Ketepatan Prediksi Analisis Diskriminan

61 sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dimana koefisien untuk variabel working capital to total assets X 1 sebesar 3,673, koefisien untuk variabel earning before interest and tax to total assets X 3 sebesar 1,747, koefisien untuk variabel market value equity to book value of debt X 4 sebesar 1,432, dan koefisien untuk variabel sales to total assets X 5 sebesar 0,851.

f. Ketepatan Prediksi Analisis Diskriminan

Untuk menentukan cut off pengelompokan perusahaan kondisi financial distress dan nonfinancial distress dapat dilihat pada tabel Function at Group Centroids berikut ini : Tabel 4.10 Function at Group Centroids Financial Distress Function 1 Financial Distress -1,396 Nonfinancial Distress 1.396 Sumber : Data Hasil Olahan SPSS, Lampiran 9 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai centroid yang diperoleh dari analisis diskriminan adalah kondisi financial distress sebesar -1,396 dan kondisi nonfinancial distress sebesar 1,396 maka perhitungan titik cut off fungsi diskriminan adalah sebagai berikut : Nilai cut off = −1,396+1,396 2 = 0 62 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai cut off sebesar 0. Sehingga apabila nilai Z-Score 0 perusahaan diklasifikasikan sebagai perusahaan dalam kondisi financial distress dan apabila nilai Z-Score 0 maka perusahaan diklasifikasikan dalam kondisi nonfinancial distress. Untuk melihat suatu ketepatan model prediksi yang digunakan dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada tabel 4.11 berupa predicted values dari suatu keadaan perusahaan dan baris merupakan data aktual yang dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Ketepatan Perediksi Analisis Diskriminan Financial Distress Predicted Group Membership Total Financial Distress Nonfinancial Distress Original Count Financial Distress 7 1 8 Nonfinancial Distress 1 7 8 Financial Distress 87,5 12,5 100,0 Nonfinancial Distress 12,5 87,5 100,0 87,5 of original grouped cases correctly classified Sumber : Data Hasil Olahan SPSS, Lampiran 9 Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dari 8 perusahaan yang mengalami financial distress yang diteliti, sebanyak 7 perusahaan yang mengalami financial distress dan sisanya 1 perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Dengan demikian ketepatan model memprediksi kondisi perusahaan yang mengalami financial distress adalah sebesar 12,5. 63 Sedangkan dari 8 perusahaan dalam kondisi nonfinancial distress, sebanyak 7 perusahaan dalam kondisi nonfinancial distress dan sisanya 1 perusahaan dalam kondisi financial distress. Dengan demikian ketepatan model memprediksi kondisi perusahaan dalam kondisi nonfinancial distress adalah sebesar 12,5. Secara keseluruhan, fungsi diskriminan mampu mengelompokkan kasus dengan benar sebesar 87,5.

4.4 Pembahasan