Peraturanhukum praktek kerja yang relevan
c. Bisa digunakan sebagai salah satu alat pelatihan dan mengukur kinerja
pegawai. Selain untuk hal tersebut diatas, pedoman kerja juga mempunyai kegunaan
sebagai berikut: a.
Pedoman kerja dan alat pendidikan, terutama bagi pegawai baru. b.
Alat untuk menyelesaikan perselisihan dalam hubungan kerja. c.
Alat untuk mengadakan pembagian kerja dan mengatur frekuensi kerja yang tepat.
d. Alat untuk mengatur tata ruang kantor
e. Alat untuk menghindarkan adanya pekerjaan yang bertumpuk.
f. Alat perencanaan kerja dan pengembangannya di kemudian hari.
g. Alat untuk mengadakan klasifikasi, uraian, dan analisis jabatan.
h. Alat untuk menghemat waktu bagi pimpinan untuk mengetahui seluruh
proses kerja. i. alat untuk mempersiapkan mekanisme prosedur. 3.
Prosedur Kerja, Tata Kerja, dan Sistem Kerja Dalam menjalankan operasional perusahaan, peran pegawai memiliki
kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar prosedur kerja atau dikenal dengan Standard Operating Procedure
SOP sebagai pedoman untuk melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
Prosedur kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukan adanya suatu urutan tahap demi tahap serta jalan
yang harus di tempuh dalam rangka menyelesaikan suatu bidang tugas. Tata kerja adalah cara-cara pelaksanaan kerja yang seefisien mungkin atas sesuatu
tugas dengan mengingat segi-segi tujuan , peralatan , fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang dan biaya yang tersedia. Sistem kerja adalah suatu rangkaian
tata kerja dan prosedur kerja yang kemudian membentuk suatu kebulatan pola tertentu dalam rangka melaksanakan sesuatu bidang pekerjaan.
Berdasarkan pengertian yang ada maka manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya kerja, tata kerja dan sistem kerja, antara lain sebagai berikut
a. Tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja penting artinya karena
merupakan penjabaran tujuan, sasaran, program kerja, fungsi-fungsi dan kebijakan
ke dalam
kegiatan-kegiatan pelaksanaan
operasional perusahaan sehari-hari.
b. Melalui tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang dibuat dengan
tepat, dapat dilakukan standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat-tepatnya.
c. Tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja bermanfaat baik bagi para
pelaksana maupun semua pihak yang berkepentingan, untuk dijadikan sebagai panduan dalam bekerja.
4. Aturan Kerja
Manajemen perusahaan memiliki hak untuk berharap agar karyawannya mematuhi standar kode etik yang sewajarnya. Karyawan yang
bertindak tidak sesuai atau di luar kewajaran dapat merusak bisnis. Sangat berisiko apabila manajemen beranggapan bahwa setiap karyawan sudah
memiliki pandangan yang sama dengannya. Untuk itu, salah satu cara yang terbaik untuk memperjelas tentang apa yang diharapkan oleh manajemen
terhadap karyawan-karyawannya adalah dengan membuat aturan kerja yang umum.
Aturan kerja adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh perusahaan yang memuat hal-hal umum mengenai perilaku di dalam bekerja.
Aturan kerja berlaku bagi semua pegawai dan seluruh unsure yang terlibat dalam perusahaan, pimpinan perusahaan, atasan langsung dari pegawai, dan
disesuaikan dengan peraturan dari departemen tenaga kerja dan transmigrasi. a.
Waktu dan Kehadiran Kerja 1
Penetapan waktu kerja didasarkan kepada kebutuhan perusahaan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
2 Waktu kerja di perusahaan adalah 6 enam hari dalam satu minggu
3 Jam kerja di Perusahaan adalah 7 tujuh jam sehari dan 40 empat
puluh jam seminggu. 4
Waktu dan jam kerja di perusahaan diatur sebagai berikut: a
Non Operasional Hari Senin sd jum’at
: jam 08.00 – 12.00
12.00 – 13.00 istirahat
13.00 – 16.00
Hari Sabtu : jam 08.00
– 13.00 b
Operasional Hari dan jam kerja pegawai operasional diatur sesuai dengan
kebutuhan operasi perusahaan dengan bekerja dalam shift pagi, siang, malam berdasarkan jadwal kerja yang telah ditetapkan
atasannya. 5
Jam istirahat tidak diperhitungkan sebagai jam kerja 6
Pekerjaan yang dilakukan lebih dari 7 tujuh jam sehari dan 40 empat puluh jam seminggu dihitung sebagai kerja lembur.
7 Setiap perubahan jam kerja oleh perusahaan diberitahukan sebelum
kepada pegawai dengan tenggang waktu yang layak. 8
Bagi pegawai yang melakukan tugas tertentu untuk kepentingan perusahaan berlaku jam kerja tersendiri sesuai dengan sifat pekerjaan
9 Setiap pegawai wajib hadir dan mulai bekerja pada waktu hadir yang
ditetapkan oleh perusahaan. 10
Pegawai mencatatkan sendiri kehadirannya pada waktu hadir yang disediakan perusahaan setiap masuk ke dan pulang dari tempat kerja.
Pegawai yang menyuruh orang lain mencatatkan waktu hadirnya dianggap melakukan pelanggaran tata tertib.
11 Keterlambatan masuk kerja atau meninggalkan tempat kerja sebelum
jam kerja berakhir dan ketidakhadiran sehari penuh dianggap sebagai pelanggaran tata tertib kecuali dengan izin tertulis atasan langsung
dengan alas an-alasan yang dapat diterima. 12
Pegawai yang tidak masuk kerja karena sakit atau karena alas an lain yang dapat diterima perusahaan wajib memberitahukan kepada
atasannya selambat-lambatnya pada saat yang masuk kerja. Apabila ketidakhadiran karena:
a Sakit lebih dari 2 dua hari diwajibkan memberikan surat
keterangan dokter segera mungkin atau setelah masuk kerja kembali.
b Hal-hal lainnya, pegawai diwajibkan membuat pemberitahuan
tertulis. 13
Pada waktu kerja pegawai diwajibkan memakai Kartu Tanda Pengenal Pegawai ID Card selama dalam lingkungan Perusahaan
atau papan nama Name Tage yang ditempatkan sebelah kri atas dari kemeja atau blouse untuk wanita.
14 Setiap pegawai yang akan meninggalkan kantor atau tempat kerja atau
tidak masuk kerja harus memperoleh izin dari bagian personalia serta mengisi formulir izin. b.
b. Pakaian Seragam
1 Pegawai tertentu yang karena tugasnya demi keseragaman diharuskan
memakai seragam kerja 2
Pakaian kerja disediakan Perusahaan untuk periode kerja tertentu sesuai dengan standar kualitas perlengkapan kerja yang berlaku, dan
diatur dalam peraturan tersendiri
3 Setiap pegawai yang mendapat pakaian kerjaseragam diwajibkan
mengenakannya selama waktu kerja 4
Pada wakktu kerja pegawai diwajibkan mengenakan pakaian kerja yang rapi dan sopan.
c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1 Setiap pegawai diwajibkan ikut menjaga ketertiban, keamanan,
kebersihan, dan keselamatan kerja di tempat kerja maupun di lingkungan kerjanya.
2 Apabila pegawai menemui hal-hal yang dapat membahayakan
terhadap keselamatan pegawai dan perusahaan agar segera melaporkan kepada pimpinan atau atasan.
3 Setiap pegawai wajib mempergunakan alat-alat keselamatan kerja dan
juga mematuhi ketentuan-ketentuan mengenai keselamatan perlindungan kerja yang berlaku.
4 Setiap pegawai diwajibkan memelihara alatperlengkapan kerja milik
perusahaan dengan baik dan teliti 5
Setiap pegawai dilarang membawa, memindahkan dan meminjamkan alatperlengkapan milik perusahaan tanpa izin yang berwenang.
d. Kewajiban Pokok Pegawai
1 Setiap pegawai wajib melaksanakan perintahpetunjuk dari atasan
dengan penuh tanggung jawab. 2
Mentaati tata tertibperaturan perusahaan serta ketentuan-ketentuan yang berlaku. c. Memberikan keteranganlaporan yang sebenarnya
mengenai pekerjaan kepada Perusahaan dalam hubungan dengan tugasnya.
3 Menyimpan dan menjaga kerahasiaan semua keterangan yang didapat
dalam pelaksanaan pekerjaanya. 4
Memelihara dan menjaga barang-barang milik perusahaan yang digunakan atau dipercayakan kepadanya.
5 Mengemukakan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan kepada
atasannya ataupun melalui saluran lain yang ditetapkan untuk itu.