16 Kadar alkalinitas didapat melaluiproses titrasi sampel dengan larutan standar
asam, dalam satuan mgL [42].
2.4.3 pH
pH dari reaktor anaerobik mempengaruhi efisiensi proses penguraian. Berbagai jenis mikroba dalam digester anaerobik sangat sensitif terhadap perubahan
pHdan sangat mempengaruhi produksi metana [43]. Tingkat pH optimal untuk kelompok fungsional biokimia pada proses anaerob yaitu [44]:
1 Hidrolisis, biasanya optimal di atas pH 6 tetapi memungkinkan hingga pH 5.
2 Asidogenesis, optimal antara pH 5,5 dan 8, tetapi memungkinkan hinggapH 4.
3 Asetogenesishidrogen memanfaatkan metanogen, optimal antara pH 6 tetapi
memungkinkan hingga pH 5. 4
Metanogenenesis, optimal antara pH 7 tetapi memungkinkan hingga pH 6
2.4.4 Nutrisi
Nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan mikroba, nutrisi untuk pertumbuhan mikroba dalam limbah cair umumnya adalah nitrogen dan phospor. Untuk
mendapatkan sludge yang kecil pada proses anaerobik, maka diperlukan kadar nitrogen dan pospor dalam kandungan yang cukup untuk pertumbuhan biomassa.
Oleh karena itu, penambahan nitrogen danatau phospor yang dibutuhkan tergantung dari substrat dan nilai dari SRT, biasanya jumlah nutrisi yang dibutuhkan seperti
nitrogen, phospor, dan sulfur pada range 10-13,2-2,6 dan 1-2 mg per 100 mg limbah. Akan tetapi, agar methanogenesis maksimum, konsentrasi nitrogen, phospor dan
sulfur biasanya 50, 10, dan 5 mgL. Kandungan nitrogen dapat diperoleh dari berbagai macam senyawa seperti amonium hidrogen karbonat NH
4
HCO
3
[42].
2.4.5 Logam Terlarut
Logam terlarut sangat penting di dalam proses fermentasi limbah cair, terutama pada proses methanogenesis. Logam terlarut ini berfungsi sebagai nutrisi
penting pada pertumbuhan mikroba. Kandungan untuk logam terlarut yang direkomendasikan pada pengolahan limbah cair seperti besi, kobalt, nikel dan seng
adalah 0,02; 0,004; 0,003 dan 0,02 mgg produksi asam asetat. Penambahan logam-
Universitas Sumatera Utara
17 logam ini meningkatkan aktifitas mikroba dan sangat menguntungkan pada proses
anaerobik untuk limbah cair. Kadar logam berat terlarut yang direkomendasikan per liter reaktor adalah 1 mg FeCl
2
; 0,1 mg CaCl
2
; 0,1 mg NiCl
2
; dan 0,1 mg ZnCl
2
[42].
2.4.6 Pengadukan
Pengadukan dilakukan untuk mendapatkan campuran substrat yang homogen dengan ukuran partikel yang kecil. Pengadukan selama proses dekomposisi untuk
mencegah terjadinya benda-benda mengapung pada permukaan cairan dan berfungsi mencampur methanogen dengan substrat. Pengadukan juga memberikan kondisi
temperatur yang seragam dalam biodigester [45]. Biasanya mikroorganisme tumbuh dalam gumpalan, yang memudahkan penutupan penggumpalan dan transfer
hidrogen. Pengadukan yang pelan bermanfaat untuk penyebaran dari penggumpalan dan pencampuran secara kontinu menghindari pengendapan. Dalam tangki digestasi
sebaiknya dilengkapi dengan pengaduk untuk mencampur substrat dan mikroorganisme secara baik [46].
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pengadukan adalahdurasi dan intensitas pengadukan yang juga mempengaruhi performance dari
fermentasi anaerobik. Faktor utama yang berpengaruh terhadap pengadukan digester adalah strategi pengadukan, intensitas, durasi dan lokasi pengaduk di dalam sistem.
Pengadukan yang cukup menunjukan pendistribusian substrat, enzim, dan mikroorganisme secara merata di dalam digester. Sebaliknya, pengadukan yang tidak
cukup akan menunjukan hasil timbulnya lapisan padatan pada bagian atas [47]. Pengadukan juga memiliki kaitan yang erat dengan densitas dan viskositas
cairan yang dihasilkannya. Densitas merupakan ukuran yang menyatakan kekentalan suatu zat. Viskositas merupakan sifat dari fluida yang menyebabkan naiknya
ketahanan relatif dari batas lapisan dalam fluida. Studi menunjukkan bahwa perpindahan dari aliran laminar ke turbulen di dalam pipa tidak hanya fungsi dari
kecepatan saja, tetapi juga merupakan fungsi dari densitas dan viskositas. Beberapa variabel dikombinasikan menjadi sebuah persamaan yang disebut bilangan Reynold
tak berdimensi [48] : NRe = D2Nρ µ
Universitas Sumatera Utara
18 Keterangan:
Nre = Bilangan Reynold D = Diameter impeller m
2
N = Kecepatan putaran rps ρ
= Densitas fluida kgm
3
µ = Viskositas fluida kgm.s
2.4.7 Zat Racun Toxic