Uji Kualitas Instrumen Uji Hipotesis dan Analisis Data

b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan Varian Inflation Factor VIF. Model regresi yang bebas multikoliniertas yaitu: a. VIF lebih kecil dari VIF10 b. Tolerance lebih besar dari 0,1 Tolerance0,1 c. Uji Heteroskesdadstisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas satu pengamatan ke pengamatan yang lain, jika varians dari residual atas satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak heterokedastisitas. 3. Pengujian Hipotesis a. Uji Regresi Berganda Analisis data menggunakan model regresi linear berganda, karena terdiri dari variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Uji regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis 1 sampai dengan 4. Sehingga model regresi yang dikembangkan untuk menguji hipotesis 1 sampai dengan 4 yang telah dirumuskan adalah : Gambar 3. 1 Model Pengujian Hipotesis 1 sampai dengan 4 KP= a+b 1 KM+b 2 KS+b 3 P2P+b 4 KLKSP+e …… 1 Keterangan : KP = Kepatuhan wajib pajak a = Konstanta b1-b5 = Koefisien arah regresi KM = Kemauan Membayar Pajak KS = Kesadaran Membayar Pajak P2P = Pemahaman dan Pengetahuan Perpajakan KLKSP = Kualitas Layanan dan Keefektifitasan Sistem Perpajakan e = Koefisien Error Kepatuhan Pajak Kesadaran membayar pajak Kemauan membayar pajak Pemahaman dan pengetahuan perpajakan Kualitas layanan dan keefektifitasan system perpajakan + + + + b. Regresi Berganda dengan Variabel Pemoderasi Moderating Regression Analysis Persamaan model regresi linier kedua dari penelitian ini dengan memasukkan variabel moderating kedalam persamaan untuk menguji pengaruh penerapan E-Tax yang memoderasi hubungan antara kemauan dalam membayar pajak terhadap kepatuhan pajak. Model persamaan Moderating Regression Analysis MRA : Gambar 3. 2 Model Pengujian Hipotesis 5 Berikut adalah persamaan regresi dengan variabel pemoderasi untuk pengujian hipotesis 5 : KP = a +b 1 KM + b 2 PET + b 3 KM.PET + e ……...………….2 Keterangan dari persamaan diatas adalah sebagai berikut: KP = Kepatuhan Pajak a = Konstanta b 1 -b 3 = Koefisien arah regresi KM = Kemauan Membayar Pajak PET = Penerapan E-Tax KM.PET = Interaksi Kemauan Membayar Pajak dengan Penerapan E-Tax e = Variable pengganggu Error. Kemauan membayar pajak Penerapan E- Tax Kepatuhan Pajak Penerapan E-Tax PET adalah variabel moderasi jika b 1 signifikan, b 2 tidak signifikan dan b 3 signifikan. Persamaan model regresi linier ketiga dari penelitian ini dengan memasukkan variabel moderating kedalam persamaan untuk menguji pengaruh Penerapan E-Tax yang memoderasi hubungan antara pemahaman pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan pajak Gambar 3. 3 Model Pengujian Hipotesis 6 Berikut adalah persamaan regresi dengan variabel pemoderasi untuk pengujian hipotesis 7 : KP = a + b 1 P2P + b 2 PET + b 3 P2P.PET + e ………………………. 4 Keterangan dari persamaan diatas adalah sebagai berikut: KP = Kepatuhan Pajak a = Konstanta b 1 -b 3 = Koefisien arah regresi P2P = Pemahaman Pengetahuan Perpajakan PET = Penerapan E-Tax P2P.PET = Interaksi Pemahaman Pengetahuan Perpajakan dengan Penerapan E-Tax e = Variable pengganggu Error Pemahaman pengetahuan perpajakan Penerapan E- Tax Kepatuhan pajak Penerapan E-Tax PET adalah variabel moderasi jika b 1 signifikan, b 2 tidak signifikan dan b 3 tidak signifikan. Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderating Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian 2 atau lebih variabel independen Ghozali, 2006. Variabel perkalian antara Kemauan Membayar Pajak KM, Pemahaman dan Pengetahuan perpajakan P2P dan Penerapan E-Tax PET merupakan variabel moderating terhadap Kepatuhan Pajak KP 4. Uji Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi R 2 pada intinya adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar dari nol sampai dengan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1. Apabila R 2 menunjukkan nilai yang besar maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat dikatakan besar, namun semakin kecil nilai R 2 atau semakin mendekati nol, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kecil. 5. Uji F Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama –sama simultan dapat memengaruhi variabel dependen. Dengan kriteria pengujiannya adalah jika F hitung F tabel atau sig. α 0,05, maka hal ini berarti variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat secara bersama-sama. Jika F hitung F tabel atau sig α, maka hal ini berarti variabel independen secara bersama-sama tidak mampu menjelaskan variabel dependen Ihsan,2013. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ObyekSubyek Penelitian.

Obyek pada penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang berada di ruang lingkup Kota Yogyakarta. Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan media angketkuesioner yang disebar kepada Wajib Pajak Orang Pribadi WPOP di Kota Yogyakarta. Proses pengumpulan data dimulai sejak 1 Agustus 2016 dengan cara memberikannya langsung kepada responden. Peneliti menyebarkan sebanyak 100 kuesioner kepada para responden namun hanya 85 kuesioner yang dapat peneliti olah. Hal, tersebut disebabkan oleh beberapa data-data mengenai demografi responden yang kurang lengkap dan item-item pernyataan yang tidak diisi penuh oleh para responden. Selanjutnya analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui demografi responden secara terperinci karena masing-masing responden mempunyai karakteristik berbeda antara satu dengan yang lainnya. Karakteristik tersebut dikategorikan menurut jenis kelamin, umur, jenjang pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Tabel 4.1 sampai dengan 4.4 menyajikan secara lengkap data statistik responden. Tabel 4. 1 Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Presentase Pria 51 60 Wanita 34 40 Total 85 100 Sumber : Hasil Analisis Data Diolah Tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa karakteristik yang berbeda dari jenis kelaminnya sebanyak 51 responden atau 60 didominasi oleh responden pria dan sebanyak 34 responden atau 40 didominasi oleh wanita. Sehingga dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa responden pria berkontribusi lebih banyak daripada responden wanita, namun hal tersebut bukan tidak menjadi masalah penting untuk meningkatkan generalisasi pada hasil penelitian. Tabel 4. 2 Tabel Responden Berdasarkan Umur Umur Jumah Presentase 20 – 30 Tahun 35 41 31 – 40 Tahun 40 47 40 Tahun 10 12 Jumlah 85 100 Sumber : Hasil analisis olah data tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang berumur 20-30 tahun memiliki jumlah partisipasi sebanyak 35 responden 41. Hal ini berbeda dengan yang berumur 31-40 tahun yang berpartisipasi sebanyak 40 responden 47, sedangkan untuk umur yang melebihi 40 tahun memiliki partisipasi sebanyak 10 responden 12. Tabel 4. 3 Tabel Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Jumlah Presentase Lainnya S2,S3 9 11 S1 33 39 Diploma 29 34 SMASederajat 14 16 Jumlah 85 100 Sumber : Hasil analisis olah data tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir responden SMASederajat sebanyak 14 responden 16, kemudian diploma sebanyk 29 responden 34, selanjutnya dengan pendidikan S1 sebanyak 35 responden 39 dan lainnya S2, S3 sebanyak 9 responden 11.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMAHAMAN, KESADARAN, PELAYANAN FISKUS, KEMUDAHAN DAN KETEGASAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA UKM DI KOTA MOJOKERTO

2 19 19

PENGARUH KESADARAN, PENGETAHUAN, PERSEPSI, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

1 17 20

PENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK ATAS PELAKSANAAN SANKSI ADMINISTRASI, PELAYANAN FISKUS DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas di Bandar Lampung)

1 41 71

PENGARUH LINGKUNGAN DAN INDIVIDU WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

2 10 12

PENGARUH FREKUENSI PEMERIKSAAN PAJAK DAN KUALITAS PEMERIKSA PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN

0 2 13

PENGARUH KESADARAN, MORALITAS DAN BUDAYA PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK (STUDI PADA UKM SIOLA KOTA SURABAYA)

1 4 18

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

0 1 9

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL KESADARAN MEMBAYAR PAJAK, PENGETAHUAN TENTANG PERPAJAKAN, PERSEPSI WAJIB PAJAK ATAS EFEKTIVITAS SISTEM PERPAJAKAN, TINGKAT KEPERCAYAAN, MORAL WAJIB PAJAK SEBAGAI VARIABEL I

0 0 14

ANALISIS TARIF, SOSIALISASI, PELAKSANAAN SANKSI, DAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM MELALUI KEPUASAN WAJIB PAJAK SEBAGAI VARIABEL MODERATOR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JEPARA

0 1 14

PENGARUH SOSIALISASI, SANKSI PERPAJAKAN, BIAYA KEPATUHAN, PENERAPAN E-FILLING DAN TAX AMNESTY TERHADAP KEPATUHAN PAJAK (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Kudus dan Pati)

1 1 19