C. Perizinan sebagai Alat Pengendali Kegiatan Masyarakat
Sebagaimana telah diuraikan bahwa pemerintah sebagai public service mempunyai tugas untuk menyelenggarakan kesejahteraan umum
bestuursjong. Pemerintah dalam menjalankan tugasnya mempunyai sifat mengatur dan mengurus :
- Bersifat mengurus
Dalam hal ini pemerintah menyediakan sarana-saran maupun prasarana untuk kepentingan masyarakat yang meliputi segala bidang
ekonomi, sosial budaya dan lain-lain, sehingga tercapailah negara kesejahteraan sosial.
- Bersifat mengatur
Dalam hal ini pemerintah mengeluarkan berbagai peraturan yang bersifat mengatur untuk kepentingan masyarakat dimana konsekuensinya
segala peraturan itu harus dipatuhi oleh para warga masyarakat. Pemerintah dan organ-organnya menjalankan sifat mengatur ini dengan
memerintah dan melarang yang yang pada akhirnya melahirkan sistem perizinan.
Sebagai alat pemerintah organ negara yang bersifat mengatur dan dalam menjalankan tugas yang mengatur ini mempunyai wewenang atau
berhak untuk menolak ataupun meluluskan terbitnya suatu izin. Menolak atau meluluskan terbitnya suatu izin ini harus didasarkan pada azas-azas
Universitas Sumatera Utara
umum pemerintah yang baik sehingga pemerintah ataupun organnya terhindar dari perbuatan sewenang-wenang onrechtmatigoverheiddaad
Dalam Undang-undang RI No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme, pasal 1 angka 6 menyebutkan bahwa azas umum pemerintahan negara yang baik adalah azas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan,
kepatutan, dan norma hukum, untuk mewujudkan penyenggara negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dalam bab III Pasal 3 UU. No. 28 Tahun 1999 menyebutkan azas- azas umum penyelenggaraan negara meliputi:
1. Azas kepastian hukum;
Azas kepastian hukum adalah azas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan
dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara. 2.
Azas tertib penyelenggaraan negara; Azas tertib penyelenggara negara adalah azas yang menjadi
landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelengaraan negara.
3. Azas kepentigan umum;
Azas kepentingan umum adalah azas yang mendahulukan azas kesejahteraan umum, dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan
selektif.
Universitas Sumatera Utara
4. Azas keterbukaan;
Azas keterbukaan adalah azas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan
tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak azasi pribadi, golongan dan
rahasia negara. 5.
Azas proporsionalitas; Azas
proporsionalitas adalah
azas yang
mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara.
6. Azas profesionalitas;
Azas profesionalitas adalah azas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. 7.
Azas akuntabilitas; Azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Perizinan pada sebagian besar bidang perbuatan pemerintah antara lain :
- Hukum lingkungan
- Tata ruang
Universitas Sumatera Utara
- Hukum Administrasi Sosial
- Ekonomi, budaya dan kesehatan.
Bagi pemerintah sistem perizinan juga bermanfaat untuk menjalankan pengawasan didalam wilayah pemerintah dari tahap
perencanaan aktivitas warga sampai kepada penyelesaiannya. Dengan demikian diharapkan suatu keteraturan lingkungan atau
tercipta suatu tatanan masyarakat yang tertib.bagi masyarakat tentunya akan memperoleh suatu kepastian hukum dalam melakukan tindakannya
setelah ditetapkan pemerintah kepada ketetapan tentang sistem perizinan. Adapun tujuan dari sistem perizinan adalah :
- Keinginan mengarahkan mengendalikan aktivitas-aktivitas tertentu
misalnya izin bangunan -
Mencegah bahaya bagi lingkungan izin-izin lingkungan; -
Keinginan melindungi obyek-obyek tertentu izin pendirian stasiun televisi, izin tebang, izin membongkar pada monumen-monumen;
- Hendak membagi benda-benda yang sedikit izin penghuni di daerah
padat penduduk; -
Pengarahan, dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas izin berdasarkan seleksi dimana pengurus harus memenuhi syarat-
syarat tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya tujuan suatu perizinan dapat ditentukan pada ketentuan yang mengatur perizinan itu atau pada pertimbangan peraturan
yang mengaturnya. Untuk itu pemerintah pemerintah dalam membuat dan
melaksanakan ketetapan yaitu kebijakan perizinan harus memperhatikan landasan pokok yang merupakan azas hukum, yaitu:
1. Azas Yuridiksitas rechtmatigheid
Artinya keputusan pemerintah tidak boleh melanggar hukum onrechtmatigheid.
2. Azas Legalitas wetmatigheid
Yaitu bahwa keputusan pemerintah itu dibuat berdasarkan suatu keputusan perundang-undangan.
3. Azas Diskresi
Yaitu wujud perbuatan pemerintah mengambil keputusan karena belum ada peraturan yang mengaturnya, sehingga diambil
kebijaksanaan oleh organ pemerintah dengan tidak melanggar azas yuridiksitas dan legalitas, demi kepentingan umum.
D. Dasar-dasar perizinan