Pendirian dan Perizinan Televisi Republik Indonesia TVRI

Sumber pembiayaan TVRI dan lembaga penyiaran publik lokal berasal dari: a. Iuran penyiaran. b. Anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah. c. Sumbangan masyarakat. d. Siaran iklan. e. Usaha lain yang sah yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. Penerimaan yang diperoleh dari sumber pembiayaan melalui iuran penyiaran, sumbangan masyarakat, siaran iklan, usaha lain yang sah yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran merupakan penerimaan negara yang dikelola langsung secara transparant untuk membiayai lembaga penyiaran publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Pendirian dan Perizinan Televisi Republik Indonesia TVRI

Sebelum Stasiun Televisi Republik Indonesia TVRI Medan dibangun, masyarakat memperoleh informasi aktual melalui mass media yaitu surat kabar dan majalah. Masyarakat juga memperoleh informasi melalui media elektronik yang hanya mengeluarkan gelombang suara, disebut dengan radio. Untuk wilayah Sumatera Utara publikasi informasi Universitas Sumatera Utara semakin lengkap dengan dibangunnya stasiun pemancar siaran televisi yaitu Televisi Republik Indonesia TVRI Stasiun Medan. 28 Pembangunan Stasiun TVRI Medan adalah rencana dan perjuangan dari pemerintah Sumatera Utara yaitu: unsur TNI, Pemerintah Daerah, DPRD Sumatera Utara, dan Pertamina, yang menggabungkan diri kedalam satu wadah kepanitiaan “Yayasan Pembangunan TVRI Sumatera Utara” pada tanggal 27 Juni 1967 yang dipimpin oleh Letkol Wahid Lubis dan Ketua Harian adalah Letkol Ridwan Hutagalung. Tujuan dari pembentukan ini adalah panitia yang bertugas dalam pencarian dana pembangunan dan dana untuk pembelian sejumlah alat penyiaran. Sejumlah pinjaman yang diusahakan oleh panitia akhirnya terkumpul, yaitu sebesar US 40.000 dari Ibnu Sutowo pimpinan P.N Pertamina.Dana yang terkumpul ini segera direalisasikan untuk pembelian peralatan pemancar berkapasitas 75 Watt dan peralatan studio sederhana. Panitia juga melakukan peminjaman kepada P.N Pertamina untuk dana pendirian gedung-gedung dan menara pemancar. Bekerja secara intensif selama 45 hari berupa pemasangan Broadcasting Eguipment, Air Conditioning System dan Lighting System perlengkapan penyiaran dan tower untuk studio Medan, sehingga tanggal 9 Desember 1970 Stasiun TVRI Medan menyiarkan program pertamanya, dengan jangkauan siarannya diperkirakan meliputi: Kisaran, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, 28 Hikma Kusumaningrat, dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori Dan Praktek, Jakarta: Remaja Rosdakarya. 2005, hlm. 17 Universitas Sumatera Utara Pangkalan Susu, Pangkalan Brandan, dan Langsa, atau dengan radius siaran mencapai 150 Km dari pusat pemancar yang berada Medan. Setelah menyelesaikan masa percobaan selama 45 hari dengan siaran pemutaran Film Cerita, maka peralatan TVRI dinyatakan berhasil, sehingga TVRI sudah memulai program penyiarannya setiap hari. Program acara yang ditayangkan Stasiun TVRI Medan sejak tahun 1970 hingga tahun 1975, hanyalah acara yang disusun di Medan sendiri. Pada babakan ini hubungan antara TVRI pusat dengan TVRI yang ada di daerah hanyalah bidang materi siaran. Pokok siaran selama lima tahun tanpa menggabungkan diri dengan TVRI pusat, Stasiun TVRI Medan memfokuskan dirinya menyiarkan berbagai informasi dan acara yang bernuansa kedaerahan. Acara yang ditayangkan dari TVRI merupakan program yang bertujuan sebagai pendorong proses pembangunan dengan menyuguhkan antara aspirasi rakyat kepada pemerintah dan demikian sebaliknya menyampaikan program pembangunan dari pemerintah kepada masyarakat. Fungsi siaran yang ditujukan sebagai penyambung antara pemerintah dan masyarakat ataupun menghubungkan masyakat dengan masyarakat lainnya diharapkan menjadi pendorong proses perubahan sosial dari masyarakat keterbelakangan informasi semakin terjawab. Kondisi masyarakat yang semakin kritis dan membutuhkan informasi yang lebih variatif dan mengglobal lebih beragam dan luas memaksa pihak TVRI harus mencari program dan cara baru bagaimana Universitas Sumatera Utara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut akan informasi-informasi berita yang lebih bagus lagi. Bukti masyarakat Sumatera Utara kekurangan informasi terlihat dari beberapa anggota keluarga di Sumatera Utara, terutama yang tinggal di daerah pesisir Sumatera Utara seperti Kabupaten Asahan, Kotamadya Tanjung Balai, dan sebagian kabupaten Langkat lebih memilih siaran yang disalurkan dari negara tetangga Malaysia sebagai alasannya adalah karena siaran TV Malaysia lebih mudah. TVRI Televisi Republik Indonesia merupakan lembaga penyiaran yang telah berdiri dan ditetapkan sebagai lembaga penyiaran publik sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran. TVRI Televisi Republik Indonesia berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia dan cabang-cabangnya berada di daerah. Lembaga penyiaran publik lokal merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh pemerintah daerah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD atas usul masyarakat. Lembaga penyiaran publik lokal dapat didirikan di daerah provinsi, kabupaten, atau kota dengan kriteria dan persyaratan sebagai berikut: a. Belum ada stasiun penyiaran Televisi Republik Indonesia TVRI di daerah tersebut, b. Tersedianya alokasi frekuensi, Universitas Sumatera Utara c. Tersedianya sumber daya manusia yang profesional dan sumber daya lainnya sehingga lembaga penyiaran publik lokal mampu melakukan paling sedikit 3 tiga jam siaran per hari dengan materi siaran yang proporsional, d. Operasional siaran diselenggarakan secara berkesinambungan. Televisi Republik Indonesia TVRI mendapatkan izin penyelenggaraan penyiaran yang berlaku untuk stasiun pusat dan seluruh cabangnya dengan melaporkan secara tertulis tentang keberadaannya dan mengajukan permohonan tertulis kepada mentri. Untuk memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran publik lokal, pemohon mengajukan permohonan izin tertulis kepada mentri melalui komisi penyiaran publik KPI dengan mengisi formulir yang disediakan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam peraturan pemerintah. Permohonan izin tersebut dikirimkan masing-masing kepada mentri dan komisi penyiaran publik KPI dibuat dalam dua rangkap, dengan melampirkan persyaratan administratif, program siaran dan teknik penyiaran sebagai berikut : a. Latar belakang maksud dan tujuan pendirian serta mencantumkan nama, visi, misi, dan format siaran yang akan diselenggarakan, b. Susunan dan nama para pengelola penyelenggara penyiaran, Universitas Sumatera Utara c. Uraian tentang struktur organisasi mulai dari unit kerja tertinggi sampai unit kerja terendah, termasuk uraian tata kerja yang melekat pada setiap unit kerja, d. Uraian tentang waktu siaran, presentase mata acara, pola acara siaran, sumber materi acara, khalayak sasaran, e. Daftar inventaris sarana dan prasarana yang akan digunakan termasuk peralatan studio dan pemancar, jumlah dan jenis studio serta perhitungan biaya investasinya f. Gambar tata ruang studio dan stasiun pemancar, peta lokasi studio dan stasiun pemancar, wilayah jangkauan, dan wilayah layanannya. g. Usulan saluran frekuensi dan kontur diagramyang diinginkan. h. Spesifikasi teknik dan sistem peralatan yang akan digunakan beserta diagram blok sistem peralatan. Setelah menerima berkas surat permohonan sebagaimana dimaksud diatas Komisi Penyiaran Indonesia KPI melakukan: a. Evaluasi kelengkapan persyaratan uji substantif permohonan sesuai dengan kewenangan Komisi Penyiaran Indonesia KPI, b. Dengar pendapat dengan pemohon setelah diterimanya berkas permohonan yang telah lengkap. Universitas Sumatera Utara Apabila persyaratan dan kelengkapan permohonan tidak dipenuhi maka Komisi Penyiaran Publik KPI memberitahukan secara tertulis kepada pemohon atau kuasanya agar persyaratan tersebut dipenuhi paling lama 14 empat belas hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan, apabila persyaratan dan kelengkapan tidak dipenuhi dalam waktu tersebut, maka pemohon dianggap mengundurkan diri. Dalam jangka waktu paling lama 45 empat puluh lima hari kerja terhitung sejak dipenuhinya persyaratan dan hasil evaluasi dengar pendapat dengan pemohon, sementara mentri menetapkan jangka waktu paling lama 7 tujuh hari kerja terhitung sejak diterimanya atau tidak diterimanya rekomendasi dari Komisi Penyiaran Indonesia KPI, Mentri menerbitkan keputusan penolakan atau persetujuan izin penyelenggaraan penyiaran sesuai hasil dari kesepakatan dari forum rapat bersama, keputusan penolakan atau persetujuan izin penyelenggaraan penyiaran diterbitkan oleh mentri paling lambat 30 tiga puluh hari kerja setelah ada hasil kesepakatan forum rapat bersama.keputusan penolakan atau persetujuan izin penyelenggaraan penyiaran disampaikan kepada pemohon melalui Komisi Penyiaran Indonesia KPI Setelah mendapatkan izin penyelenggaraan penyiaran, Lembaga Penyiaran Publik lokal wajib melalui masa uji coba siaran paling lama 1 satu tahun penyiaran, sebelum memperoleh izin tetap penyelenggaraan penyiaran dari mentri, masa uji coba digunakan untuk pelaksanaan Universitas Sumatera Utara pembangunan infrastruktur, pengurusan proses penetapan frekuensi, pelaksanaan uji coba siaran dan evaluasi penyelenggaraan uji coba siaran. Setelah melalui masa uji coba dan menyatakan siap untuk dievaluasi, pemohon mengajukan permohonan kepada mentri untuk dilakukan evaluasi penyelenggaraan uji coba siaran, untuk melaksanakan evaluasi penyelenggaraan uji coba siaran dibentuk tim uji coba siaran yang terdiri atas unsur pemerintah dan Komisi Penyiaran Publik KPI yang ditetapkan oleh mentri. Selama masa uji coba siaran Lembaga Penyiaran Publik Lokal dilarang, Menyelenggarakan siaran iklan, kecuali siaran iklan layanan masyarakat, memungut biaya yang berkenaan dengan penyelenggaraan penyiaran. Kriteria tentang penetapan lulus masa uji coba siaran meliputi : persyaratan administratif, program siaran, dan teknik penyiaran. Masa uji coba siaran berakhir setelah lembaga Penyiaran Publik Lokal apabila : a. Dinyatakan lulus oleh tim uji coba siaran karena telah memenuhi kriteria b. Dinyatakan tidak lulus oleh tim uji coba siaran karena sampai batas waktu 1 satu tahun lembaga penyiaran televisi tidak dapat memenuhi kriteria c. Dinyatakan tidak lulus oleh tim uji coba siaran karena sampai batas waktu 1 satu tahun untuk lembaga penyiaran televisi dan diberikan peringatan tertulis sebanyak 2 dua kali. Universitas Sumatera Utara Mentri menerbitkan keputusan izin tetap penyelenggaraan penyiaran paling lambat 14 empat belas hari kerja setelah uji coba siaran dinyatakan lulus dan mentri mencabut keputusan izin penyelenggaraan penyiaran paling lambat 14 empat belas hari kerja setelah uji coba siaran dinyatakan tidak lulus, dan kemudian disampaikan kepada pemohon melalui Komisi Penyiaran Indonesia KPI, ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria penetapan lulus masa uji coba siaran diatur dengan peraturan mentri. Undang-undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 memiliki asas, tujuan, fungsi, dam arah yaitu : Penyiaran diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia. Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan Universitas Sumatera Utara perekat sosial. Dalam menjalankan fungsi, penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan. Penyiaran diarahkan untuk : a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri bangsa; c. meningkatkan kualitas sumber daya manusia; d. menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa; e. meningkatkan kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional; f. menyalurkan pendapat umum serta mendorong peran aktif masyarakat dalam pembangunan nasional dan daerah serta melestarikan lingkungan hidup; g. mencegah monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di bidang penyiaran; h. mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat, mewujudkan pemerataan, dan memperkuat daya saing bangsa dalam era globalisasi; i. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab; j. memajukan kebudayaan nasional. Adapun hal-hal yang mendorong pendirian TVRI propinsi Sumatera Utara dikarenakan kebutuhan akan keterbukaan atas informasi Universitas Sumatera Utara seperti yang terkandung dalam Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik pada Undang-undang Keterbukaan Publik Nomor 14 Tahun 2008. Setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik, informasi publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas. Setiap informasi publik dapat diperoleh setiap pemohon informasi publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana. Informasi publik yang dikecualikan bersifat rahasia yang sesuai dengan Undang-undang, kepatutan dan kepentingan umum yang didasarkan oleh pengujian tentang konsensi yang timbul apabila sesuatu informasi yang diberikan oleh masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan seksama bahwa menutup informasi publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar atau malah sebaliknya. Undang-undang Keterbukaan Publik Nomor 14 tahun 2008 bertujuan : a . menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik; b. mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik; c. meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik; Universitas Sumatera Utara d. mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan; e. mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak; f. mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; danatau g. meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.

C. Syarat-syarat Penyelenggaraan Siaran Televisi Republik Indonesia TVRI