Ekologi Kupu-kupu TINJAUAN PUSTAKA

2.4.4. Imago Dewasa

Setelah masa pupa selesai, pupa tersebut robek dan keluar tubuh kupu-kupu yang masih basah oleh cairan pupa. Kupu-kupu yang baru keluar dari pupa tersebut masih lemah dan warna tubuhnya juga belum terlihat keindahannya, kupu-kupu membutuhkan waktu untuk menjadi kuat dan dapat terbang. Tidak beberapa lama kemudian, kupu-kupu dapat menggunakan sayapnya untuk terbang mencari nektar pada bunga Putra, 1994. Kupu-kupu adalah stadia dewasa imago dari Lepidoptera, stadia untuk berkembang biak Amir dkk, 2003 dalam Bariyah, 2011. Kupu-kupu dewasa dapat dilihat pada Gambar 2.8. Gambar 2.8. Kupu-kupu Dewasa Danaus melanippus [Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2014]

2.5. Ekologi Kupu-kupu

Penyebaran kupu-kupu di dunia sangat luas pada tempat-tempat dimana terdapat tumbuhan yang menjadi sumber pakan maupun shelter. Satu-satunya kawasan yang tidak ditemukan anggota Lepidoptera yaitu wilayah Antartika Grzimek 1975. Penyebaran jenis kupu-kupu dibatasi oleh faktor-faktor geologi, faktor ekologi yang cocok dan sebaran tanaman inang yang menjadi pakan bagi kupu- kupu dewasa maupun pada saat fase larva Amir dkk., 2003 dalam Bariyah 2011. Kupu-kupu dapat dijumpai pada hampir seluruh tipe habitat yang memiliki tumbuhan inang yang sesuai untuk jenis kupu-kupu tersebut Peggie Amir Universitas Sumatera Utara 2006. Berbagai jenis kupu-kupu ada yang bersifat endemik, artinya sebaranya terbatas pada tempat tertentu, seperti jenis Trogonoptera dan Ornithoptera. Selain itu banyak pula yang bersifat kosmopolit yang sebarannya sangat luas dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan misalnya Papilio memnon Amir dkk., 2003 dalam Bariyah, 2011. Smart 1975 dalam Saputro 2007, menyatakan bahwa keteraturan ukuran populasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dependen saling tergantung dan faktor independen tidak saling tergantung. Faktor dependen adalah faktor yang memiliki ketergantungan terhadap individu yang ada dalam habitat, misalnya ketersediaan sumberdaya pakan dan ruang. Faktor independen ialah faktor yang mempengaruh yang sama kuat dalam suatu populasi, tanpa memperhatikan jumlah dari satwa yang ada itu, misalnya iklim. Selanjutnya Smart 1975, menjelaskan bahwa pada kebanyakan kupu-kupu faktor dependen lebih banyak berperan. Berdasarkan aktivitasnya, kupu-kupu dikenal dua kelompok, yaitu kupu- kupu siang aktif siang hari atau diurnal dan ngengat aktif malam hari atau nokturnal. Kupu-kupu siang mempunyai tubuh yang langsing, sayap pada umumnya berwarna cerah, indah dan menarik, serta antena pada ujungnya membesar. Pada waktu istirahat sayapnya menutup dan tegak lurus dengan tubuh sehingga yang terlihat adalah permukaan sebelah bawah. Kupu-kupu malam tubuhnya lebih gemuk, warna sayapnya kusam dan antena berbentuk seperti bulu ayam. Pada waktu istirahat sayapnya terbuka, menutup abdomen perut sehingga yang terlihat adalah permukaan atas dari sayap Salmah dkk., 2002 dalam Maulidia, 2011.

2.6. Tanaman Pakan Kupu-kupu

Dokumen yang terkait

Perilaku Sosial Induk-Anak Orangutan (Pongo abelii) di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser

0 33 87

Pola Makan Induk Orangutan (Pongo abelii) Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Desa Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara

0 19 60

ANALISIS KONDISI OBJEK WISATA PUSAT PENGAMATAN ORANGUTAN SUMATERA DI TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER BUKIT LAWANG KABUPATEN LANGKAT.

0 3 25

PREFERENSI PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON) PADA WAKTU TIDAK MUSIM BUAH DI PUSAT PENGAMATAN ORANGUTAN SUMATERA (PPOS) BUKIT LAWANG TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER, SUMATERA UTARA.

6 33 20

Jenis Kupu-Kupu Sub Ordo Rhopalocera di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 2 17

Jenis Kupu-Kupu Sub Ordo Rhopalocera di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 1 2

Jenis Kupu-Kupu Sub Ordo Rhopalocera di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

2 3 4

Jenis Kupu-Kupu Sub Ordo Rhopalocera di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 0 11

Jenis Kupu-Kupu Sub Ordo Rhopalocera di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 3 5

Jenis Kupu-Kupu Sub Ordo Rhopalocera di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 2 9