21 mereka selalu dilibatkan secara aktif. Guru dapat berperan untuk mengajak siswa
mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui.
b. Kelebihan dan kekurangan Time Token
Suatu model penerapan pasti memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, begitu pula pada model pembelajaran
Time Token yang memiliki kelebihan dan kekurangan menurut Widyatun 2012 yaitu sebagai berikut :
Kelebihan model pembelajaran Time Token :
1 Memotivasi siswa untuk belajar mandiri terhadap materi pembelajaran. 2 Melatih rasa percaya diri siswa dengan terbiasa tampil saat kegiatan belajar.
3 Meningkatkan kemampuan siswa untuk berbicara didepan banyak orang, serta mengemukakan ide.
4 Melatih daya ingat siswa dan disiplin dalam memanfaatkan waktu. Kekurangan model pembelajaran
Time Token: Pembatasan waktu dalam aktifitas belajar dapat mengurangi kesempatan
berfikir siswa untuk mengemukakan pendapatnya secara maksimal. c. Langkah-langkah pembelajaran Time Token
Menurut Agus Suprijono 2009: 133 langkah – langkah
pembelajaran Metode Time Token Arend adalah :
1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD 2 Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan metode Time Token
Arend. 3 Guru memberikan kupon kepada setiap kelompok. Di dalam kupon
tersebut terdiri dari dua soal yang harus mereka jawab. 4 Setiap kelompok diberi kupon dengan waktu 5 menit per kupon. Tiap
siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan. 5 Bila telah selesai berbicara kupon yang dipegang siswa diserahkan
kepada guru. Setiap berbicara satu kupon. 6 Kelompok yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi. Kelompok
yang masih memegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis. 7 Demikian seterusnya.
22 Metode ini dapat dikatakan sebagai suatu metode pembelajaran yang
secara langsung maupun tidak langsung memaksa siswa untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar.
B. Hasil Penelitian Yang relevan
Kajian penelitian yang relevan berfungsi untuk menguatkan posisi penelitian yang sekarang diakukan dengan hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan
oleh peneliti yang terdahulu. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Ivar Iriyanti 2013 yang berjudul
Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arend Pada Siswa Kelas Viii A
Smp N 1 Prambanan Dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian menyimpulkan bahwa
penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Time Token Arend pada
mata pelajaran PKn dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil observasi peningkatan keaktifan siswa pada
siklus II. Pada siklus I siswa yang melakukan keaktifan siswa yang mencapai kriteria cukup sebanyak 20 siswa, dimana skor yang diperoleh masih dibawah
70. Sedangkan yang mencapai kriteria baik 16 siswa sudah mendapat skor minimal 70. Pada siklus II yang mencapai kriteria cukup hanya 8 orang, dan
yang mendapat kriteria baik 27 orang. Dari data tersebut bisa dilihat adanya peningkatan, di mana pada siklus I yang mendapat kriteria cukup dari 20
menurun menjadi 9 siswa pada siklus II, sedangkan yang mendapatkan kriteria baik dari siklus I sebanyak 16 siswa, naik menjadi 28 siswa. Dari hasil
tersebut dapat dikatakan keaktifan siswa meningkat karena sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan, di mana yang mengikuti partisipasi aktif