Sensor Suhu LM35 Relay

100 lux, kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10ms untuk mencapai resistensi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux. 2. Respon spektral sensor cahaya LDR Light Dependent Resistor. Sensor cahaya LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya yaitu warna. Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak digunakan karena mempunya daya hantar yang baik Manik, Sadarma. 2015.

2.3 Sensor Suhu LM35

Sensor suhu LM35 adalah sensor suhu yang dikemas dalam bentuk rangkaian terintegrasi yang tegangan keluarannya berbanding linear terhadap perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisik suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV °C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1°C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV. Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai memanasan diri self heating kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan dengan antarmuka interface rangkaian kontrol Manurung, Yusuf. 2015. Jangkauan kerja LM35 adalah antara suhu -55°C sampai dengan suhu 150°C. Sensor LM35 hanya memerlukan arus 60μA dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangan rendah kurang dari 0°C didalam suhu ruangan. Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat dikalibrasikan langsung dalam celsius. LM35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor Alfalah. Sri, Thomas. 2009. Bentuk fisik dari sensor suhu LM35 dapat dilihat pada gambar 2.8. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 Sensor suhu LM35 Sumber : arduinoecia.com.br

2.4 Relay

Relay merupakan suatu perangkat yang menggunakan magnet listrik untuk mengen- dalikan seperangkat kontak. Fungsi utamanya adalah sebagai saklar yang mengatur penyambungan arus yang lebih besar dengan menggunakan arus masukan lebih kecil, sesuai dengan batas arus keluaran perangkat elektronik umumnya. Relay terdapat dalam dua jenis penggunaan arus , AC dan DC. relay AC menggunakan daya jaringan listrik umum yaitu 220V dan 110V. Sedangkan relay DC menggunakan tegangan antar 5V sampai 24V dan membutuhkan arus kerja sekitar 100 mA Maulin, Sulvina. 2008. Bentuk fisik relay dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 2.9. Relay Sumber : famosastudio.com Relay terdiri dari lilitan kawat coil yang dililitkan pada inti besi lunak. Jika lilitan kawat mendapatkan atus, isi besi lunak menghasilkan medan magnet dan menarik switch kontak. Switch kontak mengalami gaya tarik magnet sehingga Universitas Sumatera Utara berpindah posisi ke kutub lain atau terlepas dari kutub asanya. Keadaan ini akan bertahan selama arus mengalir pada kumparan relay, dan relay akan kembali keposisi semula yaitu normally-off, bila tidak ada lagi arus yang mengalir padanya. Posisi normal relay tergantung pada jenis relay yang digunakan. Pemakaian jenis relay tergantung pada keadaan yang diinginkan dalam suatu rangkaian sistem, Menurut kerjanya relay dapat dibedakan menjadi: 1. Normaly Open NO. Saklar akan tertutup bila dialiri arus. 2. Normaly close NC. Saklar akan terbuka bila dialiri arus. 3. Change over CO. Relay ini mempunyai saklar tunggal yang normalnya tertutup yang mana bila kumparan 1 dialiri arus maka saklar akan terhubung ke terminal A, sebaliknya jika kumparan 2 dialiri arus maka saklar akan terhubung ke terminal B. Analogi rangkaian relay yang digunakan adalah saat basis transistor ini dialiri arus maka transistor dalam keadaan tertutup yang dapat menghubungkan arus dari kolektor ke emiter yang mengakibatkan relay terhubung Pasaribu, Syahrizal. 2013. Gambar 2.10. Simbol Relay Sumber: repository.usu.ac.id

2.5 Liquid Crystal Display LCD