Stres muncul saat tubuh terpapar pada stressor, yang dapat terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain: fisik trauma, panas, dingin, kimia
kurangnya kadar oksigen, kadar asam-basa yang tidak seimbang, fisiologis olahraga berat dan berlebihan, syok hemoragik, nyeri,
psikologis atau emosional cemas, takut, sedih dan sosial konflik personal, perubahan gaya hidup Sherwood, 2010.
2.2.2. Klasifikasi Stres
American Psychological Association APA membagi stres atas 3 tipe, yaitu :
1. Stres akut Merupakan tipe stres yang paling umum ditemukan. Muncul
karena tuntutan atau tekanan dari masa lalu atau masa kini dan antisipasi atas tuntutan atau tekanan di masa depan. Pada awalnya
dapat menjadi motivasi untuk bekerja dan beraktivitas, tetapi jika berlebihan akan menimbulkan rasa kesulitan secara psikologis. Tanda-
tandanya meliputi rasa cemas, sedih, marah, nyeri otot, masalah pencernaan, palpitasi dan pusing.
2. Stres akut episodik Terjadi kepada orang-orang yang sering mengalami stres akut.
Kehidupan penderita biasanya tidak teratur, selalu terburu-buru, selalu terlambat, mengerjakan atau mengurus terlalu banyak hal dalam waktu
yang sempit dan tidak mampu mengatur waktu dengan baik. Stres akut episodik ini sendiri pada akhirnya terbagi atas 2 tipe sesuai kepribadian
penderitanya, yaitu : a.
“Type A” Cenderung agresif, tidak sabaran dan memiliki hasrat
kompetisi yang tinggi. b.
“Worry Warts” Lebih mengarah kepada rasa cemas dan depresi, sehingga
selalu berpandangan buruk terhadap segala situasi.
Universitas Sumatera Utara
Tanda-tandanya meliputi migren, nyeri dada, penyakit jantung, hipertensi dan persistent tension headaches.
3. Stres kronis Berkebalikan dari stres akut yang dapat menjadi motivasi, stres
kronis akan menghancurkan tubuh, pikiran dan kehidupan penderita. Aspek terburuk dari stres kronis ini adalah orang yang mengalaminya
akan menjadi terbiasa dengan keadaan stres dan mulai tidak memperdulikannya dan tidak mencari solusi. Berawal dari stres akut
yang tidak kunjung hilang, penderita akan merasa segala aspek kehidupan menjadi beban pikirannya dan pada akhirnya penderita
dapat mengakhiri hidupnya sendiri untuk mencari jalan keluar. Selain pembagian diatas, stres juga dapat dibagi tingkatannya
berdasarkan pengalaman seseorang selama beberapa waktu tertentu dengan menggunakan berbagai jenis kuesioner, sebagai contohnya adalah
Kessler Psychological Disstress Scale. Kuesioner tersebut akan digunakan pada penelitian ini dan dibahas lebih dalam pada bab 3.
2.2.3. Fase Stres