Selain ikut berperan dalam peningkatan kesehatan, masyarakat juga dapat melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan aktivitas Posyandu. Hal ini sesuai
dengan wacana yang dikembangkan pemerintah yaitu model pembangunan partisipasi dimana pentingnya pemberdayaan masyarakat Soetedjo, 2005.
Menurut Effendi 1998 kehadiran Posyandu merupakan salah satu bentuk penerapan dalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan masyarakat yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Posyandu adalah merupakan wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk
dan dikelola oleh masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya untuk menyelenggarakan lima program
prioritas secara terpadu pada satu tempat dan pada waktu yang sama guna meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat hidup sehat Ekasari, 2007.
2.2. Tujuan Penyelenggaraan Posyandu
Departemen Kesehatan 1988 dalam Ekasari, 2007 telah merumuskan bahwa tujuan penyelenggaraan Posyandu adalah untuk 1 Mempercepat
penurunan angka kematian bayi, anak balita, dan angka kelahiran 2 Mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
NKKBS kemudian, 3 Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan yang menunjang kesehatan, dan 4 Meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
kemampuan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan lainnya yang menunjang, sesuai dengan kebutuhan.
Untuk mencapai tujuan di atas tentunya sangat tergantung pada upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan sejauh mana peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan program Posyandu. Salah satu upaya pemerintah untuk mencapai tujuan Posyandu adalah revitalisasi Posyandu. Hakekat dilaksanakannya
revitalisasi Posyandu adalah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Soedirdja, 2001.
Posyandu sebaiknya berada di tempat yang mudah didatangi masyarakat dan tempatnya ditentukan sendiri oleh masyarakat. Dengan demikian, kegiatan
Posyandu dapat dilaksanakan di pos pelayanan yang sudah ada, di rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RWRT atau di tempat khusus yang
dibangun oleh masyarakat. Sasaran utama penyelengaraan Posyandu adalah bayibalita, ibu hamilibu menyusui, dan Wanita Usia Subur WUS atau
Pasangan Usia Subur PUS Ekasari, 2007. Penyelenggaraan Posyandu dilakukan dengan “pola lima meja”, yaitu :
Meja 1 pendaftaran, kemudian pada meja 2 dilakukan penimbangan bayi dan anak balita, Ibu hamil, atau WUS. Selanjutnya pada meja 3 pengisian KMS
Kartu Menuju Sehat dan meja 4 penyuluhan perorangan, antara lain : Terhadap balita yaitu dilakukan berdasarkan hasil penimbangan, apakah berat badannya
naik atau tidak naik, diikuti dengan pemberian makanan tambahan, pemberian oralit dan vitamin A dosis tinggi. Kemudian terhadap ibu hamil yang resiko
tinggi, diikuti dengan pemberian pil tambah darah tablet besi untuk mencegah
Universitas Sumatera Utara
anemia dan terhadap PUS agar menjadi peserta KB lestari, diikuti dengan pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa. Selanjutnya yang terakhir meja
5 pelayanan teknis kesehatan, meliputi : pelayanan KIA, KB, Imunisasi dan Pengobatan Ekasari, 2007.
2.3. Program dan Sasaran Posyandu