Pendekatan Penelitian Jenis dan Sumber Bahan Hukum

xxiv argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan mengharapkan jawaban right, appropriate, inappropriate, atau wrong Peter Mahmud Marzuki, 2005:35 Dilihat dari sifatnya, penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian preskriptif, karena dalam penelitian ini dilakukan untuk dapat menghasikan argumentasi bahwa sampai saat ini belum ada kepastian mengenai pengaturan sertifikasi dan labelisasi halal sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap pemalsuan.

3. Pendekatan Penelitian

Di dalam penelitian hukum, dikenal adanya lima pendekatan. Pendekatan- pendekatan tersebut yaitu pendekatan undang-undang statute approach, pendekatan kasus case approach, pendekatan historis historical approach, pendekatan komparatif comparative approach, dan pendekatan konseptual conceptual approach. Peter Mahmud Marzuki, 2005:93 Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan undang-undang. Yaitu dengan menelaah Undang-undang Dasar 1945 dan Undang-undang yang terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan. Serta penulis melakukan pendekatan terkait peraturan pelaksana dari Undang-undang diatas, yaitu Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 924MenkesSKVII1996 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Kesehatan No. 82 MenkesSKI1996 tentang Pencantuman Tulisan Halal pada Label Makanan, Keputusan Menteri Agama Nomor 518 Tahun 2001 tentang Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan dan xxv Penetapan Pangan Halal, SK MA No. 519 Tahun 2001 tentang Lembaga Pelaksana Pemeriksa Pangan Halal.

4. Jenis dan Sumber Bahan Hukum

Sumber-sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum autoritatif. Artinya, bahan hukum primer merupakan bahan yang memiliki otoritas atau kekuasaan dalam pelaksanaannya. Yang termasuk bahan hukum primer adalah peraturan perundang-undangan, catatan resmi atau risalah dalam pembuatan undang- undang, dan putusan hukum. Bahan hukum sekunder adalah semua publikasi tidak resmi yang berkaitan dengan hukum. Publikasi hukum tersebut meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan komentar- komentar atas putusan pengadilan Peter Mahmud Marzuki, 2005:141. Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengguanakan bahan hukum primer maupun sekunder. Bahan hukum primer yang digunakan oleh penulis antara lain yaitu: 1 Undang-undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan 2 Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 3 Peraturan Pelaksana, yaitu: a PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan; b Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 924MenkesSKVII1996 Tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Kesehatan No. 82 MenkesSKI1996 tentang Pencantuman Tulisan Halal pada Label Makanan; c Keputusan Menteri Agama RI No. 518 Tahun 2001 tentang Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan dan Penetapan Pangan Halal; serta xxvi d Keputusan Menteri Agama RI No. 519 Tahun 2001 tentang Lembaga Pelaksana Pemeriksa Pangan Halal; Sedangkan bahan hukum sekunder yang digunakan penulis adalah buku teks, jurnal, koran, dan artikel dari internet, yang berkaitan dengan penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum