22 yang melakukan stigma dan mengalami stigma.
2.7.5 AkibatStigma
DalamPhulfdalamSimajuntak;2005hasilpenelitianmenemukanada beberapa akibat dari stigmayaitu:
1 Stigma sulit mencaribantuan.
2 Stigmamembuatsemakinsulitmemulihkankehidupankarenastigmadapat
menyebabkanerosinyaself-confidencesehinggamenarikdiridarimasyarakat. 3
Stigma menyebabkan diskriminasi sehingga sulit mendapatkan akomodasidan pekerjaan.
4 Masyarakat bisa lebih kasar dan kurangmanusiawi.
5 Keluarganya menjadi lebih terhina danterganggu.
2.8 Kerangka Pemikiran
Kusta merupakan penyakit yang ditakuti karena dapat menyebabkan luka bergaung yang sukar sembuh, perubahan bentuk anggota gerak dan wajah, dan
kerusakan saraf dan otot. Pemerintah membuat suatu program terhadap penyandang penyakit kusta agar bebas dari kusta dan jauh dari stigma, Program tersebut salah
satunya ada di Aceh Tenggara. Pemerintah terutama WHO membuat 3 dusun sebagai tempat tinggal dan tempat rehabilitas bagi penyandang penyakit kusta di
desa Natam Baru kecamatan badar kabupaten Aceh Tenggara, Stigma adalah Penolakan sosial yang parah dengan seseorang atas dasar
karakteristik khusus yang memebedakan mereka dari orang lain dalam masyarakat seperti penyakit mental atau cacat fisik. Teori penjulukan memiliki label dominant
yang mengarah pada suatu keadaan yang disebut dengan master status, sebuah label
Universitas Sumatera Utara
23 yang dikenakan dikaitkan yang biasanya terlihat sebagai karakteristik yang lebih
atau paling penting atau menonjol dari pada aspek lainya pada orang yang bersangkutan, seperti penyandang penyakit kusta mereka mengalami stigma oleh
karna itu ia akan dikeluarkan dari kontak dan hubungan-hubungan yang ada, terutama mereka penyandang penyakit kusta tersebut tidak dapat menata
identitasnya akibatnya ia akan melihat dirinya sebagai orang yang hidup dengan penyakit menular dan tidak dapat berinteraksi dengan masyarakat, karna masyarakat
menjulukinya sebagai penyakit menular atau penyakit kutukan. Masyarakat desa natam baru kecamatan badar kabupaten aceh tenggara
merupakan masyarakat yang tinggal dekat dengan penyandang penyakit kusta, Respon masyarakat sangatlah diperlukan untuk melihat apakah keberadaan
penyandang penyakit kusta mengundang partisipasi masyarakat di desa Natam. Baru Adapun skematisasi kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
24
Universitas Sumatera Utara
25
1. Defenisi konsep
Defenisi konsep adalah pengertian yang terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian siagian, 2011:38. Peneliti dapat memberikan batasan
mengenai konsep-konsep penelitian untuk menghindari kesalahpahaman arti dari konsep penelitian yang digunakan,Adapun batasan kosnep di dalam penelitiaan ini
adalah sebagai berikut: 1.
Respon merupakan suatu tingkah laku balas atau tindakan masyarakat yang merupakan wujud dari persepsi, sikap dan partisipasi msyarakat terhadap suatu
objek yang dapat dilihat melalui proses pemahaman, penilaian, suka atau tidak suka serta partisipasi terhadap objek permasalahan.
2. Persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan
tanggapan setelah rangsangan diterapakan kepada manusia. Persepsi dan kognisi diperlukan dalam semua kegiatan kehidupan. Rasa dan nalar bukan
merupakan bagian yang perlu dari situasi rangsangan tanggapan, sekalipun kebanyakan tangapan individu yang sadar dan bebas terhadap suatu rangsangan
atau terhadap suatu bidang rangaangan sampai tingkat tertentu dianggap dipengaruhi oleh akal terhadap satu bidang rangsangan sampai tingkat tertentu
diangap dipengaruhi oleh akal atau emosi atau kedua-duanya. 3.
Sikap adalah keadaan diamana diri seseorang yang memberikan kesiapan dalam dirinya untuk merespon hal-hal yang diangap benar atau salah terhadap objek
atau situasi tertentu. 4.
Partisipasi adalah suatu proses sikap mental dimana orang orang atau anggota msyarakat aktif menyumbang kretifitas dan inisiatifnya dalam melaksanakan
kuliatas hidup.
Universitas Sumatera Utara
26 5.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuaan yang sama. Masyarakat itu juga meliputi
pengelompokan-pengelompokan yang kecil. 6.
Penyakit lepra atau kusta merupakan penyakit yang ditakuti karena dapat menyebabkan luka bergaung yang sukar sembuh, perubahan bentuk anggota
gerak dan wajah, dan kerusakan saraf dan otot. 2.
Defenisi Oprasional
Defenisi oprasional adalah suatu proses menjadikan variabel penelitian dapat diukur sehingga transformasi dari unsur konsep ke dunia nyata. Defenisi oprasioanl
adalah lanjutan dari perumusan defenisi konsep.Perumusan defeinisi konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman tentang konsep-konsep, baik
berupa objek, peristiwa, maupun fenomena yang diteliti, maka perumusan oprasional ditujukan dalam upaya mentransformasikan konsep kedunia nyata sehingga konsep-
konsep penelitian dapat di observasi siagian, 2011:141. Respon masyarakat terhadap penyandang penyakit kusta di desa proyek kolam
natam kecamatan badar kabupataen Aceh Tenggara : a.
Persepsi masyarakat terhadap penyandang penyakit kusta dapat di ukur dari : 1.
Pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta. 2.
Pengetahuaan msyarakat terhadap keberdaan penyandang penyaki kusta 3.
Atensi masyarakat terhadap penyandang penyakit kusta b.
Sikap masyarakat terhadap penyandang penyakit kusta di desa proyek kolam natam :
1. Bagaimana penilaian masyarakat terhadap keberdaan penyandang penyakit
kusta
Universitas Sumatera Utara
27 2.
Apakah masyarakat menerima atau menolak keberdaan penyandang penyakit kusta
3. Apakah masyarakat mengharapkan keberadaan penyandang penyakit kusta
c. Partisipasi masyarakat terhadap penyandang penyakit kusta
1. Menilai, yaitu masyarakat menilai keberadaan penyandang penyakit kusta
2. Inisiatif masyrakat dalam mencari info tentang penyakit kusta
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sikap yang muncul dan berkembangpada masyarakat terhadap penderita kusta dan mereka yang telah sembuh dari kusta adalah kurang adanya rasa empati
masyarakat dan timbulnya stigma negatif tentang penderita dan bekas penyakit. Kondisi ini kemudian memunculkan adanya diskriminasimasyarakat.
Penderita penyakit kusta banyak ditemukandinegara beriklim tropis, termasuk Indonesia.Diperkirakan sekitar tiga juta orang menderita penyakit kusta di seluruh
dunia. Indonesia menduduki posisi nomor-3, dengan 16.825 kasus dan angka kecacatan 6,82 orang per sejuta penduduk. Kasus kusta tertinggi terdapat di India
dengan 134.752 kasus.Kemudian diikuti oleh Brazil dengan 33.303 kasus. Penyakit kusta masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia, meskipun
pada pertengahan tahun 2000 Indonesia sudah dapat mencapai eliminasi kusta.Hal ini disebabkan karena sampai akhir tahun 2002 masih ada 13 Propinsi dan 111
Kabupaten yang belum dapat di eliminasi http:www.depkes.go.id Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang masih menimbulkan
masalah yang sangat kompleks.Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis, tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan
ketahanan nasional. Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara–negara yang sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara itu dalam
memberi pelayanan yang memadai dalam bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial dan ekonomi pada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara