diwilayah kerja pejabat yang mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain dengan Keputusan Menteri dan Keputusan Daerah.
D. Prosedur Penyitaan Oleh Juru Sita Pajak
Sebelum melaksanakan penyitaan, juru sita pajak diharuskan telah memenuhi criteria atau syarat
– syarat yang dipenuhi untuk menjadi Jurusita sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Republikm
Indonesia Nomor.562KMK.042000 : 1.
Berijazah serendah – rendahnya Sekolah Menengah Umum atau yang setingkat dengan itu ;
2. Berpangkat serendah – rendahnya pengatur mudaGolongan IIa ;
3. Berbadan sehat ;
4. Lulus pendidikan dan latihan Jurusita Pajak ;
5. Jujur, bertanggung jawab dan penuh pengabdian.
Sebelum mendapatkan jabatannya, Jurusita Pajak diambil sumpah atau janji menurut agama dan kepercayaannya oleh pejabat yang berbunyi sebagai
berikut : “Saya bersumpah berjanji dengan sungguh – sungguh bahwa saya, untuk
memangku jabatan saya ini, langsung atau tidak langsung, dengan menggunakan nama atau cara apapun juga, tidak memberikan atau menjanjikan
baran g sesuatu kepada siapapun juga”
Universitas Sumatera Utara
“ Saya bersumpahberjanji bahwa saya, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatan saya ini, tidak sekali
– kali menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun juga sesuatu janji atau pemberian”
“Saya bersympahberjanji bahwa saya akan setia dan akan mempertahankan serta mengamalkan pancasila sebagai dasar dan ideology negara, Undang
– Undang Dasar 1945, dan Segala Undang
– Undang serta peraturan lain yang berlaku bagi negara Republik Indonesia”
“Saya bersumpahberjanji bahwa saya senantiasa akan menjalankan jabatan saya ini dengan jujur, seksama dan dengan tidak membeda
– bedakan orang dalam melaksanakan kewajiban saya dan akan berlaku sebaik
– baiknya dan seadil
– adilnya seperti layaknya bagi seorang Juru sita Pajak yang berbudi baik dan jujur, menegakkan hukum dan keadilan”.
Juru sita Pajak dalam melaksanakan tugasnya harus dilengkapi dengan kartu tanda pengenal juru sita pajak dan memperlihatkan kepada penanggung
pajak. Juru sita Pajak dapat meminta bantuan kepada polisi, kejaksaan, departemen yang membidangi hukum dan perundang
– undangan, pemerintah daerah setempat, Badan Pertahanan Nasional, Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut, Pengadilan Negeri, Bank atau pihak lain. Dalam melakukan penyitaan jurusita pajak berwenang memasuki dan
memeriksa semua ruangan termasuk membuka lemari, laci dan tempat lain untuk menemukan objek sita ditempat usaaha, ditempat kedudukan atau tempat
Universitas Sumatera Utara
tinggal penanggung pajak atau ditempat lain yang diduga sebagai tempat penyimpanan objek sita pajak. Jurusita Pajak dalam menjalankan tugasnya
diwilayah kerja pejabat yang mengangkatnya kecuali di tetapkan lain dengan Keputusan Menteri atau Keputusan Kepala Daerah.
Sewaktu – waktu juru sita pajak dapat diberhentikan sesuai dengan
kapasitas dirinya apabila : a.
Meninggal dunia b.
Pension c.
Karena alih tugas atau keperluan lainnya d.
Lalai atau tidak cakap dalam menjalankan tugasnya e.
Melakukan perbuatan tercela f.
Melanggar sumpah atau janji jurusita pajak g.
Sakit jasmani atau rohani terus menerus. Dalam pelaksanaan penyitaan terhadap barang
– barang yang akan disita, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh jurusita pajak sperti
halnya penyitaan terhadap perhiasan emas permata dan sejenisnya yang dilakukan sebagai berikut : membuat rincian tentang jenis, jumlah dan harga
perhiasan yang disita dalam surat dan daftar yang merupakan acara pelaksanaan yang sebelumnya telah membuat acara pelaksanaan sita.
Universitas Sumatera Utara
E. Pelaksanaan Penyitaan Terhadap Barang