Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 43

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Tindak Pidana Persetubuhan Nomor Reg.Perkara: PDM -72SragenEp.21010 Putusan Hakim Pengaturan Tindak Pidana Persetubuhan Pasal 81 ayat 1 dan Pasal 81 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Nomor 2002 tentang Pasal 286 KUHP Penuntutan Kesesuaian Argumentasi Hukum Penuntut Umum REQUISITOIR DAKWAAN commit to user 44 Keterangan : Perkara pidana berawal dari terjadinya tindak pidana delict atau perbuatan pidana yaitu berupa kejahatan atau pelanggaran. Kasus ini merupakan tindak pidana persetubuhan anak dibawah umur yang dilakukan terdakwa atau dengan orang lain dalam Kasus Nomor Reg.Perkara: PDM-72SragenEp.21010 Surat dakwaan sangat penting dalam proses penanganan perkara pidana karena surat dakwaan merupakan pembatasan tuntutan. Terdakwa tidak dapat dituntut atau dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman untuk perbuatan-perbuatan yang tidak tercantum dalam surat dakwaan. Peranan surat dakwaan salah satunya adalah sebagai dasar tuntutan pidana requisitoir. Requisitoir adalah kewenangan penuntut umum untuk mengajukannya setelah pemeriksaan di sidang dinyatakan selasai oleh hakim ketua sidang atau ketua majelis, dasar hukumnya Pasal 182 ayat 1 huruf a KUHAP. Dalam buku “Peristilahan hukum dalam praktek” Kejaksaan Agung Republik Indonesia, 1985 memuat kata “Requisitoir” yaitu tuntutan hukuman jaksa penuntut umum pada pengadilan negeri setelah pemeriksaan ditutup Leden Marpaung, 1992: 301. Penuntut umum akan berusaha membuktikan bahwa dakwaannya telah terbukti melalui keterangan saksi dan saksi ahli, keterangan terdakwa, surat, petunjuk, dan juga dengan bukti diam seperti jejak kaki atau tangan dan benda- benda yang menjadi barang bukti. Pada ujung tuntutan yang biasa disebut requisitoir surat tuntutan penuntut umum tersebut, diuraikan hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Hal-hal yang memberatkan dan meringankan tidak disebutkan dalam undang-undang. Jadi, hanya berdasarkan kebiasaan misalnya terdakwa tidak mempersulit pemeriksaan, sopan, mengaku bersalah dan sangat menyesal, begitu pula keadaan belum cukup umur dipandang sebagai hal yang meringankan terdakwa. Hal-hal tersebut tidak boleh dicampur adukan dengan hal-hal yang memberatkan pidana seperti residivis, gabungan delik, dilakukan dengan berencana. Hal ini dilakukan karena untuk mempermudah hakim dalam membuat keputusan Andi Hamzah, 1993:119. commit to user 45

BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kasus Posisi

a. Identitas Terdakwa

Nama Lengkap : SURYA JULIANDY alias ANDI bin EFFENDI Tempat lahir : Sendangoli, Ternate Umur Tgl.lahir : 18 Tahun 28 Juli 1992 Jenis Kelamin : Laki-Laki Kebangsaan kew : Indonesia WNI Tempat tinggal : Dukuh Balu RT12 Desa Bendungan, Kec. Kedawung, Kabupaten Sragen Agama : Islam Pekerjaan : Pelajar STM Klas III Pendidikan : -

b. Uraian Perkara Bahwa ia terdakwa SURYA JULIANDY alias ANDI bin

EFFENDI , pada hari Rabu tanggal 04 Agustus 2010 sekitar jam 23.00 WIB atau pada sekitar waktu itu didalam bulan Agustus 2010 atau setidak- tidaknya pada suatu waktu tertentu didalam tahun 2010, bertempat tdi Dukuh Balu, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen atau ditempat lain didalam daerah kabupaten Sragen atau setidak- tidaknya disuatu tempat tertentu yang masuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sragen, dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak perempuan bernama CITRA AYU SAPUTRI , umur 15 tahun 4 bulan, melakukan

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM DI LUAR DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK

0 3 16

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN NEGERI BOYOLALI DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN BEBAS DAN UPAYA HUKUM JAKSA PENUNTUT UMUM

0 6 96

pengaruh ketidaktepatan penerapan undang-undang oleh jaksa penuntut umum dalam penyusunan surat dakwaan terhadap pelaku tindak pidana narkotika dihubungkan dengan putusan hakim dan kepastian hukum.

0 0 1

ARGUMENTASI HUKUM HAKIM DALAM MENGABULKAN PERMOHONAN KASASI PENUNTUT UMUM DENGAN ALASAN JUDEX FACTIE TIDAK MENERAPKAN HUKUM DALAM PERKARA PENCUCIAN UANG.

0 0 15

ARGUMENTASI HUKUM HAKIM MENJATUHKAN PUTUSAN LEPAS DARI SEGALA TUNTUTAN HUKUM DAN UPAYA HUKUM PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA EKONOMI.

0 1 10

ARGUMENTASI HAKIM PENGADILAN TINGGI MENERIMA PENGAJUAN PERLAWANAN PENUNTUT UMUM TERHADAP SURAT DAKWAAN TIDAK DAPAT DITERIMA OLEH HAKIM DALAM PERKARA KORUPSI (Studi Putusan Nomor: 12/Pid.Sus/2012/ PT.TPK.Smg).

0 0 12

TELAAH NORMATIF ARGUMENTASI HUKUM HAKIM PENGADILAN TINGGI BANDUNG DALAM MENOLAK DAKWAAN BERBENTUK ALTERNATIF DAN RESPON NORMATIF PENUNTUT UMUM UNTUK MENEGAKKAN KEADILAN DALAM PERKARA PENCUCIAN UANG (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN NOMOR 295/PID/2009/PT.BDG).

0 1 14

ARGUMENTASI KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAPPUTUSAN SURAT DAKWAAN BATAL DEMI HUKUM DAN PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS PERKARA PENAMBANGAN DI CAGAR ALAM (Studi Putusan Mahkamah AgungNomor 2553K / Pid.Sus / 2015) - UNS Institutional Repository

0 0 12

ARGUMENTASI ALASAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP KESALAHAN HAKIM MENILAI JENIS SURAT DAKWAAN DAN PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2874 K/Pid.Sus/2015) - UNS Institutional Repository

0 0 13

PENYUSUNAN DAKWAAN PENUNTUT UMUM SECARA ALTERNATIF DAN PUTUSAN HAKIM MELEBIHI TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Studi Putusan Pengadilan Negeri Magelang Nomor : 140/PID.SUS/2015/PN.MGG) - UNS Institutional Repository

0 0 14