39
3.4 Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penulisan skripsi ini adalah dari berbagai sumber buku, jurnal dan penelitian terdahulu yang mendukung penelitian. Sedangkan
untuk sumber data yang akan diolah dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data laporan keuangan auditan perusahaan tahun 2011 sampai
2013 yang telah dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia
www.yahoofinance.com dan www.idex.co.id. Data laporan keuangan tahun 2012 sampai 2013 digunakan sebagai
pedoman penentuan apakah suatu perusahaan mengalami financial distress atau tidak. Sedangkan data laporan keuangan tahun 2011 merupakan data yang akan
diolah untuk perhitungan rasio keuangan sebagai prediktor dalam satu tahun sebelum terjadinya kondisi financial distress. Hal ini dilakukan karena kondisi
financial distress seharusnya dianalisis sebelum peristiwa financial distress itu terjadi. Rasio-rasio keuangan tersebut dihitung menggunakan perangkat lunak
Microsoft Excell kemudian di analisis dengan perangkat lunak SPSS.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008:115. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah sekitar 37 perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
40
oleh populasi. Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu metode berdasarkan pertimbangan dan kriteria
tertentu Sugiyono, 2008:116. Teknik ini ditujukan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria
yang digunakan untuk pemilihan sampel pada penelitian ini adalah : 1.
Terdaftar sebagai perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan tahun 2011 sampai 2013
secara berturut-turut. 2.
Perusahaan yang mengalami financial distress dengan indikasi memiliki nilai Z-Score 2,99 selama 2 tahun berturut-turut.
3. Perusahaan yang nonfinancial distress dengan indikasi memiliki nilai Z-Score
2,99 selama 2 tahun berturut-turut. Dipilih berpasangan berdasarkan dari industri yang sejenis, laporan keuangan pada tahun yang sama dan besar asset
yang mendekati dengan asset yang digunakan untuk perusahaan dalam kategori financial distress.
Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan maka penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 16 perusahaan. Perusahaan yang dikatakan
mengalami financial distress sebanyak 8 perusahaan yang dikategorikan “0” dan perusahaan yang nonfinancial distress sebanyak 8 perusahaan yang dikategorikan
“1”.
41
Perusahaan yang mengalami financial distress berdasarkan kriteria diatas dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Perusahaan yang Termasuk dalam Kondisi Financial Distress
No Kode
Nama Perusahaan
1 DVLA
PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk 2
ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur,Tbk
3 INAF
PT. Indofarma Persero,Tbk 4
LMPI PT. Langgeng Makmur Industri, Tbk
5 PYFA
PT. Pyridam Farma, Tbk 6
RMBA PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk
7 SCPI
PT. Merck Sharp Dohme Pharma,Tbk 8
STTP PT. Siantar TOP,Tbk
Sumber : Data Hasil Olahan Excel, Lampiran 3
Perusahaan yang nonfinancial distress berdasarkan kriteria diatas dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Perusahaan yang Termasuk dalam Kondisi Nonfinancial Distress
No Kode
Nama Perusahaan
1 HMSP
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk 2
INDF PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk
3 KAEF
PT. Kimia Farma, Tbk 4
KICI PT. Kedaung Indah Can,Tbk
5 KLBF
PT. Kalbe Farma, Tbk 6
MERK PT. Merck, Tbk
7 MYOR
PT. Mayora Indah,Tbk 8
SQBB PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk
Sumber : Data Hasil Olahan Excel, Lampiran 3
42
3.6 Metode Analisis Data