HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Job-Revelant Informations, Ketidak Jelasan Peran dan Konflik Peran Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Cabang Bank BCA Medan

31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Didalam hasil penelitian ini akan menjelaskan mengenai deskripsi data, tingkat pengembalian kuesioner, gambaran umum responden, statistik deskriptif, hasil uji kualitas data, dan analisis hasil uji hipotesis. 4.1.1 Deskriptif Data Populasi Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengantarkan langsung kuisioner kepada responden yang terpilih dibidang yang berkaitan dengan kinerja manajerial kepadaKepala Cabang pada Kantor Cabang Bank BCA Kota Medan yang dipilih menjadi sampel.Tahap pengumpulan data dilakukan sejak tanggal 22 Maret 2016 sampai tanggal 08 Mei 2016. Pendistribusian kuisioner dilakukan dengan cara mengantarkan kuesioner di bagian kepala cabang kantor, kemudian disebarkan kepada responden lainnya. Peneliti menetapkan janji untuk pengambilan kuisioner selama dua minggu terhitung sejak kuisioner diantarkan kepada responden atau sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan antara responden dan peneliti.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 37 responden. Dari pengembalian kuisioner yang disebarkan, 37 100 kuisioner yang diterima kembali oleh peneliti.

4.1.2 Deskriptif Responden

Dari 37 kuisioner yang diolah, gambaran umum responden yang terinci pada tabel 4.1 dilihat dari jenis kelamin. Hal ini berarti artinya sebagian besar responden adalah pria, tingkat pendidikan Strata I S1 . Hal ini berarti sebagian Universitas Sumatera Utara 32 besar responden adalah sarjana yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan tinggi dan mampu untuk memahami pertanyaan dalam kuisioner dan berkompeten dalam memberikan jawaban, serta dilihat dari lamanya responden bekerja. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden telah bekerja selama 1-6 tahun yang berarti bahwa sebagian besar responden memiliki pengalaman kerja dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Tabel 4.1 Deskripsi Responden No Kriteria Jumlah Persentase 1 Jenis Kelamin : Pria Wanita 17 orang 20orang 45,9 54,1 TOTAL 37 orang 100 2 Pendidikan : S1 D3 31 orang 6 orang 83,7 16,3 TOTAL 37 orang 100 3 Lama Bekerja : 6 tahun 1-6 tahun 15 orang 22 orang 40,6 59,4 TOTAL 37 orang 100 Sumber : Data Primer diolah, 2016

4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dengan menggunakan data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi standard deviation data yang digunakan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini : Universitas Sumatera Utara 33 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Kinerja Pegawai 37 3 5 147 3,97 ,414 Job Relevant Informations 37 4 5 153 4,13 ,324 Ketidakjelasan Peran 37 1 4 85 2,29 ,789 Konflik Peran 37 1 5 100 2,71 ,905 Valid N listwise 37 Sumber : Data Primer diolah, 2016 Nilai minimum merupakan nilai terendah dari suatu distribusi data. Pengukuran rata-rata mean merupakan cara yang paling umum digunakan untuk mengukur nilai interval dari suatu distribusi data, rata-rata hitung mean dari sekelompok atau serangkaian data adalah jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan banyak data. Standar deviasi merupakan perbedaan nilai data yang diteliti dengan rata-rata hitung sekelompok data tersebut.Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa secara rata-rata mean variabel Kinerja Pegawai memiliki rata-rata sebesar 3,97 yang berarti bahwa sebagian besar jawaban responden menunjukkan bahwa kinerja pegawai sudah baik. Nilai minimum untuk variabel kinerja pegawai sebesar 3, sedangkan nilai maksimumnya sebesar 5 dan standar deviasi untuk variabel kinerja pegawai adalah sebesar 0,414 yang lebih kecil dari nilai mean, hal Universitas Sumatera Utara 34 ini menunjukkan bahwa jawaban responden cenderung homogen atau tidak bervariasi. Job Relevant Informationsdengan 6 instrumen pertanyaan dengan rata-rata responden menjawab setuju. Variabel Job Relevant Informationsini memiliki rata- rata sebesar 4,13.Nilai minimum dan maksimumnya adalah sebesar 4 dan 5, serta standar deviasinya sebesar 0,324 yang menunjukkan bahwa jawaban responden tidak bervariasi atau homogen.Variabel Ketidakjelasan Peran ini memiliki rata- rata sebesar 2,29. Nilai minimum dan maksimumnya adalah sebesar 1 dan 4, serta standar deviasinya sebesar 0,789 yang menunjukkan bahwa jawaban responden tidak bervariasi atau homogen.Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa variabel Konflik Peran memiliki rata-rata sebesar 2,71. Sedangkan nilai minimum dan maksimum untukvariabel Konflik Peran sebesar 1 dan 5, serta standar deviasinya sebesar 0,905 yang mengindikasikan jawaban dari responden tidak bervariasi. 4.1.4 Uji Kualitas Data 4.1.4.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu item dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali,2011 :68. Berdasarkan tabel 4.4 yang merupakan ringkasan dari hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa instrumen-instrumen pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung r tabelatau jika nilai Pearson Correlation lebih besar dari 0,3. Universitas Sumatera Utara 35 Tabel 4.3 Uji Validitas No Variabel Butir Pertanyaan r hitung r tabel Kriteria Ket. Kinerja Pegawai Y Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 0,498 0,544 0,662 0.577 0,668 0,582 0,714 0,790 0,649 0,570 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2 Job Relevant Informations X1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 0,510 0,612 0,527 0,707 0,688 0,685 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel Valid Valid Valid Valid Valid Valid 3 Ketidakjelasan Peran X2 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 0,862 0,712 0,847 0,855 0,865 0,856 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel Valid Valid Valid Valid Valid Valid 4 Konflik Peran X3 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 0,713 0,836 0,829 0,788 0,790 0,901 0,837 0,653 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Data Primer diolah, 2016

4.1.4.2 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha lebih besar dari nilai 0,60 maka instrumen Universitas Sumatera Utara 36 yang digunakan reliabel. Tabel 4.5 merupakan ringkasan dari hasil uji reliabilitas. Berdasarkan Tabel 4.5 berikut ini dapat dilihat bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini reliabel. Hal ini dibuktikan dengan nilai Cronbach Alpha 0,60. Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Kinerja Pegawai Y 0,823 Reliabel Job Relevant Informations X1 0,684 Reliabel Ketidakjelasan Peran X2 0,912 Reliabel Konflik Peran X3 0,916 Reliabel Sumber : Data Primer diolah, 2016 4.1.5 Uji Asumsi Klasik 4.1.5.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal ataukah tidak.Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik Histogram dan grafik P-P Plots. Pada uji grafik, data yang memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik P-P Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal merupakan data yang baik. Berikut ini hasil uji normalitas berdasarkan grafik. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 4.1 Grafik Histogram Gambar 4.2 Normal P-P Plot Dilihat dari grafik Histogram dan grafik P-P Plot diatas maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena data memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal. Universitas Sumatera Utara 38 Melakukan uji normalitas menggunakan grafik tidaklah cukup, diperlukan perhitungan secara statistik untuk membuktikannya. Oleh karena itu dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirov dengan kriteria sebagai berikut: 1. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal 2. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah normal Berdasarkan Tabel 4.5 berikut ini dapat dilihat bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Tabel 4.5 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 37 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation ,26238204 Most Extreme Differences Absolute ,161 Positive ,126 Negative -,161 Kolmogorov-Smirnov Z ,977 Asymp. Sig. 2-tailed ,296 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

4.1.5.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bermakna korelasi antara setiap variabel bebas dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadai korelasi diantara variabel bebas. Multikoleniaritas dapat dilihat dari nilai tolerance variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 VIF kurang dari 10, maka dapat dikatakan model telah bebas dari masalah multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 39 Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Total Quality Management X1 0,855 1,170 Sistem Penghargaan X2 0,835 1,198 Sistem Pengukuran Kinerja X3 0,918 1,089 Sumber : Data Primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa nilai Tolerance semua variabel independen 0.10 yaitu sebesar 0,855, 0,835 dan 0,918 dengan nilai VIF semua variabel independen kurang dari 10 yaitu sebesar 1,170, 1,198 dan 1,089 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi multikolinieritas.

4.1.5.3 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Universitas Sumatera Utara 40 Dari grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak terjadi.

4.1.6 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS 20. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mencari pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7dibawah ini: Tabel 4.7 Analisis Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 1,640 ,717 2,287 ,029 Job Relevant Informations ,698 ,152 ,547 4,583 ,000 Ketidakjelasan Peran -,165 ,063 -,315 - 2,608 ,014 Konflik Peran -,066 ,053 -,144 - 1,250 ,220 Sumber : Data Primer diolah, 2016 Hasil perhitungan pada tabel 4.7 coefficients diperoleh nilai persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

4.1.6.1 Uji Adjusted R²

Nilai adjusted R² menunjukkan seberapa besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai adjusted R²dapat dilihat pada tabel 4.8 yaitu sebesar 0,563. Y = 1,640+0,698X 1 - 0,165X 2 + 0,066X 3 Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 4.8 Uji Adjusted R² Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,774 a ,599 ,563 ,274 ,599 16,434 3 33 ,000 a. Predictors: Constant, Konflik Peran, Job Relevant Informations, Ketidakjelasan Peran b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Data Primer diolah, 2016 Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 56,3, sedangkan sisanya yaitu sebesar 43,7 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

4.1.6.2 Uji F Simultan

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Apabila nilai signifikansi 0,05 berarti bahwa variabel independen secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Tabel 4.9 Uji F Simultan ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3,703 3 1,234 16,434 ,000 b Residual 2,478 33 ,075 Total 6,181 36 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai b. Predictors: Constant, Konflik Peran, Job Relevant Informations, Ketidakjelasan Peran Sumber : Data Primer diolah, 2016 Universitas Sumatera Utara 42 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini variabel independentmempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen dengan nilai signifikansi 0,000.

4.1.6.3 Uji t Parsial

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 dan hipotesis ditolak jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Tabel 4.10 Uji t Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 1,640 ,717 2,287 ,029 Job Relevant Informations ,698 ,152 ,547 4,583 ,001 ,855 1,170 Ketidakjelasan Peran -,165 ,063 -,315 - 2,608 ,014 ,835 1,198 Konflik Peran -,066 ,053 -,144 - 1,250 ,220 ,918 1,089 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Data Primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan:

1. Pengujian Hipotesis Pengaruh Job Relevant Informationsterhadap

Kinerja Pegawai Nilai signifikansi variabel Job Relevant Informationssebesar 0,001. Hal menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel ini lebih kecil dari 0,05. Seperti Universitas Sumatera Utara 43 yang telah dijelaskan sebelumnya, hipotesis akan diterima jika nilai signifikansi kurang dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima yang berarti tJob Relevant Informationsberpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

2. Pengujian Hipotesis Pengaruh Ketidakjelasan Peran terhadap Kinerja

Pegawai Nilai signifikansi variabel Ketidakjelasan Peransebesar 0,14. Hal iniberati bahwanilai signifikansi variabel sistem penghargaan lebih besar dari 0,05. Makadapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 ditolak yang berarti Ketidakjelasan Perantidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

3. Pengujian Hipotesis Pengaruh Konflik Peran terhadap Kinerja

Pegawai Nilai signifikansi variabel konflik peran sebesar 0,220, nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.10. Nilai signifikansi variabel sistem pengukuran kinerja lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis 3 juga ditolak yang berarti bahwa sistem pengukuran kinerja tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai.

4. Pengujian Hipotesis Pengaruh Job Relevant Informations,

Ketidakjelasan Peran dan Konflik Peran terhadap Kinerja Peran Pada tabel 4.9 nilai signifikan pada F dapat dilihat bahwa nilai Fhitung yaitu sebesar 3,703 dan Ftabel sebesar 16,434 dengan taraf signifikansi yaitu 0,000 ᵇ 0,05. Universitas Sumatera Utara 44 Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis 4 diterima. Ini menunjukkan bahwa Job Relevant Informations, Ketidakjelasan Peran dan Konflik Peran berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis pertama menunjukan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian ini menunjukan semakin jelas job relevant information dari seseorang maka akan semakin baik kinerja pegawai pada Kantor Bank BCA Cabang Kota Medan. Kepala Kantor Bank BCA Cabang Kota Medan memberikan informasi yang lengkap ke para pegawainya dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga para pegawai dapat melaksakan pekerjaan dengn baik. Bagi pegawai Kantor Bank BCA Cabang Kota Medan informasi yang relevan sangat membantu dalam melakukan pekerjaan dan menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengang tujuan dari perusahaan. Segala informasi yang yang relevan selalu bermanfaat bagi kemajuan sebuah perusahaan, karena bila pengetahuan antara manager dengan bawahan selalu mengalami kesulitan atau informasi yang di berikan kurang lengkap perusahaan itu tidak akan maju dan berkembang. Perusahaan yang maju selalu di dasarkan oleh kelengkapan informasi yang bisa dapatkan untuk semua pegawainya. Satu dengan lain selalu berhubungan antara pemimpin yang bijaksana dengan bawahannya. Hasil pengujian pertama ini sejalan dengan hasil dari pengujian penelitian terdahalu yang juga mendukung adanya hubungan yang positif antara Job Relevant Information dengan kinerja karyawan yakni penelitian yang dilakukan Burney Widener 2007. Universitas Sumatera Utara 45 Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis kedua menunujukan ketidakjelasan peran berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. Hasil ini menunjukan dengan adanya ketidakjelasan peran yang terjadi pada pegawai Kantor Bank BCA Cabang Kota Medan maka semakin menurun tingkat keefektifitasan pegawai dalam bekerja. Hasil pengujian ini menunjukan bahwa pegawai tidak dapat melakukan pekerjaan secara baik karena para pegawai tidak mengetahui dengan jelas tanggung jawab peran pekerjaan mereka. Para pegawai juga tidak mengetahui apa yang diharapkan orang-orang di lingkungan kerja mereka terhadap mereka. Hal ini mengakibatkan kinerja para pegawai yang di hasilkan menjadi tidak efektif dan efisien. Semakin tinggi tingkat ambiguitas peran yang terjadi oleh karyawan semakin rendah tingkat kinerja karyawan tersebut. Beberapa pegawai akan mengalami tingkat stress karena terjadinya ambiguitas peran dalam pekerjaan sehingga pekerjaan yang dilakukan akan menjadi tidak efektif dan efisien. Hipotesis ini sejalan dengan hasil penelitian yang pernah di lakukan oleh Sigh 1998, bahwa ketika pegawai mengalami ambuguitas peran, oleh karna itu mereka tidak mengetahui dengan jelas bagaimana mereka menjalankan pekerjaan secara efektif, maka dalam bekerja mereka cenderung tidak efisien dan tidak terarah, sehingga kemungkinan kinerja mereka akan menurun. Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa konflik peran berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai Kantor Bank BCA Cabang Kota Medan sehingga dalam penelitian ini yang menyatakan konflik peran berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan ditolak. Hasil ini konflik Universitas Sumatera Utara 46 peran tidak meningkatkan kinerja pegawai Kantor Bank BCA Cabang Kota Medan, hal ini karena bagi para pegawai konflik yang terjadi tidak menambah motivasi untuk meningkatkan kinerja mereka. Dalam melakukan pekerjaanmereka juga memiliki sumber daya yang cukup serta mereka juga tidak pernah meakukan hal-hal yang menurut mereka tidak perlu untuk di lakukan. Sehingga walaupun adanya konflik dalam pekerjaan mereka tidak akan menurunkan kinerjanya. Konflik Peranyang terjdi pada pegawai tidak semata-mata akan berpengaruh positif pada tingkat kinerja yang dihasilkan pegawai tersebut. Ada beberapa pegawai menjadikan konflik yang terjadi sebagai dorongan dan motivasi dalam meningkatkan kinerja mereka. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang di lakukan Brown dan Petterson 1994, yang menunjukan pengaruh positif konflik peranterhadap kinerja pegawai, karena ketika muncul konflik peran maka pegawai terdorong utnuk menggunakan strategi khusus dalam mengatasi konflik peran daripada menghindarinya Universitas Sumatera Utara 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konflik Peran dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang

2 45 121

Pengaruh Profesionalisme, Konflik Peran Ganda, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. BANK BNI CABANG Medan

1 5 139

Pengaruh Job-Revelant Informations, Ketidak Jelasan Peran dan Konflik Peran Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Cabang Bank BCA Medan

0 0 15

Pengaruh Job-Revelant Informations, Ketidak Jelasan Peran dan Konflik Peran Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Cabang Bank BCA Medan

0 0 2

Pengaruh Job-Revelant Informations, Ketidak Jelasan Peran dan Konflik Peran Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Cabang Bank BCA Medan

0 0 6

Pengaruh Job-Revelant Informations, Ketidak Jelasan Peran dan Konflik Peran Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Cabang Bank BCA Medan

0 0 14

Pengaruh Job-Revelant Informations, Ketidak Jelasan Peran dan Konflik Peran Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Cabang Bank BCA Medan

0 0 4

Pengaruh Job-Revelant Informations, Ketidak Jelasan Peran dan Konflik Peran Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Cabang Bank BCA Medan

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY, KONFLIK PERAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAK JELASAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR EKSTERNAL DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK WILAYAH SEMARANG - Unika Repository

0 0 10

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY, KONFLIK PERAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAK JELASAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR EKSTERNAL DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK WILAYAH SEMARANG - Unika Repository

0 1 55