Prosedur Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisa Data

34

4.7. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti setelah mendapat surat izin penelitian dari program studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Langsa. Setelah mendapat persetujuan dan izin maka peneliti melapor ke masing – masing kepala Puskesmas dan pengelola program TB Paru puskesmas untuk menjelaskan tentang rencana penelitian, prosedur penelitian, manfaat penelitian, dan meminta izin untuk menjumpai responden, baik yang datang ke puskesmas maupun peneliti melakukan home visite ke rumah – rumah responden bersama dengan pengelola staf program TB Paru. Selanjutnya peneliti meminta kesediaan responden untuk mengikuti penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed consent, pengumpulan data dimulai. Peneliti mewawancarai responden sesuai dengan isi kuesioner, dan peneliti mengisi sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responden. Kuisioner terdiri dari kuesioner demografi, peran petugas kesehatan dan peran pengawas menelan obat PMO dalam pengobatan TB paru dengan strategi DOTS. Setelah selesai penelitian, peneliti kemudian memeriksa kelengkapan data, jika ada data yang kurang atau belum diisi maka dapat langsung dilengkapi.

4.8. Metode Pengolahan dan Analisa Data

Menurut Hastono 2007 ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui yaitu: a Editing, merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsesten. b Coding, merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. c Processing, merupakan memproses data agar data yang sudah di entry dapat di analisis, dilakukan dengan meng-entry data dari kuesioner ke program computer. d Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry. Universitas Sumatera Utara 35 Setelah data terkumpul, kemudian data dianalisis dengan menggunakan komputer dan memakai program tertentu. Analisis data dilakukan secara deskriptif analisis univariat dengan pengukuran terhadap masing-masing jawaban responden, lalu ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi, dan persentase. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase, untuk melihat bagaimana peran petugas kesehatan dan PMO dalam pengobatan TB paru dengan strategi DOTS Directly Observed Treatment, Shortcourse chemotherapy pada Puskesmas di Kota Langsa. Universitas Sumatera Utara 36

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran petugas kesehatan dan Pengawas Menelan Obat PMO dalam pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS pada Puskesmas di Kota Langsa, yang dilakukan pada tanggal 21 Desember 2015 sd 20 Januari 2016 dengan jumlah responden sebanyak 51 orang. 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Karakteristik Responden Karakteristik penderita TB Paru yang menjadi responden seperti yang terlihat pada tabel 5.1. Peneliti membagi usia pasien tersebut dalam 3 tiga kategori, yaitu usia dewasa awal 18 – 40 tahun, usia dewasa madya 41 – 60 tahun dan usia dewasa lanjut lebih dari 60 tahun berdasarkan teori Hurlock 2006. Mayoritas responden berusia 41 – 60 tahun, yaitu sebanyak 51. Penderita TB Paru yang menjadi responden berdasarkan jenis kelamin, mayoritas responden berjenis kelamin laki – laki yaitu 69. Karakteristik pendidikan responden, mayoritas berpendidikan SLTA yaitu 49. Mayoritas responden berstatus memiliki pekerjaan yaitu 65. Selanjutnya untuk hubungan respoden dengan Pengawas Menelan Obat PMO, mayoritas responden 43 memiliki PMO dari suami isteri mereka. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Pasien TB Paru Dalam Menjalani Pengobatan Strategi DOTS di Puskesmas Tiga Dolok Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun Tahun 2013

6 83 92

Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Praktek Pengawas Menelan Obat Dengan Keberhasilan Pengobatan Tubekkolosis Paru Di Puskesmas Glugur Darat Pada Tahun 2011

1 53 127

Penggunaan Strategi DOTS dalam penanggulangan TB Paru di Puskesmas PB Selayang Tahun 2002

1 40 75

Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan dan Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru Di Puskesmas Teladan Tahun 2005

1 29 111

Pengaruh Pengetahuan Penderita TB Paru, Faktor Pelayanan Kesehatan dan Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Berobat di Puskesmas Amplas Kota Medan Tahun 2011

12 86 78

Kepuasan Penderita TB Paru Tentang Pelaksanaan Strategi DOTS dalam Penanggulangan TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor

9 56 72

Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan Dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita Tb Paru Dalam Pengobatan Di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan Tahun 2009

6 58 128

Analisis Pelaksanaan Pengobatan Tb Paru Dengan Strategi DOTS Di Puskesmas Wilayah Kota Medan

0 32 1

Pengaruh Pengawas Menelan Obat terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita TB Paru di Puskesmas Glugur Darat Kota Medan Tahun 2014

7 97 155

Hubungan Keberadaan Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan Keteraturan Berobat Pasien TB Paru Kasus Baru di Puskesmas Ciputat Tahun 2015

0 14 57