Lintang Utara dan 98 0’ – 98
15’ Bujur Timur, terletak pada ketinggian 100-700 mdpl.
3.2.2. Kondisi Fisik 3.2.2.1. Topografi
Dari hasil pengamatan di lapangan, pada umumnya memiliki topografi relatif rata sampai dengan curam serta memiliki kemiringan sekitar 35
yang rawan akan bahaya erosi.
3.2.2.2. Curah Hujan
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kehutanan 2010 diperoleh data curah hujan kawasan Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser adalah rata-
rata 2000-3200 mm pertahunnya.
3.2.2.3. Tipe Iklim
Menurut Schmidt-Ferguson dalam Kartasapoetra 2004 tipe iklim di kawasan Bukit Lawang TNGL adalah tipe A dengan rata-rata curah hujan bulanan
sekitar 1300 mmtahun, pada musim kemarau curah hujan tidak pernah berkurang dari 100 mmtahun serta penyebaran hujan bulanan hampir merata setiap tahun.
3.2.2.4. Suhu dan Kelembaban Udara
Dari Departemen Kehutanan 2010 menjelaskan bahwa suhu udara rata- rata 21,1
C – 27,5 C, sedangkan kelembaban nisbi 80-100.
3.2.3. Kondisi Biologi 3.2.3.1. Flora
Kawasan TNGL terdapat 8,500 spesies tumbuhan yang berbeda hidup di
berbagai habitat. Casuarina sp., Pala hutan Myristica sp., Camphor atau Kapur barus Dryobalanops aromatica, pohon Nibung, Rotan Calamus sp., pohon
Bakau atau Api-api Avicennia sp. dan Pandan Pandanus sp.. Pohon matoa Pometia pinnata tumbuh di sepanjang tepi sungai. Di hutan dataran rendah,
pepohonan seperti Meranti Shorea sp., Keruing Dipterocarpus sp., Camphor dan Damar Hopea sp. dan beberapa pohon buah liar, seperti Durian hutan
Universitas Sumatera Utara
Durio zibethinus, Mangga Mangifera indica, pisang hutan, buah leci dan buah cempedak hutan tumbuh melimpah ruah. Di pegunungan dan hutan cemara,
tumbuh beberapa spesies lumut dan bunga-bunga hutan: anggrek gentians, bunga primula, stroberi, tanaman obat-obatan, anggrek-anggrek hutan juga dan Rafflesia
arnoldii juga tumbuh disini.
3.2.3.2. Fauna
Kawasan TNGL terdapat 194 spesies reptil dan amfibi, 387 spesies burung dan 127 spesies mamalia. Mamalia yang terdapat di habitat tersebut diantaranya
Siamang Symphalangus syndactylus, Monyet ekor panjang M acaca
fascicularis, Beruk M. nemestrina, Gajah sumatera Elephas maximus
sumatranus, Harimau sumatera Panthera tigris sumatrae, Berang-berang
Lutra sp., Tupai terbang merah besar Petaurista petaurista, Anjing hutan Cuon alpinus, Babi hutan Arctonyx collaris, Kukang abu-abu Nycticebus
coucang, Kancil Tragulus javanicus, Napu Tragulus napu, Rusa muncak Muntiacus muntjak, Kijang Cervus unicolor, Macan dahan Neofelis
nebulosa, Kucing hutan Prionailurus planiceps, Kucing emas t emminck
Catopuma temminckii, Kucing hutan kuwuk Prionailurus bengalensis. Reptil dan amfibi diantaranya B
uaya rawa Crocodylus palustris, B
uaya air asinEstuarine
Crocodylus porosus, Katak terbang Rhacaphorus pardalis, Ular
tiung Crysopelus sp., Kadal terbang Draco volans,
Kura-kura hawksbill Eretmochelys imbricata, Penyu belimbing
Dermochelys coriacea, Biawak Varanus salvator. Burung diantaranya Kuau raja Argusianus argus,
KangkarengRangkong perut putih Anthracoceros albirostris, Rangkong badak
Buceros rhinoceros, Elang laut
perut putih Haliaetus leucogaster,
Beo kepala biru
Loriculus galgulus, Elang tiram Pandion haliaetus.
Universitas Sumatera Utara
3.2.4. Lokasi Penelitian 3.2.4.1. Lokasi Hutan