BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stres yang lebih besar dari yang dapat
diabsorbsinya. Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem. Meskipun tulang
patah, jaringan sekitarnya juga akan terpengaruh, mengakibatkan edema jaringan lunak, perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, ruptur tendon, kerusakan
saraf, dan kerusakan pembuluh darah. Organ tubuh mengalami cedera akibat gaya yang disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen tulang Brunner Suddarth,
2002. Badan kesehatan dunia WHO mencatat terdapat lebih dari 7 juta orang
meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami kecacatan fisik. Berdasarkan hasil penelitian Katarina 2012 menunjukkan bahwa
angka tertinggi pasien fraktur di RSUP Haji Adam Malik adalah pasien yang rentang usianya 20-45 tahun yaitu sebanyak 19 orang 55,9 dan jenis kelamin
yang paling banyak mengalami fraktur adalah laki-laki yaitu sebanyak 22 orang 64,7.
Menurut Virginia Henderson terdapat empat belas kebutuhan dasar manusia. Pertama, bernapas secara normal. Kedua, makan dan minum yang
cukup. Ketiga, eliminasi buang air besar dan kecil. Keempat, bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan. Kelima, tidur dan istirahat. Keenam,
memilih pakaian yang tepat. Ketujuh, mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan memodifikasi
lingkungan. Kedelapan, menjaga kebersihan diri dan penampilan. Kesembilan, menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari membahayakan orang lain.
Kesepuluh, berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, kekhawatiran, dan opini. Kesebelas, beribadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan. Keduabelas, bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup. Ketigabelas, bermain atau berpartisipasi dalam
berbagai bentuk rekreasi. Keempatbelas, belajar, menemukan atau memuaskan
Universitas Sumatera Utara
rasa ingin tahu yang mengarah pada perkembangan yang normal, kesehatan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia Potter Perry, 2005.
Dari pengkajian yang telah saya lakukan pada Tn.R, saya menemukan tiga masalah kebutuhan dasar yaitu hambatan mobilitas fisik, gangguan rasa nyaman
nyeri dan kurang perawatan diri. Sebelum melakukan tindakan keperawatan, perawat harus mampu menetukan prioritas masalah keperawatan yang pertama
sekali harus ditangani. Melihat apa yang dikatakan Henderson, dalam kasus ini prioritas masalah yang saya temukan pada Tn.R adalah hambatan mobilitas fisik
yang masuk dalam kategori bergerak dan mempertahankan postur yang diiginkan. Hal ini dikarenakan apabila tingkat mobilitas klien tidak ditingkatkan akan terjadi
berbagai masalah seperti atrofi otot yang akan menyebabkan otot tidak dapat berfungsi dengan baik bahkan mengalami paralisis.
Berdasarkan hal tersebut saya mengangkat judul Karya Tulis Ilmiah yaitu “Asuhan Keperawatan pada Tn.R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar
Mobilisasi”.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada klien yang mengalami
masalah kebutuhan dasar mobilisasi khususnya pada Tn.R di ruang RB2B RSUP Haji Adam Malik.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada Tn.R dengan masalah
kebutuhan dasar mobilisasi. b.
Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn.R dengan masalah kebutuhan dasar mobilisasi.
c. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Tn.R dengan
masalah kebutuhan dasar mobilisasi. d.
Mampu melakukan implementasi pada Tn.R dengan masalah kebutuhan dasar mobilisasi.
Universitas Sumatera Utara
e. Mampu melakukan evaluasi pada Tn.R dengan masalah kebutuhan
dasar mobilisasi.
1.3 Manfaat
a. Bagi Praktik Keperawatan
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat asuhan keperawatan yang sistematis dan sesuai dengan konsep keperawatan.
b. Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil Karya Tulis Ilmiah yang diperoleh dapat dijadikan konstribusi bagi peningkatan pendidikan keperawatan dan pengembangan ilmu
keperawatan. c.
Bagi Kebutuhan Klien Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara
memenuhi kebutuhan dasar klien khususnya kebutuhan mobilisasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II Pengelolaan Kasus