52
4.2 Uji Asumsi Diskriminan
Sebelum melakukan uji diskriminan terlebih dahulu dilakukan uji asumsi diskriminan, antara lain :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model variabel bebasnya mempunyai distribusi normal atau mendekati distribusi
normal. Uji ini dilakukan dengan menggunakan one-sample kolmogorov- smirnov test. Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat nilai asymp.
Sig 2-tailed 0,05. Ketentuan :
a. Asymp. Sig 2 tailed 0,05, maka data berdistribusi normal.
b. Asymp. Sig 2 tailed 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test.
Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel Independen Kolmogorov
-Smirnov Asymp.Sig
Working Capital to Total Assets X
1
0,365 0,999
Retained Earning to Total Assets X
2
0,716 0,685
Earning Before Interest And Tax to Total Assets X
3
0,735 0,652
Market Value Equity to Book Value Of Debt X
4
0,696 0,718
Sales to Total Assets X
5
0,644 0,801
Sumber : Data Hasil Olahan SPSS, Lampiran 6
53
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel working capital to total assets X
1
memiliki nilai signifikansi 0,999 0,05, yang berarti bahwa variabel berdistribusi normal. Variabel retained earning to total
assets X
2
memiliki nilai signifikansi 0,685 0,05, yang berarti bahwa variabel berdistribusi normal. Variabel earning before interest and tax to
total assets X
3
memiliki nilai signifikansi 0,652 0,05 yang berarti bahwa variabel berdistribusi normal. Variabel market value equity to book
value of debt X
4
memiliki nilai signifikansi 0,718 0,05, yang berarti bahwa variabel berdistribusi normal. Dan variabel sales to total assets X
5
memiliki nilai signifikansi 0,801 0,05, yang berarti bahwa variabel berdistribusi normal.
2. Independent Sample T-test
Uji beda T-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda. Dari hasil pengujian ini
dapat diketahui terdapat tidaknya perbedaan rasio kondisi antara perusahaan yang mengalami financial distress dengan perusahaan yang
tidak mengalami financial distress. Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat nilai asymp. Sig 2-tailed 0,05.
54
Ketentuan : a.
Nilai asymp. Sig 2-tailed 0,05, maka tidak terdapat perbedaan rasio keuangan antara kondisi distress dan nondistress.
b. Nilai asymp. Sig 2-tailed 0,05, maka terdapat perbedaan rasio
keuangan antara kondisi distress dan nondistress. Hasil pengujian beda rata-rata rasio keuangan perusahaan yang mengalami
financial distress dan yang tidak mengalami financial distress dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil Uji Independent Sample T-test
No Variabel Bebas
Rata-rata Sig. 2-tailed
FD NFD
1 Working Capital to Total
Assets X
1
0,18 0,56
0,002 2
Retained Earning to Total Assets X
2
0,31 0,45
0,232 3
Earning Before Interest And Tax to Total Assets X
3
0,07 0,26
0,032 4
Market Value Equity to Book Value Of Debt X
4
0,24 0,61
0,011 5
Sales to Total Assets X
5
0,89 1,52
0,034
Sumber : Data Hasil Olahan SPSS, Lampiran 7
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tingkat signifikansi sig 2- tailed rasio-rasio keuangan working capital to total assets X
1
sebesar 0,002, earning before interest and tax to total assets X
3
sebesar 0,032, market value equity to book value of debt X
4
sebesar 0,011 dan sales to total assets X
5
sebesar 0,034. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan keempat rasio keuangan ini antara perusahaan yang mengalami financial
distress dengan perusahaan yang tidak mengalami financial distress.
55
Sedangkan, rasio retained earning to total assets X
2
sebesar 0,232. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rasio ini antara perusahaan yang
mengalami financial distress dan nonfinancial distress.
3. Uji Homogenitas
Pada analisis ini rasio yang diuji adalah rasio yang berbeda secara signifikan antara perusahaan yang mengalami financial distress dan
nonfinancial distress. Sehingga rasio retained earning to total assets X
2
tidak dimasukkan dalam uji ini karena rasio ini tidak berbeda secara signifikan antara perusahaan yang mengalami financial distress dan
nonfinancial distress. Untuk menguji homogenitas digunakan uji Multivariat Box M Test of Homogeneity of VarianceCovariance dengan
ketentuan : a.
Signifikansi 0,05 maka H diterima
b. Signifikansi 0,05 maka H
ditolak Hipotesis :
H
= Matrik kovarians antar grup adalah sama
H
1
= Matrik kovarians antar grup adalah berbeda
Untuk melihat apakah varian dan kovarian matrik antara perusahaan kondisi financial distress dan perusahaan kondisi nonfinancial distress
sama dapat dilihat pada tabel 4.4.
56
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas
Sumber : Hasil Olahan SPSS, Lampiran 8
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,445 yang berarti lebih besar dari 0,05, sehingga varian dan kovarian dari
matrik adalah sama atau homogen. Hal ini memberi arti bahwa asumsi diskriminan terpenuhi.
4.3 Pengujian Hipotesis