Sikap Partisipasi TINJAUAN PUSTAKA

12

2.3 Sikap

Sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial La Pierre dalam Azwar, 2003, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.Lebih lanjut Soetarno 1994 memberikan definisi sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiswa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.Selain itu,dalam kejadian sikap telah diketahui bahwa sikap tersebut dapat bersifat positif dan dapat pula bersikap negatif. Sikap negatif memunculkan kecendrungan untuk menjauhi menghindari, ataupun tidak menyukai keberadaan suatu objek. Sedang sikap positif memunculkan kecendrungan untuk menyayangi,mendekati,menerima atau bahkan mengharapkan kehadiran objek tertentuMueller,1996. Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut: 1. Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek.Tidak ada sikap yang tanpa objek. Objek ini bisa merupakan benda,orang,ideologi,nilai-nilai sosial,lembaga masyarakat dan sebagainya. 2. Sikap tidak dibawa sejak lahir tetapi berdasarkan pengalaman dan latihan. 3. Karna sikap dapat dipelajari,maka sikap dapat berubah-ubah,meskipun relatif sulit berubah. 4. Sikap tidak menghilang walau kebutuhan sudah terpenuhi 5. Sikap tidak hanya suatu macam saja, melainkan sangat beragam sesuatu dengan objek yang menjadi pusat perhatiannya. 6. Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaanAdi,2000:135. Universitas Sumatera Utara 13

2.4 Partisipasi

Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu participation yang artinya mengambil bagian.Partisipasi adalah suatu proses sikap mental dimana orang orang atau anggota msyarakat aktif meyumbang aktifitas dan inisiatifnya dalam usaha meningkatkan kualitas hidupnya sobur, 2003:450. Menurut Winardi 1990: 202, “partisipasi secara formal dapat didefinisikan sebagai: keikutsertaannya seseorang, baik secara mental maupun emosional untuk memberikan sumbangsih kepada proses pembuatan keputusan, terutama mengenai persoalan-persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang bersangkutan berada dan orang yang bersangkutan melaksanakan tanggung jawabnya untuk melakukan hal tersebut”. Dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa keterlibatan masyarakat merupakan keterlibatan mental dan emosional, lebih dari keterlibatan fisik,keterlibatan secara mental berarti keterlibatan sebagai suatu kebiasaan hidup di suatu lingkungan tertentu.Sedangkan keterlibatan secara emosional berarti keterlibatan yang benar-benar dirasakan, yang timbul dari hati atau perasaan seseorang sebagai kepentingan bersama.

2.5 Masyarakat