mengenai fakta dari makna fungsi Tjong A Fie Memorial Institute dalam melestarikan budaya Cina Medan.
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data
Langkah dalam teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui Studi lapangan dan Studi kepustakaan.
Adapun proses yang dilakukan adalah : 1.
Melakukan pengamatan ke lokasi penelitian, yaitu Tjong A Fie Memorial Institute.
2. Mewawancarai beberapa tokoh masyarakat untuk memudahkan
penulis untuk mengerjakan tulisan ini, serta mendapatkan informasi tentang peranan mansion Tjong A Fie dalam melestarikan budaya Cina
di Medan. 3.
Mengumpulkan buku-buku, artikel atau skripsi yang diharapkan dapat mendukung penelitian ini kemudian memilih data yang dianggap
paling penting dan penyusunannya secara sistematis.
3.1.1.1 Observasi
Observasi atau pengamatan, dapat berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan indera penglihatan yang juga berarti tidak
melakukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam penelitian ini penulis hanya mengadakan berkali-kali
pengamatansecara langsung ke Tjong A Fie Memorial Institute. Pengamatan
Universitas Sumatera Utara
tersebut dilakukan dengan berjalan mengelilingi museum tersebut,mengamati benda-benda peninggalan serta foto-foto yang masih terpajang.
3.1.1.2 Wawancara
Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah teknik wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya secara langsung kepada subjek
penelitian. Sebagai modal awal penulis berpedoman pada pendapat Soehartono 1995 : 67 yang mengatakan “…wawancara adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara, jawaban responden akan dicatat atau direkam dengan alah perekam
tape recorder” Koentjaraingrat 1981 : 139 juga mengemukakan bahwa wawancara itu
sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu, “…wawancara terfokus, bebas dan sambil lalu. Wawancara terfokus diskusi pada pokok permasalahan. Wawancara
sambil lalu adalah diskusi langsung yang dilakukan untuk menambahmelengkapi data yang sudah terkumpul.”
Sesuai dengan pendapat Soehartono dan Koentjaraningrat mengenal kegiatan
wawancara maka penulis telah mempersiapkan hal yang berhubungan dengan kegiatan wawancara demi kelancaran seperti alat tulis, daftar pertanyaan.
Wawancara penulis lakukan dengan beberapa orang yang menjadi populasi penelitian yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat Tionghoa yang juga
keturunan Tjong A Fie, yaitu Fon Prawira, untuk mendapatkan informasi tentang sejarah Tjong A Fie, sejarah Museum Tjong A Fie, sejarah budaya
Peranakan Cina. 2.
Wawancara dengan salah satu wisatawan yang juga pengamat budaya yaitu, Ibu Drg. Insan Mulyardewi. Untuk mendapat tambahan data
mengingat data yang penulis dapat dari Informan pertama sudah hampir lengkap sesuai dengan yang penulis butuhkan.
3. Wawancara dengan bapak Lu Jun seorang masyarakat Tionghoa. Untuk
mengetahui pendapatnya mengenai Tjong A Fie Memorial Institute. Pada saat proses wawancara berlangsung penulis menerapkan metode
wawancara bebas. Dimana pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan berlangsung dari satu masalah ke masalah lain tetapi tidak keluar dari
topik permasalahan.
3.1.1.3 Studi kepustakaan