Wawancara dengan Partisipan Tujuh P7

127

7. Wawancara dengan Partisipan Tujuh P7

Wawancara dengan P7 dilakukan 3 kali, setiap pertemuan membahas hal yang berbeda, tetapi berkaitan dengan topik wawancara. Hal ini dilakukan untuk menciptakan bina hubungan saling percaya BHSP antara peneliti dengan P7. Pertemuan pertama pada tanggal 22 Juli 2013, pukul 15.30 sampai dengan 15.50 WIB, di rumah P7. Saat peneliti datang, P7 sedang membuat api menggunakan kayu bakar di tungku karena akan memasak air. Pada pertemuan pertama, peneliti menyampaikan permohonan menjadi partisipan, menjelaskan topik dan tujuan wawancara, menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan proses wawancara, seperti penggunaan tape recorder , kerahasiaan nama, penggunaan hasil wawancara hanya untuk kepentingan penelitian, melakukan kontrak waktu dengan partisipan, dan lain-lain. P7 bersedia menjadi partisipan, setelah P7 bersedia menandatangani Surat Persetujuan menjadi Partisipan, peneliti menanyakan data demografi atau identitas umum P7. Pertemuan yang kedua, pada 30 Juli 2013, pukul 15.00 sampai dengan 15.30 WIB, di ruang tamu rumah P7. Saat peneliti datang, P7 sedang bersantai di depan televisi di rumahnya dan tampak mengantuk. Pertemuan dimulai dengan bercerita mengenai hal-hal umum di sekitar lingkungan, dan melakukan proses wawancara sesuai dengan panduan wawancara. Proses wawancara berlangsung santai dan nyaman, selama proses wawancara, tidak ada orang lain yang datang, suami P7 juga sedang bekerja. P7 dapat menjawab dengan lancar dan jelas setiap pertanyaan yang diberikan. Pertemuan ketiga, pada 23 Agustus 2013, pukul 15.45 sampai dengan 16.05 WIB, di ruang tamu rumah P7. Saat peneliti datang, P7 sedang membersihkan diri karena baru saja pulang 128 dari kebun. Selama pertemuan berlangsung tidak ada orang lain yang datang. Peneliti melakukan wawancara sesuai panduan wawancara dengan pertanyaan klarifikasi untuk memvalidasi jawaban partisipan yang sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga yang berlangsung tidak lama, P7 menerima hasil penelitian atau data sebelumnya serta tidak menambah atau meralat jawaban. Berikut adalah transkip wawancara sesuai dengan daftar pertanyaan pada pedoman wawancara. P : “Selamat sore bu, maaf mengganggu waktunya sebentar. Saat ini, saya, Widi, mahasiswa S1 Keperawatan UKSW, memohon kesediaan ibu untuk membantu saya dalam tugas akhir saya penelitian mengenai perubahan seksual wanita menopause di Dusun Sumogawe ini. Saya sudah memohon ijin kepada bu Bekel untuk melakukan wawancara kepada wanita yang memenuhi kriteria yang sesuai dengan penelitian saya. Ibu bersedia?” P7 : “Oiya, mbak. Mari-mari. Silahkan duduk. P7 menyambut dengan senang dan penuh antusias P : “Langsung pertanyaan, ya, bu. P6 menganggukkan kepala Ibu pernah mendapat informasi mengenai kesehatan seksual bagi pasangan suami-istri dari pelayanan kesehatan?” P7 : “ehm… mengingat-ingat, sudah pernah, mbak. Tentang KB gitu- gitu dulu.” P : “Menurut ibu, apakah perlu pasangan suami-istri mendapatkan informasi mengenai kesehatan seksual?” P7 : “Perlu lah, mbak. Biar bisa tahu.” P : “Dulu ketika ibu masih haid teratur, sebelum berhenti KB, pernahkah berpikir bahwa akan mengalami hal seperti sekarang?” 129 P7 : “Enggak, mbak.” P : “Bagaimana menurut ibu saat itu, apa yang ibu pikirkan tentang wanita yang sudah berhenti haid?” P7 : “Kalo yang saya tahu dulu, wanita yang berhenti haid itu wanita yang sudah tua, wanita lanjut, mbak. ” sambil sesekali melihat dinding, memikirkan jawaban P : “Saat ini, setelah ibu berhenti haid, apa yang ibu pahami tentang berhenti haid atau yang sering disebut menopause?” P7 : “Sekarang saya pikir wanita yang udah ga haid itu wanita yang benar-benar habis waktu haidnya, uda memasuki usia tua ” P7 mengangguk-anggukkan kepala P : “Bagaimana perbedaannya dulu waktu ibu masih haid dan sekarang setelah berhenti?” P7 : “Ga ada tuh, mbak. Ga ada bedanya, sama saja. Mungkin karena baru satu tahunan ini mbak, la masih sama saja sih. La dulu waktu KB juga ga haid, haidnya ga teratur gitu mbak, jadi sama saja.” P7 menjawab sambil menggaruk- garuk bagian bawah telinga kanan P : “Bagaimana ibu memandang diri ibu, menilai diri ibu setelah menopause ini bu?” P7 : “Biasa saja, mbak. Mikirnya masih bisa ngapa-ngapa jadi ga pernah menilai diri sendiri buruk .” P : “Bagaimana dengan keluarga dan suami, apakah tahu dengan kondisi ibu, kalau sudah berhenti haid? P7 : “Kita tu deket mbak, tapi ga pernah cerita-cerita tentang kaya gitu. Saya juga ga kasih tau mbak, tapi mungkin ya tahu .” P : “Ada pengaruhnya dengan kedekatan ibu dan suami?” P7 : “Ga ada, mbak. Masih kayak biasanya.” 130 P : “Ibu masih sering mengungkapkan rasa sayang antara ibu dan suami? Masih kayak waktu pacaran mungkin bu?” P7 : “Masih, mbak. Bercanda-bercanda gitu.” P7 menjawab dengan tersenyum P : “Adakah perbedaan seringnya berhubungan dengan suami sekarang dan dulu bu?” P7 : “ya, masih berhubungan, mbak. Tapi kadang-kadang, kalo lagi pengen, lagi ga capek, lagi ga ada pikiran. Tapi ya ga kaya dulu waktu muda.” P7 menjawab dengan tersipu malu P : “Menurut ibu, karena ibu sekarang ibu sudah menopause, apa tujuan ibu dan suami berhubun gan?” P7 : “Ya kan itu kewajiban, mbak. namanya istri, ya harus bisa nyenengin suami. Salah satunya menuruti kewajiban. Hehehe” P : “Adakah perubahan yang dialami ibu ketika melakukan hubungan dengan suami setelah menopause?” P7 : ”Kalau lagi berhubungan, gitu mbak? Iya ek mbak, ak tu sekarang kayak ga nyaman kalau berhubungan, yaa..gimana ya..sumuk panas.. ga kepenak gitu, mbak. Kadang tu juga sakit, kaya perih gitu, tapi kadang juga enggak. ” P7 menjawab dengan menggerak-gerakkan kedua tangan P : “Suami tahu dengan perubahan yang ibu rasakan itu? Suami gimana, bu?” P7 : “Ga saya omongin sama suami, mbak. Ya saya rasakan sendiri, la saya juga ngerasainnya kadang-kadang, jadi ta anggep bukan masalah, mbak. Ga nyaman, tapi ya ga terus panik atau takut kenapa-kenapa kok, mbak. hehehe .” P : “Pernahkah ibu membicarakan dengan suami tentang merubah kebiasaan hubungan seksual yang diinginkan?” 131 P7 : “Kalo tentang gitu tuh ga pernah diomongin sih, mbak. ya berhubungan ya melakukan aja, suami juga ga ngeluh apa- apa. Ya kalo saya pas sakit, ya saya bilang biar pelan-pelan, gitu.” P7 menggerakkan kepala tersipu malu P : “Apakah ibu menganggap ibu tidak bisa memberikan kepuasan seksual pada suami seperti dulu lagi?” P7 : “Kadang, mbak. Kalau pas sakit gitu, kan kayak ga mau nerusin, takutnya suami mikir gimana-gimana, kadang juga mikirnya tu karena kadang sakit jadi mikir apa ga menarik lagi, gitu. Yaa..suami ga ngeluh gimana-gimana, jadi ya, mikir gitu tu cuma kadang..” P : “Adakah usaha ibu untuk meningkatkan gairah seksual ibu saat ini?” P7 : “Ga ada sih, mbak. Ga ngapa-ngapain. Senam tu kalo lagi pas ada bareng-bareng, itu aja ikut Cuma sekali dua kali ” P7 mengakhiir jawaban dengan tersenyum lebar P : “Apa harapan ibu, bagi hubungan ibu dan suami setelah ibu berhenti menstruasi ini?” P7 : “Ya… semoga sama suami tu tetep harmonis, sampai tua.” P : “Baik. Bu. Sementara ini dulu pertanyaan dari saya. Terima kasih sudah meluangkan waktunya bagi saya. Maaf, jika beberapa pertanyaan saya kurang sopan dan agak saru. Tetapi saya mohon kesediaan waktu ibu lagi, jika masih ada kekurangan data atau pernyataan dari ibu.” P7 : “Iya mbak, ga apa-apa, kan emang yang ditanya juga tentang itu-itu. Datang saja jika masih perlu, mbak .” P : “Terima kasih, bu.” 132

8. Wawancara dengan Partisipan Delapan P8

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI DI DESA SUMOGAWE, KECAMATAN GETASAN, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI DI DESA SUMOGAWE, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH TAHUN 2015.

0 5 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perubahan Aktivitas Seksual Wanita Menopause di Dusun Sumogawe Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462009045 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perubahan Aktivitas Seksual Wanita Menopause di Dusun Sumogawe Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462009045 BAB II

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perubahan Aktivitas Seksual Wanita Menopause di Dusun Sumogawe Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462009045 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perubahan Aktivitas Seksual Wanita Menopause di Dusun Sumogawe Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang T1 462009045 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perubahan Aktivitas Seksual Wanita Menopause di Dusun Sumogawe Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono Dusun Weru Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 0 16

Analisis Usaha Sapi Perah Laktasi di CV. Capita Farm Desa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 4 4

Analisis Usaha Sapi Perah Laktasi di CV. Capita Farm Desa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

3 8 10

Analisis Usaha Sapi Perah Laktasi di CV. Capita Farm Desa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 2 2