25
C. Kerangka pikir
Suatu proses pembelajaran sangatlah dipengaruhi oleh guru sebagai pengelola utama. Kemampuan guru didalam mengatur serta mengorganisir
lingkungan yang ada disekitar peserta didik, dapat mendorong peserta didik melakukan proses belajar secara efektif dan efisien. Model pembelajaran yang
digunakan juga harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Tetapi kenyatannya dalam pembelajaran di kelas keaktifan siswa masih sangat kurang dikarenakan
model pembelajaran yang digunakan masih kurang mendukung siswa untuk lebih aktif selama pembelajaran. Model pembelajaranyang digunakan perlu dipadukan
dengan dengan model pembelajaran yang dapat lebih meningkatkan keaktifan siswa. Pembelajaran tersebut mengakibatkan prestasi belajar yang dihasilkan
kurang memuaskan dan dapat dilihat dari masih banyaknya siswa yang belum tuntas sesuai dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 75.
Pada mata
pelajaran pengetahuan
bahan makanan
memerlukan pengembangan dalam model pembelajaran yang digunakan agar meningkatkan
keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa. Dengan melihat permasalahan diatas, peneliti mengajukan sebuah solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut
dengan cara diadakannya variasi model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajarannya dan metode pembelajaran
Time Token adalah salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
untuk belajar dan bertanggung jawab penuh untuk memahami materi pelajaran baik berkerjasama secara kelompok maupun individual sehingga proses
pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
26 Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Time Token diduga dapat meningkatkan peran serta siswa sebab di dalam pelaksanaannya
siswa dilibatkan secara langsung selama proses pembelajaran. Model pembelajaran ini menuntut setiap individu untuk lebih aktif berbicara
mengeluarkan pendapatkan selama proses pembelajaran berlangsung. Sebab setiap siswa akan diberi kupon untuk mengharuskan siswa untuk berbicara.
Penerapan model pembelajaran ini diharapkan akan menciptakan proses belajar yang bermakna bagi siswa sehingga akan dapat meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa. Adapun kerangka berpikir yang lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1
dibawah ini:
Gambar 1. Kerangka Berpikir Permasalahan
1. Masih kurangnya variasi metode-metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran disekolah SMK Negeri 3 Purworejo.
2. Masih kurangnya siswa yang belum berani berbicara dan mengemukakan pendapatnya pada kelas X Jasa Boga 3 di SMK Negeri 3 Purworejo.
3. Pembelajaran pada kelas X Jasa Boga 3 di SMK Negeri 3 Purworejo masih berpusat kepada guru sehingga siswa kurang tertarik dan kurang
memahami materi. 4. Prestasi belajar siswa yang masih kurang maksimal pada kelas X Jasa Boga
3 di SMK Negeri 3 Purworejo.
Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Time Token pada mata pelajaran
pengetahuan bahan makanan
Peningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pengetahuan bahan makanan kelas X Jasa
Boga 3 di SMKN 3 Purworejo
27
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian kajian teori dan kerangka pikir dalam penelitian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelejaran Time Token dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan di kelas X Jasa Boga
3 SMK Negeri 3 Purworejo. 2. Penerapan model pembelajaran Time Token dapat meningkatkan prestasi
siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan di kelas X Jasa Boga 3 SMK Negeri 3 Purworejo.
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Design Penelitian 1. Jenis Peneltian
Berdasarkan permasalahan yang diajukan peneliti ini, maka yang jenis penelitian yang cocok dan relevan adalah penelitian tindakan kelas
Classroom Action Research. Menurut Suyanto 1997 bahwa Penelitian tindakan kelas
adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan
praktek-praktek dikelas secara professional. Tujuan dari Penelitian Tindakan kelas yaitu untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran
Pengetahuan Bahan
Makanan dengan
penerapan model
pembelajaran Time Token.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah model spiral dari Kemmis dan Taggart 1988. Model ini memiliki 4 tahap kegiatan dalam satu
sklus yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Model penelitian tindakan tersebut sering diacu oleh para peneliti tindakan. Model
Spiral Kemmis dan Taggart dapat dilihat dalam gambar berikut: