30
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan peneliti gunakan adalah: 1.
Teknik Pengumpulan Data Primer Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung di lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara:
a. Wawancara.
b. Pengamatan atau observasi
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat
mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:
1. Studi Dokumentasi
2. Studi Kepustakaan.
3.5 Teknik Analisis Data
Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Humberman.
20
20
Miles dan Huberman dalam Metode Penelitian Sugiyono 2009 hal 246
31
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi
data.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga
memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif berbentuk catatan lapangan, matriks, grafik, jaringan
dan bagan.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk
mengambil tindakan.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor yang berperan dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah yaitu dalam memberikan kontribusi bagi
pendapatan suatu daerah maupun bagi masyarakat. Dengan kontribusi yang di berikan ini, pemerintah daerah memiliki tambahan pemasukan dalam rangka pembangunan
proyek-proyek maupun kegiatan lain di wilayahnya. Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, pariwisata
dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah – wilayah tertentu yang mempunyai potensi daya tarik wisata.
Peranan pariwisata dalam pembangunan pada garis besarnya berintikan tiga segi, yakni segi ekonomis sumber devisa, pajak-pajak, segi sosial penciptaan
lapangan kerja dan segi kebudayaan memperkenalkan kebudayaan kita bagi wisatawan.
Selain peran yang dimilikinya, pariwisata dalam proses perkembangannya juga mempunyai dampak atau pengaruh dibidang sosial dan ekonomi. Pengaruh yang
ditimbulkan tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan masyarakat setempat. Untuk mencegah perubahaan itu menuju ke arah
negatif maka diperlukan suatu perencanaan yang mencakup aspek sosial dan
2
ekonomi, sehingga masyarakat setempat ikut terlibat dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata.
Demikian juga dengan salah satu daerah tujuan wisata yang ada di Sumatera Utara yaitu PulauSamosir. Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah
Danau Toba. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan pulau ini menjadi sebuah pulau yang menarik perhatian
para turis. Pulau Samosir sendiri terletak dalam wilayah Kabupaten samosir yang baru dimekarkan pada tahun 2003 dari bekas Kabupaten Toba-Samosir.Kabupaten
Samosir mempunyai obyek wisata natural yang dinilai mempunyai potensi yang cukup tinggi dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli
daerah dan pendapatan masyarakat. Sesuai denganvisi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Samosir Tahun 2011-2015 yaitu “Samosir Menjadi Daerah TujuanWisata Lingkungan yang Inovatif 2015“ Dengan kondisi tersebut maka Samosir semakin
dipacu untuk meningkatkan kualitas kawasan dengan pembangunan dan perbaikan sarana serta prasarana penunjang wisata. Hal ini bertujuan agar jumlah wisatawan
yang berkunjung ke dalam kawsan semakin meningkat. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Samosir Ombang Siboro, banyak hal telah
dilakukan Pemerintah Kabupaten Samosir untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata di daerah setempat, di antaranya melakukan promosi di 80 saluran TV di
Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dan di 40 saluran TV di Bandara Hang Nadim, Batam. Selain itu, melakukan promosi di majalah penerbangan inflight magazine di
3
maskapai penerbangan Citilink, Airasia dan Lion Air.
1
Dampaknya adalah adanya peningkatan jumlah kunjungan Wisatawan ke Samosir pada tahun 2011-2015. Jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Samosir pada tahun 2011 sebanyak 132.629 orang, tahun 2012 sebanyak 143.032 orang, tahun 2013 sebanyak 149.779 orang, tahun 2014
sebanyak 171.087 dan pada tahun 2015 sebanyak 171.912 orang.
2
Adanya peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas pariwisata yang berlangsung di dalam kawasan, secara tidak langsung telah menimbulkan pengaruh
terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Adanya kunjungan wisatawan di suatu tempat menyebabkan terjadinya interaksi sosial antara masyarakat
setempat dengan wisatawan yang dapat mengakibatkan perubahan pola atau tata nilai kehidupan masyarakat. Selain menimbulkan pengaruh terhadap aspek sosial, pada
kenyataannya, kegiatan pariwisata juga berpengaruh pada aspek ekonomi yaitu terbukanya peluang atau kesempatan kerja di dalam kawasan yang dapat
Hal ini tentu meningkatkan pendapatan masyarakat maupun pendapatan daerah.
Selain promosi, Pemkab Samosir juga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan pelaku usaha pariwisata, juga
peningkatan kualitas obyek dan saranaprasarana penunjang wisata. Pemerintah setempat melakukan sosialisasi dan pembinaan mengenai pelayanan yang baik bagi
wisatawan, baik terhadap para penjual souvenir dan makanan serta pelayan-pelayan di hotel dan restoran.
1
http:hariansib.coviewOpini8876310-Tahun-Samosir-Belum-Jadi-Kabupaten- Pariwisata.html.VtZsT0_dUmw diakses rabu, 10 februari 2016 jam 11:40
2
Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Samosir
4
meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Pariwisata akan membawa berbagai hal yang menguntungkan dan sekaligus merugikan. Walaupun sebenarnya tujuan
pemerintah memajukan suatu daerah wisata adalah untuk kemakmuran dan peningkatan pendapatan masyarakat setempat.
Sektor pariwisata memberi kontribusi terhadap pendapatan asli daerah PAD. Kontribusi sektor pariwisata tidak dinyatakan secara spesifik. Namun perdagangan,
Hotel dan Restoran dianggap mewakili pariwisata, maka kontribusi PDRBnya pada tahun 2014 sebesar 280.814,19 dan pada tahun 2015 sebesar 319.248,29 . Jauh dari
kontribusi pertanian yaitu pada tahun 2014 sebesar 1.664.181,46 dan pada tahun 2015 sebesar 1.881.745,45.
3
Berdasarkan pernyataan diatas, maka diperlukan adanya suatu penelitian untuk mengetahui dampak aktivitas pariwisata yang terdapat di dalam kawasan yang
berkaitan dengan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat setempat. Dengan adanya studi ini diharapkan dampak-dampak yang ditimbulkan yakni perubahan kehidupan
Pulau samosir merupakan unggulan Pariwisata Sumatera Utara, dengan potensi keindahan alam dan keanekaragaman budaya. Banyak obyek wisata yang
berpotensi layak dikunjungi dan juga masih dalam tahap pengembangan. Salah satunya adalah kawasan Tuktuk Siadong yang dikenal sebagai pusat konsentrasi turis.
Banyak hotel, restoran, homestay, guesthouse dan fasilitas lainnya di tempat ini tentunya dengan harga dan tarif yang terjangkau. Adanya kegiatan periwisata di
kawasan ini akan berdampak terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat.
3
RPJMD 2011-2015 Samosir
5
sosial-ekonomi masyarakat setempat dapat diketahui, hal tersebut perlu dilakukan karena masyarakat merupakan unsur yang sangat penting untuk mendukung
keberhasialn pengembangan suatu wilayah . Mengacu pada latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Dampak Pariwisata Terhadap Sosial – Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Tuk-Tuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir”.
1.2 Rumusan Masalah