5. Tidak Meminum Minuman Keras

Tidak meminum minuman keras (minuman yang mengandung alkohol) adalah kebiasaan hidup yang baik bagi kesehatan dan ketahanan serta kekebalan tubuh. Dampak dari minuman keras dapat mengakibatkan gangguan mental dan perilaku dan juga penyakit lever yang berlanjut pada kematian. Hasil penelitian yang dilakukan (Chalan,dkk, 1987 dalam Hawari, 2004) menyatakan bahwa penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol mengakibatkan :

a. Satu pertiga kecelakaan lalu lintas di Amerika Serikat, 1987 disebabkan oleh pengemudi dibawah pengaruh alkohol.

b. Tercatat kematian di Amerika Serikat, 1987 sekitar 15.000 jiwa setiap tahunnya dengan kasus bunuh diri dibawah pengaruh alkohol.

c. 40 juta anak/suami/istri di Amerika Serikat, 1987 menanggung derita mental karena salah satu atau lebih anggota keluarganya menderita ketergantungan alkohol.


(64)

21

6. Mengatur berat badan

Orang yang berat badannya berlebihan atau sebaliknya akan menurunkan daya tahan dan kekebalan tubuh tehadap stres. Oleh karena itu berat badan hendaknya seimbang dengan tinggi badan yaitu tipe tubuh atletis.

7. Bergaul dengan orang lain

Manusia adalah makhluk sosial, seseorang tidak dapat hidup sendiri atau menyendiri. Untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap stres, maka orang hendaknya banyak bergaul, banyak relasi dan teman serta perluas pergaulan sosial, atau dengan kata lain perbanyaklah tali silaturahmi antar sesama yang serasi, selaras dan seimbang. Dari sekian banyak sahabat dan kenalan, tentu ada yang lebih akrab, kepada siapa kita dapat bertukar fikiran mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi. Dalam hidup ini seseorang memerlukan orang lain yang dapat dipercaya untuk dapat bertukar fikiran segala macam persoalan hidup yang menimbulkan ketegangan, kecemasan, dan atau depresi. Apabila seseorang tidak dapat menemukan orang lain yang dapat diajak bertukar fikiran, maka diharapkan jangan ragu-ragu atau bimbang untuk berkonsultasi dengan psikiater.

8. Mengatur waktu

Untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan fisik maupun mental, maka pengaturan waktu dalam kehidupan sehari-hari baik dirumah,


(65)

22

mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan hendaknya segera dilakukan jangan ditunda-tunda sampai menumpuk dan terdesak waktu atau dikejar-kejar waktu. Seseorang hendaknya pandai dan bijak dalam mengatur waktu untuk bekerja, keluarga, rekreasi, tidur, olahraga, makan-minum, dan yang lebih penting serta tidak boleh dilupakan adalah waktu untuk menjalankan ibadah.

9. Beribadah

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, dan karena itu manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar spriritual. Seseorang yang beragama hendaknya jangan sekedar formalitas saja, tetapi lebih utama mampu menghayati dan mengamalkan keyakinan agamanya, sehingga manusia dapat memeproleh kekuatan dan ketenangan. Berbagai penelitian membuktikan bahwa tingkat keimanan sesorang erat hubungannya dengan imunitas atau kekebalan baik fisik maupun mental.

10.Melakukan rekreasi

Guna membebaskan diri dari kejenuhan pekerjaan atau kehidupan yang monoton, maka luangkanlah waktu untuk berekreasi atau mencari hiburan, karena sangat berguna untuk memulihkan ketahanan dan kekebalan fisik maupun mental. Jika seseorang dapat mengatur waktu untuk rekreasi bersama keluarga seminggu sekali. Rekreasi bersama keluarga merupakan komunikasi yang efesien dan efektif untuk menjalin dan mempererat tali silahturahmi antar anggota keluarga.


(66)

23

11.Mengatur keuangan

Seseorang baiknya dapat mengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Penggunaan uang sebaiknya bersifat produktif dan pengeluaraan yang konsumtif baiknya perlu dikendalikan dan dibatasi. 12.Memberikan kasih sayang

Salah satu kebutuhan dasar manusia selain sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan psikologik yaitu mencintai dan dicintai dengan penuh rasa kasih sayang. Antara orangtua dan anak hendaknya dapat saling memberi dan menerima kasih sayang sehingga terciptalah suasana keluarga yang tentram dan tenang, dimana masing-masing mempunyai rasa aman dan terlindung. Penelitian di Amerika menyatakan bahwa 80% para eksekutif menderita stres karena faktor kehidupan keluarga yang tidak harmonis.

13.Lain-lain

Dikalangan masyarakat barat yang tidak melakukan pendekatan psikoreligius, dalam upaya seseorang untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan terhadap stres dilakukan aktivitas relaksasi, meditasi, yoga dan lain sebagainya

14.Terapi Psikofarmaka

Terapi Psikofarmaka yang dimaksud disini adalah pengobatan untuk stres dengan memakai obat-obatan yang berkhasiat memulihkan fungsi


(67)

24

15.Terapi Somatik

Dalam pengalaman sehari-hari sering dijumpai gejala atau keluhan fisik (somatik) sebagai gejala ikutan atau akibat dari stres, kecemasan dan depresi yang berkepanjangan. Untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik (fisik) itu dapat diberikan obat-obatan.

16.Psikoterapi

Pada pasien yang mengalami stres selain diberikan terapi psikofarmaka dan terapi somatik, juga diberikan terapi kejiwaan yang dinamakan psikoterapi. Psikoterapi ada banyak macam tergantung dari kebutuhan individual maupun keluarga.

17.Terapi Psikoreligius

Dari berbagai penelitian yang dilakukan ternyata keimanan seseorang erat hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan yang merupakan stresor psikososial.

18.Terapi Psikososial

Terapi Psikososial adalah untuk memulihkan kembali kemampuan adaptasi agar yang bersangkutan dapat kembali berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-hari baik dirumah, disekolah/kampus, ditempat kerja, maupun dilingkungan pergaulan sosialnya.

19.Konseling

Semua proses terapi yang telah dijelaskan sebelumnya diatas khususnya psikoterapi dilakukan melalui konseling. Konseling tidak dapat dilakukan


(68)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Stres merupakan keadaan yang tidak dapat dihindari dalam hidup manusia, setiap orang pernah dan akan mengalaminya, dengan kadar ringan berat yang berbeda. Semua ini merupakan pengaruh dari perubahan-perubahan sosisal yang serba cepat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mempengaruhi nilai-nilai moral, etika, gaya hidup, dimana tidak semua orang mampu menyesuaikan diri, tergantung atas kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing individu (Hawari, 2011).

Mahasiswa dalam kegiatannya, juga tidak terlepas dari stres. Stresor atau penyebab stres pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan akademiknya, terutama dari tuntutan eksternal dan tuntutan dari harapannya sendiri. Tuntutan eksternal dapat bersumber dari tugas-tugas kuliah, beban pelajaran, tuntutan orangtua untuk berhasil di kuliahnya, dan penyesuaian sosial di lingkungan kampusnya. Tuntutan ini juga termasuk kompetensi perkuliahan dan meningkatnya kompleksitas materi perkuliahan yang semakin lama semakin sulit. Tuntutan dari harapan mahasiswa dapat bersumber dari kemampuan mahasiswa dalam mengikuti pelajaran (Heiman & Kariv, 2005).

Masalah-masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah, banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis


(69)

2

Kegagalan dalam penyusunan skripsi juga disebabkan oleh adanya kesulitan mahasiswa dalam mencari judul skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, dana yang terbatas, serta adanya kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing (Riewanto, 2003). Apabila masalah-masalah tersebut menyebabkan adanya tekanan dalam diri mahasiswa maka dapat menyebabkan adanya stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa.

Menurut Tika (2008), banyak kejadian karena pengaruh stress dari KTI (Karya Tulis Ilmiah), skripsi, dan tesis yaitu banyaknya mahasiswa-mahasiswa terlantar, banyaknya keluhan depresi dan tekanan batin dengan hanya mendengar kata kuliah, KTI atau skripsi. Selain itu banyak juga yang mengalami kesulitan kurang tidur, makan tidak teratur sehingga berat badan menjadi turun bahkan ada juga yang naik, juga ketidakstabilan emosi yang mengakibatkan seseorang menjadi mudah marah. Selain itu juga menutup diri dari lingkungan dan teman-temannya timbul rasa tidak percaya diri karena belum menyelesaikan KTI sedangkan teman-temannya sudah. Kemudian hal lain respon dari stress itu adalah mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, semakin rajin beribadah dan berdoa, minta petunjuk untuk diperlancar dalam menyelesaikan penelitiannya.

Penelitian mengenai prevalensi stres pada mahasiswa kedokteran yang telah diteliti oleh Rahman et.al (2013) dengan menggunakan sampel sebanyak 60 mahasiswa, dengan simple ramdom sampling diambil oleh peneliti dengan beberapa kriteria diantaranya mahasiswa berasal dari tahun 1 sebanyak 36, dari


(70)

3

menyebabkan mahasiswa mengalami stres pada saat menjadi mahasiswa, dan faktor tersebut antara lain disebabkan karena jadwal kuliah yang padat sebanyak 33 (55%), terlalu banyak tugas 19 (31,7%), problem based learning (PBL) sebanyak 21 (25%), dosen mengajukan pertanyaan pada waktu di kelas sebanyak 19 (31,7%), prasarana 17 (28,3%), masalah keluarga sebanyak 10 (16,7%), tidak cukup referensi dalam perpustakaan sebanyak 15 (25,0%).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Vilaseeni, V dan Surya, H (2013), tentang gambaran tingkat stres pada mahasiswa kedokteran didapatkan hasil penelitian menunjukan dari 100 mahasiswa Fakultas Kedokteran USU, sebanyak 35 orang (35%) mengalami stres tingkat rendah, 61 orang (61%) mengalami stres tingkat sederhana dan 4 orang (4%) mengalami stres tingkat tinggi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmi (2012) tentang tingkat stres dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II pada prodi DIII kebidanan Poltekes Kepmenkes di Banda Aceh, didapatkan hasil penelitian dari 126 responden terdapat mahasiswa berprestasi baik dengan (55,6%) mengalami stres normal, tingkat stres ringan terdapat (25,0%), tingkat stres sedang terdapat (20,0%) dan tingkat stres berat terdapat (7,1%).

Studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa D IV Bidan Pendidik

Anvullen pada tanggal 17 Februari 2014 melalui wawancara pada 10 mahasiswa. Berdasarkan wawancara pada 10 mahasiswa DIV Bidan Pendidik Anvullen diketahui bahwa mahasiswa merasa tertekan dan terbebani yang dikarenakan oleh


(71)

4

hasil wawancara tersebut bahwa mahasiswa mengalami gejala dan tanda stres. Mahasiswa mengatakan bahwa mereka mengalami hal tersebut dikarenakan sering menunda-nuda mengerjakan tugas didapatkan 8 mahasiswa (80%) dari 10 mahasiswa yang dilakukan wawancara (Trisni, 2014).

Tanda-tanda stres seperti sakit kepala, pusing, insomnia, tidur tidak teratur, gangguan pencernaan dan pola makan, urat tegang terutama pada leher dan bahu, gelisah, cemas, sedih, mudah menangis, moodcepat berubah-ubah, mudah marah, rasa harga diri menurun, susah berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, daya ingat menurun, pikiran kacau, produktivitas menurun, bertambah jumlah kekeliruan yang dibuat, kehilangan kepercayaan, mudah membatalkan janji atau tidak memenuhinya, dan suka mencari kesalahan orang lain (Rasmun, 2004). Dampak dari stres yang dialami mahasiswa dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti mahasiswa sulit berkonsentrasi 8 mahasiswa (80%), sulit mengingat pelajaran 6 mahasiswa (60%), sulit memahami pelajaran 6 mahasiswa (60%), sulit memotivasi diri 6 mahasiswa (60%), merasa mudah marah, cemas, takut, kepercayaan diri menurun terdapat 8 mahasiswa (80%), frustasi terdapat 4 mahasiswa (40%), gangguan kesehatan 1 mahasiswa (10%), daya tubuh menurun terhadap penyakit terdapat 6 mahasiswa (60%), sering pusing 4 mahasiswa (40%), badan merasa lesu, lemah terdapat 5 mahasiswa (50%), insomnia 4 mahasiswa (40%), menunda-nunda penyelesaian tugas kuliah 8 mahasiswa (80%), malas kuliah terdapat 1 mahasiswa (10%), terlibat dalam kegiatan mencari kesenangan yang berlebihan serta berresiko tinggi ada 1 mahasiswa (10%).


(72)

5

Sam Ratulangi Manado menunjukkan bahwa 14 mahasiswa (56,0%) reguler mengalami stres tingkat rendah dan 21 mahasiswa (84,0%) ekstensi mengalami stres tingkat rendah. Penelitian tentang tingkat stres akademik yang dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia pada 104 mahasiswa reguler Angkatan 2010 didapatkan hasil stres normal 36,3%, stres sedang 50,3% , berat 11,5% dan sangat berat 1,9% (Purwati, 2012).

Penelitian yang telah dilakukan Muldianto (2015) tentang perbandingan tingkat stres antara mahasiswa program lanjutan dan reguler dihubungkan dengan insomnia mahasiswa semester akhir dalam penyusunan skripsi di program studi ilmu keperawatan Universitas Sam Ratulangi Manado didapat hasil 29,37 mean mahasiswa program lanjutan dan 31,16 mean mahasiswa reguler, hal ini menujukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat stres antara mahasiswa program lanjutan dan reguler dihubungkan dengan insomnia mahasiswa semester akhir dalam penyelesaian skripsi di Program Studi Ilmu Keperawatan Unsrat Manado Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti Manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara”.


(73)

6

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dalam penyusunan skripsi.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk : 1.4.1 Instansi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan informasi bagi mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

1.4.2 Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan manajemen stres yang dihadapi mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(74)

2

Judul : Manajemen Stres Mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam Penyusunan Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Nama Mahasiswa : Desi Riau Faska Harianja

Nim : 141121073

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2016

Abstrak

Stres merupakan keadaan yang tidak dapat dihindari dalam hidup manusia, setiap orang pernah dan akan mengalaminya. Masalah-masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah, banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana manajemen stres yangdilakukan mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan 55 orang sampel dan teknik pengumpulan data menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi dalam penyusunan skripsi mayoritas efektif sebanyak 49 mahasiswa (89,1%). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan dan sebagai pedoman untuk tahap penelitian berikutnya, terutama yang berkaitan dengan manajemen stres yang dihadapi mahasiswa selama proses perkuliahan.


(75)

3

Title of the Thesis : Stress Management in the Students of 2014 Extension Program in Writing their Theses at the Faculty of Nursing, University of Sumatera Utara

Name of Researcher : Desi Riau Faska Harianja Student ID Number : 141121073

Study Program : S-1 (Undergraduate) Nursing (S. Kep) Academic Year : 2016

ABSTRACT

Stress is a condition which cannot be avoided; every individual has undergone and will undergo it. Students usually have problems in writing their theses since many of them do not have any capacity to do it, lack of academic capacity, and lack of interest in doing researches. The objective of the research was to identify stress management in the 2014 extension program students in writing their theses at the faculty of Nursing, University of Sumatera Utara. The research used descriptive method. The samples were 55 students as the respondents, taken by using accidental sampling technique. The result of the research showed that 49 respondents (89.1%) had effective stress management. This research was expected to be able to be used as the supplementary data and guidance for the next researches, especially which are related to stress management in students during their study.


(76)

1

Manajemen Stres Mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam

Penyusunan Skripsi di Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI

Oleh

Desi Riau Faska Harianja 141121073

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN EKSTENSI FAKULTAS KEPERAWATAN


(77)

2

Judul : Manajemen Stres Mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam Penyusunan Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Nama Mahasiswa : Desi Riau Faska Harianja

Nim : 141121073

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Tahun : 2016

Abstrak

Stres merupakan keadaan yang tidak dapat dihindari dalam hidup manusia, setiap orang pernah dan akan mengalaminya. Masalah-masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah, banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana manajemen stres yangdilakukan mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan 55 orang sampel dan teknik pengumpulan data menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi dalam penyusunan skripsi mayoritas efektif sebanyak 49 mahasiswa (89,1%). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan dan sebagai pedoman untuk tahap penelitian berikutnya, terutama yang berkaitan dengan manajemen stres yang dihadapi mahasiswa selama proses perkuliahan.


(78)

3

Title of the Thesis : Stress Management in the Students of 2014 Extension Program in Writing their Theses at the Faculty of Nursing, University of Sumatera Utara

Name of Researcher : Desi Riau Faska Harianja Student ID Number : 141121073

Study Program : S-1 (Undergraduate) Nursing (S. Kep) Academic Year : 2016

ABSTRACT

Stress is a condition which cannot be avoided; every individual has undergone and will undergo it. Students usually have problems in writing their theses since many of them do not have any capacity to do it, lack of academic capacity, and lack of interest in doing researches. The objective of the research was to identify stress management in the 2014 extension program students in writing their theses at the faculty of Nursing, University of Sumatera Utara. The research used descriptive method. The samples were 55 students as the respondents, taken by using accidental sampling technique. The result of the research showed that 49 respondents (89.1%) had effective stress management. This research was expected to be able to be used as the supplementary data and guidance for the next researches, especially which are related to stress management in students during their study.


(79)

(80)

5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Ekstensi Sarjana Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul skripsi saya adalah : “ Manajemen Stres Mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam Penyusunan Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara”.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ikhsanuddin S.Kp, MNS, selaku Plt. Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ikhsanuddin S.Kp, MNS, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(81)

6

dalam penyusunan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS selaku Penguji 1 yang telah meluangkan waktu dalam sidang skripsi saya ini.

7. Ibu Yesi Ariani, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Penguji 2 yang telah meluangkan waktu dalam sidang skripsi saya ini.

8. Ibu Wardiyah Daulay, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen penguji validitas yang telah meluangkan waktu dalam menguji validitas instrumen yang digunakan didalam sidang skripsi saya ini

9. Dosen beserta staf Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan dan bimbingan selama penulis dalam pendidikan.

10.Teristimewa kepada kedua orangtua saya (Alm.J.Harianja dan Y.Br.Silalahi) yang telah banyak memberikan banyak dukungan baik dari spiritual, moral dan material didalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Kepada seluruh mahasiswa Program Ekstensi 2014 yang sudah bersedia menjadi responden.

12.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi bantuan dalam terlaksananya penelitian dan penulisan skripsi ini.


(82)

7

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.

Medan, 23 Februari 2016 Penulis,

Desi Riau Faska Harianja NIM : 141121073


(83)

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... . viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.4.1 Instansi Pendidikan ... 6

1.4.2 Bagi Penelitian Keperawatan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1.Konsep Stres ... 7

2.2.Pengertian Stres ... 7

2.3.Model-model Stres ... 8

2.4.Gejala dan Akibat Stres ... 9

2.5.Macam-macam Stres ... 10

2.6.Sumber Stresor ... 11

2.7.Tahapan Stres ... 12

2.8. Faktor Pengaruh Respons Terhadap Stresor ... 13

2.9. Reaksi Tubuh Terhadap Stres... ... 15

3.0. Stres Mahasiswa Fakultas Keperawatan... 16

3.1. Penyebab Stres Mahasiswa Fakultas Keperawatan... 17

3.2. Manajemen Stres... 18

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN ... 25

3.1 Kerangka Konseptual ... 26

3.2 Defenisi Operasional ... 26

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 27

4.1 Desain Penelitian ... 27

4.2 Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling ... 27

4.2.1 Populasi ... 27

4.2.2 Sampel... 27

4.3 Lokasi dan Tempat Penelitian ... 28


(84)

9

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA... .. 32

5.1 Hasil Penelitian... 33

5.1.1 Karakteristik Responden... 33

5.1.2 Manajemen Stres Mahasiswa... . .... 33

5.2 Pembahasan... 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... .. 39

6.1 Kesimpulan... 39

6.2 Saran... 40 DAFTAR PUSTAKA


(85)

10

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kerangka Penelitian ... 23

Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 24

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Demografi Responden ... 32

Tabel 5.2 Hasil Ukur Manajemen Stres ... 33


(86)

11

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara... ... 1

2. Persetujuan Uji Validitas... 2

3. Pernyataan menjadi responden ... 3

4. Kuesioner ... 4


(1)

dalam penyusunan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS selaku Penguji 1 yang telah meluangkan waktu dalam sidang skripsi saya ini.

7. Ibu Yesi Ariani, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Penguji 2 yang telah meluangkan waktu dalam sidang skripsi saya ini.

8. Ibu Wardiyah Daulay, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen penguji validitas yang telah meluangkan waktu dalam menguji validitas instrumen yang digunakan didalam sidang skripsi saya ini

9. Dosen beserta staf Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan dan bimbingan selama penulis dalam pendidikan.

10.Teristimewa kepada kedua orangtua saya (Alm.J.Harianja dan

Y.Br.Silalahi) yang telah banyak memberikan banyak dukungan baik dari spiritual, moral dan material didalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Kepada seluruh mahasiswa Program Ekstensi 2014 yang sudah bersedia menjadi responden.

12.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi bantuan dalam terlaksananya penelitian dan penulisan skripsi ini.


(2)

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.

Medan, 23 Februari 2016 Penulis,

Desi Riau Faska Harianja NIM : 141121073


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... . viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.4.1 Instansi Pendidikan ... 6

1.4.2 Bagi Penelitian Keperawatan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1.Konsep Stres ... 7

2.2.Pengertian Stres ... 7

2.3.Model-model Stres ... 8

2.4.Gejala dan Akibat Stres ... 9

2.5.Macam-macam Stres ... 10

2.6.Sumber Stresor ... 11

2.7.Tahapan Stres ... 12

2.8. Faktor Pengaruh Respons Terhadap Stresor ... 13

2.9. Reaksi Tubuh Terhadap Stres... ... 15

3.0. Stres Mahasiswa Fakultas Keperawatan... 16

3.1. Penyebab Stres Mahasiswa Fakultas Keperawatan... 17

3.2. Manajemen Stres... 18

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN ... 25

3.1 Kerangka Konseptual ... 26

3.2 Defenisi Operasional ... 26

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 27

4.1 Desain Penelitian ... 27

4.2 Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling ... 27


(4)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA... .. 32

5.1 Hasil Penelitian... 33

5.1.1 Karakteristik Responden... 33

5.1.2 Manajemen Stres Mahasiswa... . .... 33

5.2 Pembahasan... 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... .. 39

6.1 Kesimpulan... 39

6.2 Saran... 40 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kerangka Penelitian ... 23

Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 24

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Demografi Responden ... 32

Tabel 5.2 Hasil Ukur Manajemen Stres ... 33


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara... ... 1

2. Persetujuan Uji Validitas... 2

3. Pernyataan menjadi responden ... 3

4. Kuesioner ... 4