17 Timur, Papua, Sulawesi Selatan, dan Maluku.Kusta merupakan penyakit yang
ditakuti karena dapat menyebabkan luka bergaung yang sukar sembuh, perubahan bentuk anggota gerak dan wajah, dan kerusakan saraf dan otot.
2.7 Stigma
2.7.1 Pengertian Stigma
Stigma adalah satu cacat atau cela pada karakter seseorang, stigma merupakan kata benda yang artinya noda. Sedangkan stigmasisisasi adalah kata
keteragan yang artinya merupakan noda, menodai. Jadi perbedaan antara stigmas dan stigmatisasi adalah stigma kata benda sedangkan stigmatisasi kata keterangan.
Menurut Pfuhl dalam Simajuntak; 2005 proses pemberian stigmaayang dilakukan masyarakat terjadi melalui tiga tahapyaitu;
1 Prosesinterpretasi,pelanggarannormayangterjadidalammasyarakattidak
semuanya mendapatkan stigma dari masyarakat, tetapi hanyapelanggaran norma yang diinterpretasikan oleh masyarakat sebagai suatupenyimpangan perilaku yang
dapat menimbulkanstigma. 2
Proses pendefinisian orang yang dianggap berperilaku menyimpang,setelah pada tahap pertama dilakukan dimana terjadinya interpretasi terhadapperilaku yang
menyimpang, maka tahapselanjutnya adalah proses pendefinisianorang yang dianggap berperilaku menyimpang olehmasyarakat.
3 Perilaku diskriminasi, tahap selanjutnya setelah proses kedua dilakukan,
maka masyarakat memberikan perlakuan yang bersifat membedakan diskriminasi. Melakukan stigmatisasi kepada orang lain dapat memberikan beberapa fungsi
bagi individu termasuk meningkatkan harga diri, meningkatkan kendali sosial, menahan kecemasan. Stigmatisasi dapat meningkatkan harga diri melalui proses
pembandingan ke bawah menahan kelemahan orang lain Will, dalam Heatherton;
Universitas Sumatera Utara
18 2003. Mengacu pada teori perbandingan ke bawah, yaitu membandingkan diri
sendiri dengan orang lain dapat meningkatkan perasaan berharga seseorang dan karenanya dapat meningkatkan harga dirinya. Pembandingan ke bawah dapat
berlangsung dalam bentuk pasif seperti mencari kekurangan orang lain dalam bidang-bidang tertentu atau juga berlangsung dalam bentuk aktif seperti
membentuk kondisi yang tidak menguntungkan orang lain melalui diskriminasi.
2.7.2 Stigma Internal
Brown et al. dalam Hasan, Nath, Khan, Akram, Gomes, 2012mendefinisikan stigma internal sebagai rasa takut baik sungguhan maupunyang
diimajinasikan terhadap sikap sosial dan potensi tindak diskriminasiyang akan muncul sebagai dampak dari atribut atas penyakit yang tidakdiinginan misalnya
HIV atau akibat dari asosiasi pada kelompok atauperilaku tertentu.Salah satu cara untuk memahami stigma internal berkaitandengan HIVAIDS adalah dengan
melihatnya sebagai hasildari interaksi kompleks antara faktor sosial ekonomi, budaya,denah politik, akses terhadap pelayanan pencegahan danProyek Siyam’kela
dan Mo Kexteya dalam Brourad Wills, 2006 yang mempelajari beragam aspek stigma internal berkaitan denganHIVAIDS di Afrika Selatan, membuat kerangka
dimensi stigma internalyaitu : 1. Perception of self
ODHA memiliki perasaan bahwa mereka telah mengecewakanorang lain dan mempermalukan keluarga dan komunitas mereka.Mereka merasa bersalah,
menyalahkan diri sendiri, dan menderitakarena berstatus HIV-positif. Mereka merasa diri mereka ternodadan takut menulari orang lain.
2. Self-Exclusion
Universitas Sumatera Utara
19 Karena status HIV-positif yang dimiliki ODHA memilih untukmenarik diri
dari berbagai pelayanan dan kesempatan yang adameliputi jasa yang diberikan klinik kesehatan, support group, danprogram bantuan materil.
3. Subterfuge Stigma internal mempengaruhi ODHA untuk menjaga perilakumereka untuk
menghindari stigmatisasi atau mencegah agar statusHIV mereka tidak diketahui orang lain. Hal ini dilakukan denganmenyembunyikan status HIV atau orientasi
seksual mereka padaorang lain. Hal ini juga menyebabkan ODHA untuk terusmelakukan perilaku beresiko karena mereka merasa takutperubahan perilaku
dapat menimbulkan kecurigaan dan stigma. 4. Social Withdrawal
Merupakan isolasi yang dibebankan pada dirinya sendiri olehODHA, menyebabkan mereka untuk menarik diri dari hubunganinterpersonal dan mengindari
beragam setting sosial. 5. Over compenastion
Terdapat kebutuhan pada ODHA untuk membuktikan bahwamereka adalah orang yang ‘baik’ dengan melakukan hal-hal yangdinilai baik berdasarkan standar
moral yang berlaku. Beberapamerasa harus bisa membuktikan bahwa mereka tetap dapatberkontribusi meski berstatus HIV-positif.
6. Fear of disclosure ODHA merasa sulit untuk mengungkapkan status mereka karenamerasa takut
terhadap penilaian dan penolakan dari masyarakatsekitar.
Universitas Sumatera Utara
20
2.7.3 Stigma Eksternal