Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh Remunerasi terhadap Kinerja Karyawan

6 bahwa tingkat motivasi kerja pada Bea dan Cukai Surakarta tergolong tinggi. Tetapi terdapat 20 atau sebesar 17 responden yang berbendapat bahwa tingkat motivasi kerja pada Bea dan Cukai Surakarta sedang.

3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk menguji pengaruh remunerasi, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, maka menggunakan analisis regresi berganda. Perhitungan dilakukan dengan program SPSS 15.0 for windows dan berikut ini adalah hasil Regresi Linear Berganda : Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Koefisien Regresi t hitung Signifikansi Konstanta 21,756 Remunerasi 0,228 2,451 0,016 Motivasi Kerja 0,270 3,016 0,003 R 2 = 0,404 F hitung = 28,120 Sumber: Data primer 2016, diolah. Dari hasil persamaan diatas, memperlihat kan bahwa semua variabel bebas memiliki koefisien bertanda positif, makna dari besaran yang ada dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Tanpa pengaruh sebagai variabel bebas atau X 1 , dan X 2 ,= 0 maka kinerja karyawan positif. 2 Nilai koefisien regresi variabel remunerasi sebesar 0,228, dapat diartikan bahwa jika variabel remunerasi meningkat, maka kinerja karyawan mengalami peningkatan. 3 Nilai koefisien regresi variabel motivasi kerja sebesar 0,270,dapat diartikan bahwa jika variabel motivasi kerja meningkat, maka kinerja karyawan mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil anilisis data mengenai hubungan remunerasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan kantor Bea dan Cukai Surakarta maka diperoleh hasil sebagai berikut:

3.4 Pengaruh Remunerasi terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan pada Undang – Undang No. 172007, mengenai Rencana Pembangunan Nasional jangka panjang 2005 – 2025 dan Peraturan Meneg 7 PAN, Nomor : PER15M.PAN72008, tentang Pedoman Reformasi birokrasi. Kebijakan Remunerasi diberikan kepada seluruh Pegawai negeri di seluruh lembaga pemerintahan. Remunerasi berdasarkan kamus bahasa Indonesia artinya imbalan atau gaji. Dalam konteks Reformasi Birokrasi, pengertian Remunerasi merupakan pengaturan ulang sistem upah atau penggajian yang dikaitkan dengan sistem penilaian kinerja. Menurut Effendi, Heri Khairunsyah 2009 Renumerasi yang ada di tubuh Departemen Keuangan merupakan penataan kembali pemberian imbalan kerja berupa tunjangan yang dikenal dengan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara TKPKN dengan didasarkan atas tingkat tanggung jawab dan risiko jabatanpekerjaan yang diemban. Bedasarkan analisis data menunjukan t hitung remunerasi sebesar 2,451 dengan nilai sig sebesar 0,016. maka hasil perhitungan nilai sig lebih dari 0,05 sehingga hipotesis satu diterima. sehingga variabel remunerasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. sehingga hipotesis pertama berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan dapat terbukti kebenarnya. Hasil ini sesuai dengan temuan yang diteliti oleh Onyancha Nyanumba Wilfred 2014 dimana perkembangan dan pencapaian luar biasa yang dilakukan oleh kementrian keamanan internal, tetapi kinerja dari seluruh karyawan dikementrian keamanan internal masih buruk ini dikarenakan buruknya sistem remunerasi karyawan. Hal ini membuktikan bahwa pemberian remunerasi sesuai grade dapat meningkatkan kinerja karyawan. ketika karyawan mendapatkan beban kerja yang lebih dan mendapatkan penghargaan atas pekerjaannya akan membuat karyawan merasa dihargai atas kerja kerasnya. Oleh sebab itu, jika kompensasi diberikan secara benar, para pegawai akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi. Komisi merupakan imbalan terhadap tenaga kerja berupa persentase keuntungan dari jasa ataupun produk yang terjual, sebagai penghargaan dari hasil penjualan. sedangkan remunerasi adalah 8 imbalan yang diberikan berupa persentase pekerjaan yang telah dilakukan sesuai grade.

3.5 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

7 173 149

Pengaruh Remunerasi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Medan (KPPBC Madya Medan)

17 128 167

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A3 Belawan.

3 66 76

Penerapan Electronic Government Dalam Pelayanan Publik Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean Belawan

10 101 114

Analisis Pengaruh Sistem Penggajian(Remunerasi) Berbasis Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Pelaksana Di Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean Belawan

2 45 121

Laporan Praktek kerja Lapangan Departemen Keuangan Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A2 Bandung

1 19 57

Strategi Pelayanan Informasi Departemen Keuangan Pengawasan Bea dan Cukai Tipe A2 Bandung (Studi Kasus Tentang Strategi Pelayanan Informasi Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandung Melalui Kegiatan "Cukai Keliling" Sebagai Bentuk Pelayanan ke

0 36 112

Prosedur Penyelesaian Barang Tidak Dikuasai (Btd) Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Bandar Lampung

7 129 37

BAB I PENDAHULUAN - Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

0 3 19

Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

0 1 10