Biografi Kh. Ahmad Dahlan

8

1. Biografi Kh. Ahmad Dahlan

KH. Ahmad Dahlan, di lahirkan di kauman, Yogyakarta pada tahun 1285 H yang bertepatan tahun 1868 M, dengan nama Muhammad Darwis. hasil dari pernikah kyai haji Abu Bakar dengan Siti Aminah. 14 Ayahnya Haji Abu Bakar bin Kiai Haji Muhammad Sulaiman yang memiliki garis keturunan sampai ke Maulana Malik Ibrahim, adalah pejabat kapengulon kesultanan yogyakarta Hadiningrat dengan gelar penghulu khatib di masjid besar kesultanan. Sedangkan ibunya Nyai Abu Bakar adalah putri Kiai Haji Ibrahim bin Haji Hasan juga pejabat kepangulon kesultanan di yogyakarta. 15 Dalam sumber lain Muhammad Darwis dilahirkan pada tahun 1869. 16 Pada umur 15 tahun, ia pergi haji dan tinggal di Makkah selama lima tahun. Pada periode ini, Muhammad Darwis mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al- Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah. Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, beliau berganti nama menjadi Ahmad Dahlan. 17 Sepulang dari Mekkah, ia menikah dengan Siti Walidah pada bulan dzulhijjah tahun 1889, sepupunya sendiri, anak Kiai Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang Pahlawan Nasional dan pendiri Aisyiah. 18 Pada tahun 1902, ketika kiai haji Ahmad Dahlan berusia 34 tahun, ia berangkat untuk kedua kalinya ke mekah. Kepergiannya ke tanah suci itu untuk memperkuat pendirinya dalam pembaharuan pengalaman agama islam. 19 14 M. Yusron Asrofie, Kyai Haji Ahmad Dahlan, Pemikiran Dan Kepemimpinannya, yogyakarta: yogyakarta offset, 1983, hlm. 21. 15 M. Yunan Yusuf, dkk, Ensiklopedi, Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2005, hlm.73- 74. 16 Muhammad Soedja, Cerita Tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan, Jakarta: Rhineka Cipta, 1993, hlm. 202. 17 Herry Muhammad, dkk, Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20, Jakarta: Gema Insani Press, 2006, hlm. 8. 18 M. Junus Anis, Nyai Ahmad Dahlan Ibu Muhammadiyah Dan Aisyiyah: Pelopor Pergerakan Indonesia , Yogyakarta: Mercu Suar, 1968, hlm.8 19 Mardanas Safwan dan Surisno Kutoyo, Kiai Haji Akhmad Dahlan, Jakarta: Mutiara Sumber, 2010, hlm. 29. 9 Dengan kedalaman ilmu agama dan ketekunannya dalam mengikuti gagasan-gagasan pembaharuan Islam, KH. Ahmad Dahlan kemudian aktif menyebarkan gagasan pembaharuan Islam ke pelosok-pelosok tanah air sambil berdagang batik. pada tanggal 18 November 1912 KH. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah. Disamping aktif di Muhammadiyah beliau juga aktif di partai politik. Seperti Budi Utomo dan Sarikat Islam. Hampir seluruh hidupnya digunakan untuk beramal demi kemajuan umat islam dan bangsa. Sekolah, masjid, langgar, rumah sakit, poliklinik dan rumah yatim piatu banyak didirikan. Kesemuanya merupakan hasil dari perjuangan melalui Muhammadiyah. Selian itu juga pada tahun 1918 didirikan pula organisasi bagi kaum wanita yang di berinama Aisyiah, kemudian dibentuk pula kepanduan Hizbul Wathan. Setelah perkumpulan Muhamadiyah yang didirikannya teratur dan kuat, maka KH. Ahmad Dahlan berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 23 Februari 1923 dalam usia 55 tahun. 20

2. Implementasi Metode Dakwah Bil-Ḥikmah KH. Ahmad Dahlan