18 Pengalaman-pengalaman
tentang penguasaan,
Pengalaman- pengalaman tak terduga, Persuasi Sosial dan Kondisi Fisik dan
Emosi.
e. Pengukuran Efikasi Diri
Luthans 2006:340 menjelaskan, seseorang yang memiliki efikasi tinggi dalam pekerjaan akan berusaha sungguh-sungguh
melakukan pekerjaan
memberikan usaha
maksimal untuk
menyelesaikan tugas dan dapat menghadapi rintangan yang sedang dihadapi, sebaliknya orang yang memiliki efikasi rendah akan
mudah menyerah dalam menghadapi tugas yang sulit dan mudah menyerah apabila menghadapi rintangan. Ini menjelaskan bahwa
efikasi diri seseorang secara garis beras dibagi menjadi tinggi dan rendah.
Efikasi diri individu satu berbeda dengan individu lainnya tergantung pada aspek efikasi diri individu tersebut. Sehingga
pengukuran tingkat efikasi diri dalam penelitian ini menggunakan aspek-aspek efikasi diri yang diuraikan sebagai berikut.
Pertama, Tingkat atau Level Magnitude, dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan atau tugas yang dihadapi individu.
Seseorang yang memiliki efikasi diri yang tinggi maka memiliki keyakinan diri yang tinggi dalam melakukan suatu hal yang tingkat
kesulitannya berbeda. Sedangkan, seseorang yang mempunyai
19 efikasi rendah maka memiliki keyakinan diri yang rendah dalam
melakukan suatu hal yang tingkat kesulitannya berbeda. Kedua, Kekuatan Strength, dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan
dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuannya. Seseorang yang memiliki keyakinan diri yang rendah akan mudah
digoyahkan dengan pengalaman –pengalaman mengenai kegagalan
yang pernah dialami. Sedangkan seseorang yang memiliki keyakinan diri yang tinggi maka tidak akan mudah tergoyahkan dengan
pengalaman buruk dan akan terdorong untuk mencapai tujuan yang ia inginkan.
Ketiga, Generalisasi Generality, dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan
kemampuannya. Individu dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya. Apakah terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau
pada serangkaian aktivitas dan situasi yang bervariasi. Ketiga aspek diatas akan digunakan oleh peneliti dalam menyusun
instrumen penelitian. Secara umum antara lain berkaitan dengan level atau kesulitan tugas yang dihadapi individu, kekuatan atau keyakinan
dalam menghadapi tugas dan macam-macam tugas atau bidang tingkah laku individu.
20
3. Informasi Pekerjaan