Kaidah Hukum dalam Profesi
Kode Etik Profesi menguraikan peraturan-peraturan dasar perilaku yang
dianggap perlu bagi anggota profesinya untuk melaksanakan fungsinya secara jujur dan menjaga kepercayaan masyarakat. Prinsip-prinsip itu dirumuskan dan
suatu aparatur tata tertib mengenakan sanksi atas pelanggaran yang terjadi.
Dihubungkan dengan etika suatu profesi dapat dikatakan bahwa
kode etik mencakup usaha untuk menegakkan dan menjamin etika, tetapi dimaksudkan pula sebagai alat penopang untuk melakukan kebaikan, misalnya
dengan adanya suatu standard profesional. Kode etik menimba kekuatan dari etika, tetapi juga memperkuatnya. Kode etik yang tertulis dapat menyumbang
bagi pertumbuhan etika dan keyakinan etis bersama. Kode etik menuntut usaha bersama untuk semakin mengerti dan semakin melindungi nilai-nilai manusiawi
dan moral profesi A. Heuken, 1979 : 157 - 158. Sanksi Pelanggaran Kode Etik :
Sanksi Moral
Sanksi terhadap Tuham YME
Sanksi dijatuhkan dari organisasi yang bersangkutan
Kode Etik di Tempat Kerja
1. Kode Etik Sumber Daya Manusia
Ada empat peran yang melekat pada departemen SDM yaitu :
Peran administratif
Peran konstribusi
Peran agen perubahan
Peran mitra strategis 2.
Kode Etik Pemasaran
American Marketing Association
AMA a.
Tanggung jawab
responsibilities,
… pelaku pemasaran harus bertanggungjawab atas konsekuensi aktivitas mereka dan selalu berusaha
agar keputusan,
rekomendasi dan
fungsi tindakan
mereka mengidentifikasi, melayani, dan memuaskan masyarakat publik yang
relevan : para pelanggan, organisasi dan masyarakat … . b.
Kejujuran dan kewajaran
honesty and fairness,
pelaku pemasaran harus menjaga dan mengembangkan integritas, kehormatan dan martabat
profesi pemasaran … . c.
Rights and duties of parties d.
Organizational relationships 3.
Kode Etik Akuntansi
Insitute of Management Accountants
a. Kompetensi
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan
membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan. Praktisi manajemen akuntansi dan
manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.
Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta dapat diandalkan.
b. Kerahasiaan
Confidentiality
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan
untuk melakukan hal tersebut. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar
kewajiban hukum.
Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan.
Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.
Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui
pihak ketiga. c.
Integritas
Integrity
Mengharuskan untuk menghindari “
conflicts of interest
”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan
mereka dalam menjunjung etika. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari potensi konflik.
Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tugas
secara etis.