Pengertian Dampak Pembangunan Pariwisata

7 definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variebel. 5

1.5.1 Pengertian Dampak

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teori sebagai perangkat konsep dan definisi yang saling berhubungan yang mencerminkan suatu pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menerangkan hubungan variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan meramalkan Variabel. Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. Dampak ditimbulkan oleh interaksi antara manusia dan sumber daya dalam proses pemenuhan kebutuhan. Suatu rencana kegiatan pembangunan akan dinilai mempunyai dampak positif bila kegiatan tersebut berdaya guna tinggi. Sebaliknya, rencana kegiatan itu akan dinilai berdampak negatif bila ternyata komponen kegiatan pembangunan itu lebih menyebabkan kerusakan, kerugian atau penurunan kualitas 5 Jusuf Soewadji.Pengantar Metodologi Penelitian.Jakarta:Mitra Wacana Media.2012. hal 107 8 pada rona lingkungan, baik fisik maupun nonfisik, termasuk lingkungan sosial, ekonomi dan budaya.

1.5.2 Pembangunan Pariwisata

Pembangunan destinasi pariwisata merupakan upaya terpadu dan sistematik dari seluruh komponen pariwisata dalam rangka menciptakan, meningkatkan kualitas produk dan pelayanan pariwisata serta kemudahan pergerakan wisatawan di destinasi pariwisata. Maksud dengan pembangunan pariwisata , antara lain pemberdayaan masyarakat, pembangunan daya tarik wisata, pembangunan prasarana, penyediaan fasilitas umum, serta pembangunan fasilitas pariwisata secara terpadu dan berkesinambungan. Pembangunan destinasi pariwisata meliputi : 1. Perwilayahan pembangunan destinasi pariwisata; 2. Pembangunan daya tarik wisata; 3. Pembangunan aksesibilitas pariwisata; 4. Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata; 5. Pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata; serta 6. Pengembangan investasi di bidang pariwisata. Menurut Kusudianto, pengembangan suatu destinasi wisata meliputi sebagian besar dari sumber daya fisik atau komponen produk wisata. Yang tidak kalah penting adalah analisis para pengunjung, kebijaksanaan harga, destinasi saingan dan aspek finansial yang menentukan kelayakan ekonomi dan pengembangan. Aspek lingkungan, budaya dan sosial memiliki dimensi penting dalam pengembangan suatu 9 destinasi. Suatu rencana fisik kepariwisataan harus terintegrasi dalam Rencana Umum Tata Ruang RUTR dari suatu daerah. 6 Tujuan dari pembangunan pariwisata berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025 adalah mewujudkan industri pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian nasional, meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata, mengkomunikasikan destinasi pariwisata Indonesia dengan menggunakan media pemasaran secara efektif, efisien dan bertanggungjawab, serta mengembangkan kelembagaankepariwisataan dan tata kelola pariwisata yang mampu mensinergikan pembangunan destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, dan industri pariwisata secara profesional, efektif dan efisien. 7 1. Penguatan struktur fungsi, hierarki dan hubungan industri pariwiata; Lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2011 dijelaskan bahwa pembangunan industri pariwisata meliputi : 2. Peningkatan daya saing produk pariwisata yang meliputi daya tarik wisata, daya saing fasilitas pariwisata, dan daya saing aksesibilitas; 3. Pengembangan kemitraan usaha pariwisata yang diwujudkan dalam bentuk skema kerja sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha dan masyarakat; 6 Prof. Ir. Kusudianto Hadinoto. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta: UI Press, 1996, hal. 21 7 Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, bab II, pasal 2, ayat 6. 10 4. Penciptaan kredibilitas bisnis dengan menerapkan standarisasi dan sertifikasi usaha pariwisata; serta 5. Pengembangan tanggungjawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya dengan mendorong tumbuhnya ekonomi hijau. Strategi perkembangan pariwisata yang menunjang pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Perlu ditetapkan beberapa peraturan yang berpihak pada peningkatan mutu pelayanan pariwisata dan kelestarian lingkungan wisata, bukan berpihak pada kepentingan pihak-pihak tertentu 2. Pengelola pariwisata harus melibatkan masyarakat setempat. Hal ini merupakan hal penting karena sebagai hal pengalaman pada beberapa daerah tujuan wisata, apabila tidak melibatkan masyarakat setempat, akibatnya tidak ada sumbangsih ekonomi yang diperoleh masyarakat sekitar. 3. Kegiatan promosi harus beraneka ragam, selain dengan mencanangkan cara kampanye dan program Visit Indonesia Year seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. Kegiatan promosi juga perlu dilakukan dengan membentuk system informasi yang handal dan membangun kerjasama yang baik dengan pusat informasi pada Negara – Negara lain terutama pada Negara yang berpotensi. 4. Perlu menentukan daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan disbanding dengan daerah tujuan wisata lain, terutama yang bersifat tradisional dan 11 alama. Karena era kekinian lah objek wisata yang alami dan tradisional yang menjadi sasaran wisatawan asing. Daerah ini masih banyak ditemukan didaerah luar jawa seperti daerah pedaleman papua atau Kalimantan 5. Pemerintah pusat membangun kerjasama dengan kalangan swasta dan pemerintah daerah setempat, dengan system terbuka, jujur dan adil. Kerja sama ini penting karena untuk mempelancar pengelolah secara professional dengan mutu pelayanan yang memadai. 6. Perlu dilakukan pemerataan arus wisatawan bagi semua daerah tujuan wisata yang ada diseluruh Indonesia. 7. Mengajak masyarakat sekitar daerah tujuan wisata agar menyadari peran, fungsi dan manfaat pariwisata serta merangsang mereka untuk memanfaatkan peluang - peluang yang tercipta bagi berbagai kegiatan yang dapat menguntungkan secara ekonomi. 8. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan perlu dipersiapkan secara baik untuk menunjang kelancaran pariwisata. misalnya dengan pengadaan perbaikan jalan, telepon, internet dan pusat pembelanjaan disekitar lokasi daerah wisataPariwisata. Pembangunan pariwisata juga termasuk dalam hal pembangunan kelembagaan kepariwisataan, yaitu upaya terpadu dan sistematik dalam rangka pengembangan organisasi kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia pariwisata untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pengembangan sumber daya manusia pariwisata untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pengelolaan dan 12 penyelenggaraan kegiatan pariwisata di destinasi pariwisata. Upaya pembangunan kelembagaan kepariwisataan meliputi : penguatan organisasi kepariwisataan, pembangunan sumber daya manusia pariwisata, dan penyelenggaraan penelitian dan penyelenggaraan. Pembangunan pariwisata dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor pendukung maupun faktor penghambat, antara lain : 1. Pertumbuhan ekonomi global; 2. Kemudahan akomodasi; 3. Transportasi dan informasi; serta 4. Keamanan dan kenyamanan Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan pariwisata merupakan upaya yang dilakukan secara terus menerus kearah yang lebih baik yang dilakukan secara terpadu yang menyangkut seluruh komponen pariwisata, yaitu hal-hal yang menyangkut pemberdayaan masyarakat, pembangunan daya tarik wisata, pembangunan prasarana, penyediaan fasilitas umum serta pembangunan fasilitas pariwisata secara terpadu dan berkesinambungan.

1.5.3 Pariwisata