32
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan data hasil penelitian serta pembahasan mengenai gambaran empati perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di
ruang rawat inap RSUP H Adam Malik Medan yang telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016 pada 141 responden.
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Karakteristik Perawat Responden pada penelitian ini adalah perawat pelaksana yang ada di
ruang rawat inap Rindu A dan Rindu B RSUP H. Adam Malik Medan yang berjumlah 141 perawat. Adapun hasil penelitian berdasarkan karakteristik
responden meliputi usia, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan terakhir dan lama bekerja responden. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa rentang usia
respoden terbanyak adalah 31-38 tahun 29,1, jenis kelamin responden mayoritas adalah perempuan 95,0, agama responden sebagian besar adalah
Kristen Protestan 56,0, suku terbanyak responden adalah batak toba 48,2, lebih dari setengah responden berpendidikan terakhir D3 58,2, dan sebagian
besar responden bekerja 5 tahun 77,3. Data demografi dapat dilihat lebih jelas tabel 5.1 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Perawat Empati Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di Ruang
Rawat Inap RSUP H Adam Malik Medan n=141
Karakteristik Frekuensi n
Persentase Usia
23-30 tahun 31-38 tahun
39-46 tahun 47-54 tahun
Mean= 38,75 SD= 8,226 28
41 38
34 19,9
29,1 27,0
24,1
Jenis Kelamin Perempuan
Laki-Laki 134
7 95,0
5,0
Agama Islam
Kristen Protestan Kristen Khatolik
45 79
17 31,9
56,0 12,1
Suku Toba
Karo Mandailing
Jawa Aceh
Minang Melayu
Lainnya 68
33 7
13 1
3 6
10 48,2
23,4 5,0
9,2 0,7
2,1 4,3
7,1
Pendidikan Terakhir D3
S1 S2
82 58
1 58,2
41,1 0,7
Lama Bekerja
1 tahun 1-5 tahun
5 tahun 4
28 109
2,8 19,9
77,3 TOTAL
141 100
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Hasil Tingkat Empati Perawat Berdasarkan hasil penelitian, dari 25 pernyataan yang dapat
menunjukkan gambaran empati perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di ruang rawat inap, diketahui bahwa dari 141 perawat, empati perawat di ruang
rawat inap Rindu A dan Rindu B RSUP H Adam Malik Medan sebanyak 120 perawat 85,1 dalam kategori baik dan 21 perawat 14,9 dalam kategori
cukup baik. Hasil tingkat empati perawat ini dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut.
Tabel 5.2. Distibusi Frekuensi Gambaran Empati Perawat di Ruang Rawat Inap RSUP H Adam Malik Medan n=141
Empati Perawat Frekuensi
Persentase
Cukup Baik Baik
21 120
14,9 85,1
TOTAL 141
100
Empati memiliki dua komponen utama, yaitu komponen kognitif dan juga afektif. Secara terpisah, komponen kognitif dan afektif ini memiliki hasil yang
cukup berbeda. Hasil distribusi frekuensi komponen kognitif empati menunjukkan ada sekitar 30,5 perawat yang hanya memiliki empati dalam kategori cukup
baik dan 69,5 perawat yang telah memiliki empati dalam kategori baik Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Gambaran Empati Perawat berdasarkan
Komponen Kognitif n=141 Kognitif Empati Perawat
Frekuensi Persentase
Cukup Baik Baik
43 98
30,5 69,5
TOTAL 141
100
Universitas Sumatera Utara
Empati secara afektif dalam penelitian ini memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan komponen kognitif. Hal ini dikarenakan 87,9 perawat
sudah memiliki tingkat empati yang baik, sedangkan tingkat empati cukup baik hanya 12,1 perawat Tabel 5.4. Meskipun memiliki hasil yang cukup berbeda,
secara keseluruhan komponen kognitif dan afektif ini menunjukkan sebagian besar perawat sudah memiliki empati yang baik.
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Gambaran Empati Perawat berdasarkan
Komponen Afektif n=141 Afektif Empati Perawat
Frekuensi Persentase
Cukup Baik Baik
17 124
12,1 87,9
TOTAL 141
100
Empati perawat dalam memberikan asuhan keperawatan berdasarkan pernyataan kuisioner akan dijelaskan pada tabel berikut ini. Hasil penelitian
didapatkan bahwa empati perawat di RSUP H Adam Malik Medan dalam memberikan asuhan keperawatan dalam kategori baik, hal ini dapat dilihat dari
jawaban-jawaban pernyataan yang telah dijawab oleh perawat. Pada pernyataan ke 3, diidentifikasi dari 141 perawat sebanyak 113 perawat 80,1 menyatakan
selalu penting untuk mengetahui keluhan-keluhan penyakit yang pasien rasakan. Selanjutnya pada pernyataan negatif nomor 19, diidentifikasi bahwa 132 perawat
93,6 menyatakan tidak pernah merasa lebih senang membantu seorang pasien jika diberi imbalan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian yang didapatkan, menunjukkan empati perawat dalam kategori baik sesuai dengan mayoritas jawaban yang diberikan oleh perawat,
namun ada juga item pernyataan yang menunjukkan empati perawat tidak dalam kategori baik. Pada pernyataan ke 9, diidentifikasi 51 perawat 36,2
menyatakan tidak pernah membayangkan atau berkhayal melakukan hal yang sama dengan yang pasien lakukan untuk dapat merasakan yang pasien rasakan.
Kemudian pada pernyataan nomor 8, ada 50 perawat 35,5 menyatakan hanya kadang-kadang mereka terinspirasi pada pengalaman menarik pasien. Untuk lebih
jelas, dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5. Disribusi Empati Perawat di Ruang Rawat Inap RSUP H Adam Malik Medan n=141 per item
Keterangan : SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang-Kadang
TP : Tidak Pernah
No. Pernyataan
SL SR
KD TP
f f
f f
1. Saya memanggil pasien dengan nama
panggilan kesukaan pasien. 39
27,7 26
18,4 27
19,1 49
34,8 2.
Saya berinteraksi langsung dengan pasien untuk dapat mengetahui keadaan pasien.
104 73,8
29 20,6
8 5,7
- 3.
Penting bagi saya untuk mengetahui apa keluhan-keluhan yang pasien rasakan.
113 80,1
2 19,1
1 0,7
- 4
Saya dengan sabar mendengarkan keluhan-keluhan yang pasien rasakan.
103 73,0
34 24,1
4 2,8
- 5.
Saya memahami apa yang sedang dirasakan oleh pasien.
96 68,1
41 29,1
3 2,1
1 0,7
6. Saya berusaha memahami perasaan pasien
saat mendengarkan keluhan pasien. 96
68,1 41
29,1 4
2,8 -
7. Saya sulit mengerti apa yang disampaikan
oleh pasien karena tidak pernah memiliki pengalaman yang sama sebelumnya.
17 12,1
21 14,9
42 29,8
61 43,3
Universitas Sumatera Utara
No. Pernyataan
SL SR
KD TP
f f
f f
8. Saya terinspirasi pada pengalaman
menarik dari pasien. 29
20,6 47
33,3 50
35,5 15
10,6 9.
Saya berkhayal melakukan hal yang sama dengan yang pasien lakukan untuk dapat
merasakan yang pasien rasakan. 9
6,4 33
23,4 48
34,0 51
36,2 10.
Saya mencoba melihat permasalahan pasien dari perspektif pasien.
44 31,2
60 42,6
33 23,4
4 2,8
11. Saya dapat mengetahui apa yang sedang
dirasakan pasien dari raut wajah dan cara berbicaranya.
64 45,4
65 46,1
11 7,8
1 0,7
12. Saya tidak suka bila pasien menceritakan
masalah yang sedang dialaminya. 5
3,5 21
14,9 30
21,3 85
60,3 13.
Saya merasa prihatin bila pasien mengalami masalah.
66 46,8
55 39,0
18 12,8
2 1,4
14. Saya cemas saat seorang pasien sedang
dalam kesulitan. 47
33,3 47
33,3 24
17,0 23
16,3 15.
Saya sulit menjalin hubungan dengan pasien dan keluarganya.
9 6,4
13 9,2
39 27,7
80 56,7
16. Saya dengan senang hati akan memenuhi
kebutuhan seorang pasien. 72
51,1 54
38,3 14
9,9 1
0,7 17.
Saya merasa terbebani ketika saya tidak mampu meringankan kesulitan pasien.
37 26,2
57 40,4
29 20,6
18 12,8
18. Saya senang jika dapat membantu pasien
dan keluarganya. 111
78,7 23
16,3 5
3,5 2
1,4 19.
Saya akan lebih senang membantu seorang pasien jika diberi imbalan
5 3,5
1 0,7
3 2,1
132 93,6
20. Ketika saya lelah, saya cenderung tidak
memperhatikan pasien. 2
1,4 5
3,5 51
36,2 83
58,9 21.
Saya sulit memahami perasaan pasien ketika saya sedang memiiki suasana hati
yang buruk. 2
1,4 14
9,9 50
35,5 75
53,2 22.
Saya tidak peduli jika pasien dan keluarganya tersinggung dengan apa yang
saya katakan. 3
2,1 3
2,1 20
14,2 115
81,6
23
Sebelum saya mengatakan sesuatu pada pasien, terlebih dahulu saya akan
membawakan diri jika saya yang berada pada posisi pasien.
6 4,3
21 14,9
65 46,1
49 34,8
24. Saya memberikan semangat pada pasien
untuk segera sembuh dengan kata-kata motivasi.
89 63,1
49 34,8
3 2,1
- 25.
Saya merawat pasien dengan tulus. 111
78,7 29
20,6 1
0,7 -
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan