BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian metode potong lintang cross sectional study.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Sidoarjo II Ramunia Lubuk Pakam. Adapun pertimbangan memilih lokasi tersebut adalah banyak terdapatnya kilang padi yang
menjadi tempat bekerja masyarakat di desa ini dan dengan intensitas suara mesin yang dihasilkan cukup tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Pengumpulan data penelitian dilakukan Juli 2011 sampai dengan Agustus 2011 setiap hari kerja, mulai pukul 12.00 sampai 14.00 WIB. Pertimbangan pemilihan
waktu penelitian dengan mempertimbangkan waktu istirahat yang bisa dilakukan wawancara dan pemeriksaaan pada karyawan kilang padi.
4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi
Populasi terjangkau adalah karyawan kilang padi di Desa Sidoarjo II Ramunia Lubuk Pakam. Berdasarkan tiga kilang padi yang terdapat di Desa
Sidoarjo II Ramunia yaitu, kilang padi Sahabat Tani 25 orang karyawan, kilang padi SDN Sitohang 25 orang karyawan, kilang padi Saudara kita 22 orang
karyawan jadi total populasi terjangkau adalah 72 orang. Populasi target adalah karyawan kilang padi yang terpapar bising dengan
gangguan pendengaran.
4.3.2. Sampel Kriteria Inklusi
1. Karyawan kilang padi yang bersedia menjadi responden dalam penelitian
sampai selesai. 2.
Lama kerja ≥ 1 tahun.
3. Terpapar pajanan bising dengan intensitas
≥ 85dBA.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria Eksklusi
1. Tidak mengalami pajanan bising.
2. Karyawan kilang padi tidak bersedia menjadi respoden.
3. Mempunyai hobi pekerjaan tambahan berhubungan dengan bising.
4. Riwayat penyakit bawaan pada telinga.
5. Trauma kepala berat
Sampel penelitian adalah subyek yang diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi penelitian dan eksklusi. Pengambilan sampel dengan
“total sampling”.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada pihak kelurahan di Desa Sidoarjo II Ramunia Lubuk Pakam. Setelah
mendapatkan izin, peneliti melaksanakan proses pengumpulan data penelitian.
4.4.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan kualitatif dengan Garpu Tala dan tes berbisik.
4.4.2. Data Sekunder
Data yang didapat dari kilang padi untuk mengambil sampel berupa jenis
kelamin, usia karyawan, tingkat pendidikan dan lama bekerja. 4.5. Pengolahan dan Analisis Data
4.5.1. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara tertentu :
1. Editing
Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. Apabila data belum lengkap ataupun ada kesalahan data dilengkapi dengan mewancarai atau
memeriksa ulang responden. 2.
Coding Data yang telah terkumpul dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian
diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer. 3.
Entry
Universitas Sumatera Utara
Data yang telah dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam program komputer Statistical Package for The Social SciencesSPSS .
4. Cleaning
Pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.
5. Saving
Penyimpanan data untuk siap dianalisis.
Analisis data bivariat dilakukan terhadap data dengan menggunakan perhitungan statisik Uji Chi-Square. Data yang sudah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel serta
penjelasan hasil analisis dalam bentuk narasi. Dengan menggunakan bantuan program SPSS akan didapatkan besarnya p value
untuk menentukan signifikansi hasil penelitian. Karena penelitian ini menggunakan tingkat kemaknaa
n α sebesar 5, maka nilai p 0,05 dinilai bermakna atau dengan kata lain H ditolak pada tes weber .
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidoarjo II Ramunia Lubuk Pakam dan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2011 setiap hari kerja, mulai pukul 12.00 sampai
14.00 WIB. Penelitian meliputi tiga kilang padi yaitu, Kilang padi SDN Sitohang berdiri pada tahun 1976, kilang padi Sahabat Tani berdiri pada tahun 1978, kilang padi Saudara Kita
berdri pada tahun 1985. Ketiga kilang padi berada di Desa Sidoarjo II Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Adapun batas-batas wilayah
dari Desa Sidoarjo II Ramunia:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan P.Labu
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Beringin, Kuala Namu
• Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Ular
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Karangayar
Desa Sidoarjo II Ramunia merupakan daerah pertanian dimana secara garis besar mata pencarian masyarakat desa ini adalah bertani. Jumlah penduduk terdiri dari 3800 jiwa. Luas
wilayah 6 Km
2
.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Individu
Tenaga kerja yang terpilih sebagai sampel banyaknya 71 orang karyawan dan semua laki-laki. Karakteristik umur, masa kerja, tingkat pendidikan, tempat kerja, riwayat gangguan
pendengaran terlihat pada Tabel 5.1. Sebagian besar 2738 orang karyawan kilang padi berusia antar 30 - 40 tahun dan yang berusia
≥ 40 tahun 36,6 . Masa kerja responden sebagian besar yaitu 36,8 antara 1 - 10 tahun dengan rata-rata 1,5 tahun. Pajanan bising
pada kilang padi yang terbesar 43,8 dengan intensitas 90 - 95 dBA termasuk dalam kategori tinggi sedangkan pajanan bising dengan intensitas sangat tinggi 95 – 100 dBA hanya
sebesar 19,3 . Tempat kerja kilang A SDN 21,9 dan kilang B Sahabat Tani 21,9 sedangkan kilang C Saudara kita terdapat 19,3 .
Universitas Sumatera Utara
Table 5.1. Sebaran karakteristik responden n= 71 Variable
Jumlah Persen
Umur 20-30 tahun
18 25,4
30-40 tahun 27
38 ≥ 40 tahun
26 36,6
Masa kerja 1-10 tahun
40 56,3
11-20 tahun 18
25,4 21-30 tahun
13 18,3
Tingkat Pendidikan SD
15 21,1
SMP 26
36,6 SMASMK
31 42,3
Tempat kerja Kilang A
25 35,2
Kilang B 25
35,2 Kilang C
22 29,6
5.1.3. Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Berdasarkan karakteristik umur, hasil penelitian ini memperoleh responden terbanyak berada pada kelompok umur 30 - 39 tahun sebanyak 27 orang 38 dan yang berusia
≥ 40 tahun berjumlah 26 orang 36,6 . Sedangkan kelompok responden paling sedikit berada
pada umur 20 - 29 tahun, yaitu sejumlah 18 orang 25, 4 .
Table 5.2. Distribusi responden berdasarkan umur Kelompok umur
Jumlah orang Presentase
20-29 tahun 18
25,4 30-39 tahun
27 38
≥ 40 tahun 26
36,6 Jumlah
71 100
Umur terkecil adalah 20 tahun dan umur terbesar adalah 58 tahun. Kesemua responden dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki dan berada pada rentang umur 20 –
58 tahun.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan karakteristik masa kerja, penelitian ini memperoleh responden dibagi menjadi 3 kelompok interval. Hasil penelitian memperoleh kelompok responden terbanyak
adalah pada kelompok dengan interval 1 – 10 tahun sebanyak 36,8 berjumlah 42 orang. Sedangkan kelompok responden paling sedikit adalah pada kelompok dengan interval 20 – 30
tahun berjumlah 10 orang 8,8 .
Table 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa kerja
Jumlah orang Presentase
1-10 tahun 40
56,3 11-20 tahun
18 25,4
21-30 tahun 13
18,3 Jumlah
71 100
5.1.5. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan karakteristik responden tingkat pendidikan, pada saat sebelum melakukan pemeriksaan maka dilakukan wawancara mengenai tingkat pendidikan responden.
Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan
Jumlah Presentasi
SD 15
21,1 SMP
26 36,6
SMASMK 30
42,3 Jumlah
71 100
Dari hasil Tabel 5.4 maka paling banyak karyawan bekerja setelah selesai dari SMASMK dengan proporsi 30 42,3, dan yang dengan proporsi sedikit tingkat pendidikan
sekolah dasar 15 21,1 .
5.1.6. Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Kerja
Untuk mengetahui intensitas bising pada tempat kerja dilakukan pengukuran sound level meter merk NA-24 Rion, LTD serial 10156515. Dari hasil pengukuran diketahui
intensitas bising pada kilang padi berkisar antara 88 – 100 dBA. Pada kilang A SDN sebesar 85 – 90 dBA, kilang B Sahabat Tani 90 – 95 dBA, dan kilang C Saudara Kita
95 – 100 dBA.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Kerja Tempat kerja
Jumlah Presentasi
Kilang A SDN 25
35,2 Kilang B Sahabat Tani
25 35,2
Kilang C Saudara Kita 21
29,6 Jumlah
71 100
Berdasarkan tabel 5.5. diatas Kilang A SDN dan kilang B Sahabat Tani sama jumlah dan presentasi sebanyak 25 orang 35,2 , sedangkan kilang C Saudara Kita sedikit 22
orang 29, 6 .
5.1.8. Bising
Intensitas bising pada tempat kerja diukur menggunakan sound level meter merk NA- 24 Rion, LTD serial 10156515. Dari hasil pengukuran diketahui intensitas bising pada kilang
padi berkisar antara 88 – 100 dBA, dengan sifat bising terus menerus dan impulsif. Intensitas bising rata-rata antara 90 – 95 dBA bising tinggi sedangkan rata-rata antara 95 – 100 dBA
bising sangat tinggi.
Tabel 5.7. Intensitas Bising
Sebagian besar dengan intensitas bising terbanyak 70,4 sebanyak 50 orang yang terpajan bising dalam kategori tinggi 90 – 95 dBA. Dan intensitas sangat tinggi 95 – 100 dBA
berjumlah 21 orang 29,6 .
5.1.9. Gangguan Pendengaran
Sebelum melakukan analisis uji hipotesis dari kedua variabel dalam penelitian ini, perlu dilakukan pemeriksaan tes dengan Garpu Tala 512 Hz, 1024 Hz, dan 2048Hz meliputi,
tes rinne, tes weber, tes scwabach dan tes bisik
Pemeriksaan Telinga Pajanan bising
Jumlah orang Presentase
Tinggi 90-95 dBA 50
70,4 Sangat tinggi 95-100 dBA 21
29,6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Tes Garpu Tala Kanan
Garpu Tala Kiri
+ 2048
- +
1024 -
+ 512
+ -
256 +
- 128
+ -
64 +
Negatif Rinne
Positif Lateralisasi kanan
Weber Memanjang
Schwabach memendek
Tuli sensorineural : Batas atas turun maka dari 1024 sampai 2048 negatif Tuli konduktif : Batas bawah naik maka dari 64 sampai 256 negatif
Ambang batas dengar : 512 Hz
Tabel 5.9. Hasil Pengukuran Garpu Tala Garpu Tala
Kanan n
Kiri n
Jumlah n
64-256 Hz Positif
3346 3245,75
6591,75 Negatif
342,5 342,5
68,5 71100
512 Hz Positif
3346 3245,75
6591,75 Negatif
342,5 342,5
68,5 71100
1024-2048Hz Positif
1723,5 1623
3346,5 Negatif
1926,75 1926,75
3853,5 71100
Rinne Positif
3346 3245,75
6591.75 Negatif
342,5 342,5
68,5 71100
Weber Lateralisasi telinga
sehat 1926,75
1926,75 3853,5
Lateralisasi telinga sakit
342,5 342,5
68,5 Negative
Lateralisasi 1318,5
1419,5 2738
71100
Universitas Sumatera Utara
Schwabach Memendek
2332 2231,4
4563,4 Memanjang
342,5 342,5
68,5 Sama dengan
pemeriksa 1014,05
1014,05 2028,1
71100
Pemeriksaan dengan Tes Berbisik: Alat ukur yang digunakan ruangan yang cukup tenang dan ruangan cukup besar
dengan panjang minimal 6 meter. Skala pengukuran yang digunakan pada pasien gangguan pendengaran adalah skala pengukuran dengan skala numerik.
Tabel 5.10. Tes Berbisik Tes bisik
Jumlah n Presentasi
3 meter 3
4,2 4 meter
15 21,1
5 meter 22
31 6 meter
31 43,7
Jumlah 71
100 Dari hasil pemeriksaan dengan tes berbisik maka proporsi terbanyak berada pada
jarak ≤ 6 meter baru bisa mendengar berjumlah 40 orang 56,3 , sedangkan
proporsi yang paling sedikit 31 43,7 yang normal mendengar dengan jarak 6 meter.
5.1.10. Hasil Analisis Statistik 5.1.10.1. Pengaruh Bising dengan Gangguan Pendengaran
Dari hasil penelitian sebanyak 71 responden yang telah diperiksa dan wawancara dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang telah dikumpulkan dan dianalisis
melalui uji Chi- Square. Untuk mengetahui pengaruh bising dengan gangguan pendengaran maka sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu responden diperiksa dengan
pemeriksaan garpu tala dengan ukuran yang berbeda untuk melihat tingkat perbedaan garpu tala dengan hasil interpretasi yang berbeda pula. Dari hasil uji chi- square didapati nilai
pearson chi-square. Dari tabel 5.14. diketahui bahwa pada pemeriksaan garpu tala yang mempunya nilai kemaknaan p 0,05 adalah tes bisik dan tes weber. Sedangkan dari tes
rinne, dan tes schwabach tidak mempunyai hubungan yang bermakna karena tingkat kemaknaan p 0,05. Hal ini berarti karena nilai p yang diperoleh lebih besar dari 0,05,
maka hipotesis nol Ho dalam penelitian ini diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh bising dengan gangguan pendengaran pada karyawan kilang padi
di Desa Sidoarjo II Ramunia p 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Pengaruh Bising dengan Gangguan Pendengaran Pada Tes Rinne 512 Hz
Pada tabel
5.11. diketa
hui tingka
t kemak
naan α 0,05 hal ini menyatakan Ho diterima, tidak ada perbedaan pengaruh bising dengan
gangguan pendengaran pada tes rinne.
Tabel 5.12. Pengaruh Bising dengan Gangguan Pendengaran Pada Tes Weber 512 Hz
Pajanan bising
Tuli sensorineural
Weber Jumlah
P Lateralisasi
telinga sehat Lateralisasi
telinga sakit,negatif
n n
n ≥ 85dBA
38 46,9 33 40,7
71 87,7 ≤ 85 dBA
2 2,5 8 9,9
10 12,3 Jumlah
40 49,4 41 50,6
81 100 0.047
Pada hasil penelitian dari tabel 5.12. pengaruh bising terhadap gangguan pendengaran pada tes weber didapatkan hasil α 0,05 ini menyatakan Ho ditolak. Ada perbedaan
pengaruh bising terhadap gangguan pendengaran pada tes weber. Pajanan
bising Rinne
Jumlah 95
CI positif
negatif P
n n
n ≥ 85 dBA
65 80,2
6 7,4
71 87,7
≤ 85 dBA 8
9,9 2
2,5 10
12,3 Jumlah
73 90,1
8 9,9
81 100
0,25
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Pengaruh Bising dengan Gangguan Pendengaran Pada Tes Schwabach 512 Hz
Pajanan bising Tuli
sensorineural Schwabach
Jumlah 95 CI
Memendek
n Normal,
memanjang n
n P
≥ 85 dBA 45 55,6
26 32,1 71 87,7
≤ 85 dBA 3 3,7
7 8,6 10 12,3
Jumlah 48 59,3
33 40,7 81 100
0,44
Pada tabel 5.13. diketahui tiqngkat kemaknaan α 0,05 hal ini menyatakan Ho diterima,
tidak ada perbedaan pengaruh bising terhadap gangguan pendengaran pada tes schwabach.
Tabel 5.14. Tes Berbisik
Pajanan bising Tuli
sensorineural Berbisik
Jumlah 95 CI
6 meter n
6 meter n
n P
≥ 85 dBA 40 49,6
31 38,3 71 87,7
≤ 85dBA 4 4,9
6 7,4 10 12,3
Jumlah 44 54,3
37 45,7 81 100
0,332
Pada tabel 5.14. diketahui tiqngkat kemaknaan α 0,05 hal ini menyatakan Ho diterima,
tidak ada perbedaan pengaruh bising terhadap gangguan pendengaran pada tes berbisik
5.2. Pembahasan 5.2.1. Karakteristik Responden