Demografi Sejarah Tuktuk Siadong sebagai Daerah Wisata

32 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kelurahan Tuktuk Siadong

3.1.1 Demografi

Secara Administratif Kelurahan Tuktuk Siadong termasuk ke dalam Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir dengan batas-batas wilayah terdiri dari: 1. Sebelah Timur berbatasan dengan Danau Toba 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Danau Toba 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Garoga 4. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Siallagan Kelurahan Tuktuk Siadong terbagi atas 3 lingkungan yakni lingkungan pertama Huta Irnga, Lumban Holbung, Sibolopian, Jalan Gereja Atas, Lumban Nangka, dan Lumban Bakkara. Lingkungan Dua terdiri dari Jalan Gereja Bawah, Pandan, Lumban Manurung dan Kompleks Ambaroba. Lingkungan Tiga terdiri dari Tuktuk Pulo, Sosor Galung, dan Lumban Bakara. Kelurahan Tuktuk Siadong berada pada ketinggian 904 - 2.157 m diatas permukaan laut. Suhu rata-ratanya berkisar antara 18°- 24°C dan luas daratan Kelurahan Tuktuk Siadong 340 Ha dan luas perairan danau adalah 410 Ha. 33

3.1.2 Kependudukan

3.1.2.1 Jumlah penduduk

Jumlah penduduk kelurahan Tuktuk Siadong sebanyak 2331 jiwa dengan laki- laki sebanyak 1047 jiwa dan perempuan sebanyak 1284 jiwa.

3.1.2.1 Penduduk berdasarkan pekerjaan

Ada beberapa jenis mata pencaharian yang digeluti oleh masyarakat Kelurahan Tuktuk Siadong seperti petani, pedagang, nelayan, pegawai negeri, pengusaha, buruh dan lain sebagainya. Karena Kelurahan Tuktuk Siadong merupakan destinasi wisata maka banyak pengusaha membuka dan mendirikan fasilitas-fasilitas pelayanan seperti hotel, penginapan, restoran, tempat penukaran uang asing, biro perjalanan dan saranan hiburan seperti cafe, bar dan lainnya. Dibidang perdagangan tampak ada pembuat sekaligus penjual barang-barang kerajinan tangan atau souvenir. Selain sebagai pedagang dan pengusaha, di Kelurahan Tuktuk Siadong juga banyak ditemui karyawan atau guide lokal yang bekerja di fasilitas pelayanan jasa kepariwisataan seperti hotel atau restoran. Untuk lebih jelasnya mengenai pekerjaan di Kelurahan Tuktuk Siadong dapat dilihat pada tabel berikut. 34 Tabel 3.1 Data Penduduk berdasarkan pekerjaan No Pekerjaan jumlah 1 Wiraswasta 421 2 PetaniPerkebunan 288 3 Karyawan Swasta 148 4 Mengurus Rumah Tangga 84 5 PNS 44 6 Guru 10 7 Pensiunan 5 8 Dan Lain-lain 29 Jumlah 1029 Sumber: Database kel. Tuk-tuk siadong 2015 Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan sebagai wiraswastadi Kelurahan Tuktuk Siadong merupakan mata pencarian paling banyak yakni sebanyak 421jiwa sedangkan Petani merupakan pekerjaan terbanyak kedua dengan jumlah sebanyak 288 jiwa. Para petani di daerah ini biasanya menanam padi, jagung, sayuran dan kacang-kacangan di ladang mereka. Tanaman tersebut ditanam dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan biasanya hanya di konsumsi sendiri dan sisahnya di jual kepada tetangga atau pasar tradisional. Buruh yang ada biasanya bekerja sebagai anak buah kapal di kapal umum, tenaga harian di hotel atau penginapan misalnya sebagai tukang kebun, juru masak dan teknisi mesin. Sedangkan 35 nelayanyang dulunya salah satu matapencaharian utama setelah petani sudah jarang dilakukan oleh masyarakat.

3.1.2.2 Penduduk berdasarkan Pendidikan

Dewasa ini pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan masyarakat. Penduduk Tuktuk Siadong juga demikian, orangtua sudah sangat sadar akan pendidikan anak-anaknya. Sebagai buktinya anak-anak mereka akan disekolahkan sampai keluar desa, kota, bahkan provinsi. Hal tersebut terjadi dikarena Kelurahan Tuktuk Siadong belum memiliki sarana pendidikan yang lengkap. Daerah Kelurahan Tuktuk Siadong memiliki sarana pendidikan berupa gedung sekolah. Sarana pendidikan tersebut terdiri dari 1 unit TK taman kanak kanak atau play group, 1 unit SD Negeri, 1 unit SD Inpres, dan 1 unit SMK. Sementara bagi anak yang ingin melanjutkan pendidikan SLTP dan SMA mereka harus sekolah di luar Kelurahan Tuktuk Siadong. Umumnya mereka bersekolah di desa tetangga atau ibukota Kecamatan yakni Ambarita Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam perkembangan hidup manusia. Berdasarkan data yang ditemukan dari kantor Kelurahan tuktuk Siadong, diketahui babhwa penduduk sekitar tidak ditemukan lagi yang buta aksarahuruf. Untuk lebih jelasnyadapt dilihat dari table berikut: 36 Tabel 3.3 Data Penduduk berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Terakhir Jumlah 1 SD 164 2 SLTPSederajat 241 3 SLTASederajat 860 4 DIII 14 5 AkademiDIIISarjana Muda 29 6 DIVStrata I 49 7 Strata II 2 Jumlah 1359 Sumber: Database Kel.Tuktuk Siadong 2015 Berdasarkan data di atas Kelurahan Tuktuk Siadong cukup memperhatikan pendidikan. Penduduk yang berkerja sebagai karyawan di hotel atau penginapan mayoritasnya adalah lulusan SMA. Lulusan SD dan SMP biasanya bekerja sebagai petani dan buruh harian seperti di kapal, ladang, akan tetapi adapula yang bekerja di hotel dan penginapan bahkan restauran. Penduduk lulusan akademisi dan sarjana mayoritas bekerja di instansi pemerintahan dan sebagai guru.

3.1.3 Sejarah Tuktuk Siadong sebagai Daerah Wisata

Semenjak samosir masih masuk kedalam pemerintahan Tapanuli Utara. Tuk- tuk Siadong sudah menjadi tempat wisata khususnya dalam rangka tempat pengembangan jasa usaha pariwisata di bidang perhotelan. Memang dari sisi geografisnya daerah Tuk-tuk Siadong sangat strategis. Tuk-tuk siadong sudah ada 37 sejak tahun70_an dan puncaknya di tahun 80_an Tuk-tuk Siadong telah banyak dikunjungi Turis Mancanegara dan wisatawan Nusantara. Tetapi bukan pemerintah yang mendesain dan memanage dari awal itu adalah inisiatif dari pengusaha sendiri dan masyarakat setempat. Namun di dalam perkembangannya pemerintah pada masa pemerintahan Tapanuli Utara juga mempunyai inisiatif atau program pengembangan kawasan itu sekaligus menjadi kawasan wisata dan menjadi tempat pengembangan seni budaya dan juga sebagai tempat pagelaran-pagelaran baik pagelaran seni budaya atau pagelaran kegiatan yang sifatnya kepariwisataan. Pada masa pemerintahan Tapanuli Utara itulah dibangun “Open Stage Tuk-tuk Siadong” sebagai tempat pengembangan Seni Budaya dan penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan. Bukan hanya Open Stage tetapi juga dibangun “Gedung Kesenian Tuk-tuk Siadong” pada tahun 80_an oleh Bupati Tapanuli Utara. Inilah yang menjadi bukti masuknya pemerintah kekawasan ini untuk menjadikan Tuk-tuk tidak hanya sebagai tempat penginapan tetapi sekaligus sebagai tempat penggalian budaya, baik seni tari Tortor dan juga seni-seni ukir yang banyak dilakukan masyarakat dan memang masyarakat cenderung mempunyai usaha seni termasuk usaha seni kriya dan seni pahat. Sejak tahun 70_an masyarakat dan investor telah berusaha dari sisi usaha kepariwisataan, lalu pemerintah masuk mendukung, menopang bagaimana Tuk-tuk siadong tidak hanya sekedar tempat penginapan atau persinggahan tetapi juga sebagai tempat penggalian nilai-nilai budaya batak terutama. Sampai sekarang, pemerintah Kabupaten Samosir masih terus melakukan pengembangan dan menjadikan Tuk-tuk 38 sebagai tempat penyelenggaraan event kepariwisataan yaitu Event Horas Samosir Viesta secara rutin setiap tahun di Open Stage Tuktuk Siadong.

3.2 Gambaran Umum Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

3.2.1 Visi dan Misi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir

Visi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya dirumuskan dengan memperhatikan visi pembangunan Kabupaten Samosir yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Samosir 2011-2015 yaitu “ Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan Yang Inovatif 2015”. Maka Visi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten samosir 2011-2015:“Samosir Menjadi Tujuan Pariwisata Dengan Daya Tarik Berbasis Ekowisata Yang Berdaya Saing”. Dengan misi: 1. “Menata dan mengembangkan daya tarik wisata yang berdaya saing” dengan membangun sarana dan prasarana dan fasilitas terstandar di obyek- obyek wisata unggulan yang mendukung pelestarian alam dan lingkungan. 2. “Menggali, melestarikan dan mengembangkan kesenian dan kebudayaan Batak”, dengan membangun sarana dan fasilitas untuk memelihara, melestarikan dan memperkenalkan kesenian, kebudayaan dan benda-benda pustaka serta penyelenggaraan event-event kesenian dan kebudayaan.