Hasil Uji Prasyarat Hasil Penelitian

50 terdapat variabel bebas yang mempunyai korelasi sangat tinggi terhadap variabel bebas yang lainnya. Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan antar variabel bebas dalam satu model Wiratna, 2008: 179. Kemiripan variabel akan mengakibat-kan korelasi yang sangat kuat. Selain itu uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji multikolinieritas menggunakan VIF. Jika VIF yang dihasilkan di antara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Berikut hasil uji multikolinieritas yang diperoleh: Tabel 6. Uji Multikolinieritas B Korelasi Partial VIF Kesimpulan Konstanta -124,651 Tidak Terjadi Multi Kolinieritas Power Tungkai 0,980 0,720 1,064 Power Lengan 0,004 0,021 1,064 Dari tabel di atas diperoleh nilai VIF dari masing-masing variabel yaitu 1,064 untuk variabel power tungkai dan 1,064 untuk variabel power lengan. Ternyata nilai VIF semuanya terletak diantara 1-10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas. Selanjutnya korelasi ganda dapat dilanjutkan. Korelasi ganda adalah hubungan antara variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hasil dari perhitungan 51 korelasi ganda diperoleh koefisien korelasi ganda pada tabel di bawah ini: Tabel 7. Tabel Koefisien Korelasi Ganda Hubungan antar Variabel Persamaan Garis Regresi Koefisien Korelasi X 1 X 2. Y Ŷ= -4,205+0,980X 1 +-0,004X 2 0,720 Dari tabel di atas dapat diperoleh koefisien korelasi ganda antara power tungkai dan power lengan sebesar 0,720 .

2. Uji Hipotesis

a. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama berbunyi “Ada hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan kemampuan clean and jerk ”. Untuk hipotesis hubungan antara satu variabel bebas dengan variabel terikat digunakan uji t. Dalam uji ini akan menguji hipotesis nol Ho bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk menerima atau menolak hipotesis dengan membandingkan harga t perhitungan t o dengan harga t pada tabel t t . Kriterianya adalah menolak Ho apabila t o sama atau lebih besar dari harga t t , dalam hal lain hipotesis diterima. Uji korelasi sederhana digunakan uji t dari Sudjana 2002: 380. Hasil uji hipotesis untuk hubungan variabel power tungkai dengan kemampuan clean and jerk diperoleh seperti pada tabel di bawah ini: 52 Tabel 8. Hasil Uji Hubungan Sederhana Variabel Power Tungkai Korelasi r t o Df t t = 0,05 Kesimpulan X 1 Y 0,720 3,740 14 1,761 Signifikan Dari tabel di atas diperoleh harga t perhitungan antara power tungkai dengan kemampuan clean and jerk sebesar 3,740 dan t tabel .sebesar 1,761. Ternyata harga t hitung pada hubungan power tungkai dengan kemampuan Clean and jerk lebih besar dari harga t tabel, dan ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat diterima. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa “ada hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan kemampuan Clean and jerk ”. b. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua berbunyi “Ada hubungan yang signifikan antara power lengan dengan kemampuan clean and jerk ”. Untuk hipotesis hubungan antara satu variabel bebas dengan variabel terikat digunakan uji t. Dalam uji ini akan menguji hipotesis nol Ho bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk menerima atau menolak hipotesis dengan membandingkan harga t perhitungan t o dengan harga t pada tabel t t . Kriterianya adalah menolak Ho apabila t o sama atau lebih besar dari harga t t , dalam hal lain hipotesis diterima.