esterifikasi dari minyak nabati yang mengandung asam lemak bebas tinggi. Namun, permasalahan yang sering dihadapi adalah mahalnya harga minyak nabati yang digunakan dalam
pembuatan biodiesel. Oleh karena itu, lemak ayam boiler dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku pembuatan biodiesel karena mempunyai kandungan asam lemak bebas yang relatif
rendah dan harganya murah. Pada penelitian ini, biodiesel dibuat dari lemak ayam boiler yang diperoleh melalui proses transesterifikasi dengan metanol. Kandungan asam lemak bebas yang
relatif rendah dalam lemak ayam broiler padat diubah menjadi metil ester biodiesel dengan metanol dan katalis Natrium Hidoksida NaOH melalui proses transesterifikasi.
Menurut Tjukup Marnoto, Abdulah Efendi, 2011, pembuatan biodiesel dari minyak hewani dan spirtus dengan katalisator kapur tohor CaO dilakukan dengan reaktor batch reaksi
transesterifikasi lemak hewani dan spirtus dengan rasio minyak: spirtus 1:6, pada suhu 70
o
C, berat katalis 5-6 dari berat minyak dan waktu reaksi 90 menit. Metil ester yang dihasilkan
berdasarkan sifat fisik adalah viskositas kinetik pada 40
o
C 1.42 mmcst, dan densitas 0.853. Hendar Harahap, 2008, transesterifikasi Refined Bleached Deodorized Palm Oil
RBDPO menggunakan metanol dengan katalis Litium hidroksida dilakukan menggunakan reaktor batch, dengan variasi katalis 0.2, 0.5, 1, dan 1.8 kinetika reaksi dilakukan pada
kondisi maksimum dan diperoleh hasil optimum katalis 0.5, rasio molar RBDPO terhadap metanol 1:14, suhu 65
o
C dan waktu reaksi 30 menit dengan konversi metil ester sebesar 99.9165 dan sifat fisik metil ester viskositas kinetik 40
o
C adalah 4.472 dan densitas 0.8180.
1.2. Permasalahan
Untuk pembuatan biodiesel dengan menggunakan bahan baku minyak nabati lebih kurang
mahal. Oleh karena itu, timbul permasalahan :
a. Apakah metil ester yang dihasilkan dari proses esterifikasi lemak ayam broiler dapat memenuhi Standar Nasional Indonesia sebagai bahan dasar pembuatan biodiesel
b. Pada perbandingan berapakah untuk memperoleh hasil metil ester yang optimum, dengan katalis NaOH 1.5 bb, pelarut metanol 60g, suhu 65
o
C serta pengadukan 800 rpm
Universitas Sumatera Utara
1.3. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pembuatan biodiesel dari lemak ayam broiler dengan RBDPO
pada perbandingan tertentu, dan konsentrasi metil ester -massa yang dihasilkan. 1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Memanfaatkan lemak ayam broiler sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dengan
proses transesterifikasi 2. Untuk mengetahui apakah biodiesel yang dihasilkan dapat memenuhi standar SNI
dengan variasi RBDPO
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi kepada masyarakat bahwa pembuatan biodiesel dapat dilakukan dari lemak ayam broiler sebagai bahan baku dan
RBDPO yang dapat dilakukan di rumah dengan metode transesterifikasi. 1.6. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium PT. Smart, Tbk medan
1.7. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian skala laboratorium yaitu pembuatan biodiesel dari variasi perbandingan berat campuran lemak ayam broiler Gallus sp dengan RBDPO
1. Persiapan sampel a. Lemak ayam berasal dari pasar Simpang limun Medan, dipanaskan pada temperature 150-
160
o
C, kemudian disaring
Universitas Sumatera Utara
b. RBDPO berasal dari PT. SMART, Tbk Belawan dari hasil pemurnian CPO c. Pencampuran Lemak ayam dengan RBDPO dengan perbandingan 20:80, 30:70, 40:60, dan
50:50 2. Pembentukan metil ester dengan reaksi transetifikasi
a. Lemak ayam dengan RBDPO dengan perbandingan 20:80, 30:70, 40:60, dan 50:50 dipanaskan pada temperatur 80
o
C ditambahaka metanol 60 g, katalis NaOH 1,5 bb, diapanaska pada temperature 65
o
C dengan pengadukan 800 rpm, dan lama reaksi 90 menit 3. Analisis metil ester yang dihasilkan
a. Analisis kandungan dan konsentrasi metil ester , dengan menggunakan Kromatografi gas b. Analisis sifat fisika metil ester Densitas dan Viskositas
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA