Manfaat Penelitian Metode Penelitian

commit to user 6 b. Untuk mengetahui kemanfaatan yang diperoleh atas kesesuaian argumentasi hukum penuntut umum terhadap putusan hakim Nomor 230Pid.SUS2010PN.Srg. 2. Tujuan Subyektif a. Untuk memperoleh informasi sebagai bahan hukum utama dalam menyusun karya ilmiah guna memenuhi persyaratan yang diwajibkan dalam meraih gelar kesarjanaan di bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Untuk menambah, memperluas, mengembangkan pengetahuan dan pengalaman penulis serta pemahaman aspek hukum di dalam teori dan praktek lapangan hukum yang sangat berarti bagi penulis sendiri khususnya dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat pada umumnya.

D. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan adanya suatu manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dari penelitian, sebab besar kecilnya manfaat penelitian akan menentukan nilai-nilai dari penelitian tersebut. Adapun manfaat yang dapat diambil penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Untuk memberi sumbangan pikiran dan manfaat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya. b. Hasil Penelitian ini dapat memberikan jawaban yang jelas mengenai kesesuaian argumentasi hukum penuntut umum terhadap putusan hakim. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu tambahan referensi, bahan masukan ataupun literatur bagi penulisan hukum selanjutnya yang berguna bagi para pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Manfaat Praktis a. Untuk memberikan jawaban atas permasalahan-permasalahan yang diteliti oleh penulis yaitu mengetahui kesesuaian argumentasi hukum penuntut commit to user 7 umum dalam dakwaan dan requisitoir pada kasus Nomor Reg.perkara: PDM-72SRAGENEP.21010. b. Dengan penulisan skripsi ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan penulis dalam bidang hukum sebagai bekal untuk terjun ke dalam masyarakat nantinya. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberi masukan dan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak terkait dengan masalah yang diteliti.

E. Metode Penelitian

Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi Peter Mahmud Marzuki, 2006:35. Metode penelitian adalah cara- cara berpikir, berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan dan mencapai suatu tujuan penelitian, sehingga penelitian tidak mungkin dapat merumuskan, menemukan, menganalisa maupun memecahkan masalah dalam suatu penelitian tanpa metode penelitian. Dua syarat utama yang harus dipenuhi sebelum mengadakan penelitian dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan adalah peneliti harus terlebih dahulu memahami konsep dasar ilmunya dan metodologi penelitian disiplin ilmunya. Didalam penelitian hukum, konsep ilmu hukum dan metodologi yang digunakan di dalam suatu penelitian memainkan peran yang sangat signifikan agar ilmu hukum beserta temuan-temuannya tidak terjebak dalam kemiskinan relevansi dan aktualitasnya. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Ditinjau dari sudut penelitian hukum itu sendiri, maka pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Penelitian ini adalah penelitian hukum yang merupakan suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun commit to user 8 doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 35. Penelitian hukum ini merupakan penelitian doktrinal karena keilmuan hukum bersifat preskriptif Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 33. 2. Sifat Penelitian Sifat penelitian hukum ini tentunya sejalan dengan sifat ilmu hukum itu sendiri. Ilmu hukum mempunyai sifat sebagai ilmu yang preskriptif. Artinya sebagai ilmu yang besifat preskriptif, ilmu hukum mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum, dan norma-norma hukum Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 22. Berdasarkan penelitian ini penulis memberikan preskriptif mengenai kesesuaian argumentasi hukum penuntut umum dalam dakwaan dan requisitoir terhadap putusan hakim. 3. Pendekatan Penelitian Sehubungan dengan tipe penelitian yang digunakan yaitu penelitian normatif, maka terdapat beberapa pendekatan penelitian hukum antara lain pendekatan Undang-Undang statue approach, pendekatan kasus case approach, pendekatan historis historical approach, pendekatan komparatif comparative approach, dan pendekatan konseptual conseptual approach Peter Mahmud Marzuki, 2006:93. Berdasarkan kelima pendekatan penelitian hukum tersebut, penulis di dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kasus case approach. Menurut Peter Mahmud Marzuki dalam menggunakan pendekatan kasus yang perlu dipahami oleh peneliti adalah ratio decidendi, yaitu alasan-alasan hukum yang digunakan oleh hakim untuk sampai kepada putusannya Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 119. commit to user 9 4. Jenis dan Sumber Penelitian Bahan Hukum Jenis bahan hukum yang digunakan di dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Dalam buku Penelitian Hukum karangan Peter Mahmud Marzuki, mengatakan bahwa pada dasarnya penelitian hukum tidak mengenal adanya data. Sehingga yang yang digunakan adalah bahan hukum, dalam hal ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi, atau risalah dalam pembuatan peraturan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim Peter Mahmud Marzuki, 2005 : 141. Yang menjadi bahan hukum primer dalam penelitian hukum ini adalah: 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP. 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. 3 Undang-Undang Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak 5 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. 6 Surat dakwaan beserta requisitoir surat tuntutan pada kasus Nomor Reg.Perkara: PDM-72SRAGENEP.210.10 7 Putusan hakim Nomor: 230Pid.Sus2010PN.Srg b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan commit to user 10 komentar-komentar atas putusan pengadilan Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 141. Bahan hukum sekunder yang akan digunakan di dalam penelitian ini yaitu buku-buku teks yang ditulis para ahli hukum, jurnal hukum, artikel, internet, dan sumber lainnya yang memiliki korelasi dengan isu hukum yang akan diteliti di dalam penelitian ini. 5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumen atau bahan pustaka. Peneliti mengumpulkan bahan hukum sekunder yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk kemudian dikategorikan, dibaca, dikaji, selanjutnya dipelajari, diklarifikasi dan dianalisis dari buku-buku, literatur, artikel, karangan ilmiah, makalah, jurnal dan sebagainya yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dikaji. Prosedur pengumpulan bahan hukum yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yaitu pengumpulan bahan hukum dengan jalan membaca peraturan perundang-undangan, dokumen resmi maupun literatur-literatur yang erat kaitannya dengan permasalahan yang dibahas. Dari bahan hukum tersebut kemudian dianalisis dan dirumuskan sebagai bahan hukum penunjang di dalam penelitian ini. Bahwa cara pengolahan bahan hukum dilakukan secara deduksi, yaitu menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum terhadap permasalahan kongkret yang dihadapi. 6. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum Menurut Philipus M.Hadjon sebagaimana dikutip oleh Peter Mahmud metode deduksi sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh aristoteles penggunaan metode deduksi berpangkal dari pengajuan premis mayor pernyataan bersifat umum. Kemudian diajukan premis minor bersifat khusus. Dari kedua premis itu kemudian ditarik suatu kesimpulan atau conclusion Peter Mahmud Marzuki, 2006: 47. commit to user 11 Analisis Bahan Hukum merupakan langkah selanjutnya untuk mengolah hasil penelitian menjadi suatu laporan. Di dalam sebuah penelitian hukum normatif, pengelolaan bahan hukum hakekatnya merupakan kegiatan untuk mengadakan sistematika terhadap bahan hukum tertulis. Sistematika berarti membuat klasifikasi terhadap bahan hukum tertulis tersebut untuk memudahkan pekerjaan analisis. Dalam penelitian ini, Argumentasi hukum penuntut umum dalam dakwaan dan requisitoir pada kasus Nomor Reg.Perkara Nomor: PDM-72SRAGENEP.21010 beserta kesesuaian argumentasi hukum penuntut umum terhadap putusan hakim Nomor: 230 Pid. Sus2010PN.Srg akan dianalisis dengan logika deduksi. Dalam hal ini, sumber penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini dengan melakukan inventarisasi sekaligus mengkaji dari penelitian studi kepustakaan, aturan perundang-undangan beserta dokumen yang dapat membantu menafsirkan norma terkait, kemudian sumber penelitian tersebut diolah dan dianalisis untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Tahap akhir adalah menarik kesimpulan dari sumber penelitian yang diolah, sehingga pada akhirnya dapat diketahui Argumentasi hukum penuntut umum dalam dakwaan dan requisitoir pada kasus Nomor Reg.Perkara Nomor: PDM-72SRAGENEP.21010 beserta kesesuaian argumentasi hukum penuntut umum terhadap putusan hakim Nomor : 230 Pid. Sus 2010PN.Srg.

F. Sistematika Penulisan Hukum

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM DI LUAR DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK

0 3 16

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN NEGERI BOYOLALI DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN BEBAS DAN UPAYA HUKUM JAKSA PENUNTUT UMUM

0 6 96

pengaruh ketidaktepatan penerapan undang-undang oleh jaksa penuntut umum dalam penyusunan surat dakwaan terhadap pelaku tindak pidana narkotika dihubungkan dengan putusan hakim dan kepastian hukum.

0 0 1

ARGUMENTASI HUKUM HAKIM DALAM MENGABULKAN PERMOHONAN KASASI PENUNTUT UMUM DENGAN ALASAN JUDEX FACTIE TIDAK MENERAPKAN HUKUM DALAM PERKARA PENCUCIAN UANG.

0 0 15

ARGUMENTASI HUKUM HAKIM MENJATUHKAN PUTUSAN LEPAS DARI SEGALA TUNTUTAN HUKUM DAN UPAYA HUKUM PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA EKONOMI.

0 1 10

ARGUMENTASI HAKIM PENGADILAN TINGGI MENERIMA PENGAJUAN PERLAWANAN PENUNTUT UMUM TERHADAP SURAT DAKWAAN TIDAK DAPAT DITERIMA OLEH HAKIM DALAM PERKARA KORUPSI (Studi Putusan Nomor: 12/Pid.Sus/2012/ PT.TPK.Smg).

0 0 12

TELAAH NORMATIF ARGUMENTASI HUKUM HAKIM PENGADILAN TINGGI BANDUNG DALAM MENOLAK DAKWAAN BERBENTUK ALTERNATIF DAN RESPON NORMATIF PENUNTUT UMUM UNTUK MENEGAKKAN KEADILAN DALAM PERKARA PENCUCIAN UANG (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN NOMOR 295/PID/2009/PT.BDG).

0 1 14

ARGUMENTASI KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAPPUTUSAN SURAT DAKWAAN BATAL DEMI HUKUM DAN PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS PERKARA PENAMBANGAN DI CAGAR ALAM (Studi Putusan Mahkamah AgungNomor 2553K / Pid.Sus / 2015) - UNS Institutional Repository

0 0 12

ARGUMENTASI ALASAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP KESALAHAN HAKIM MENILAI JENIS SURAT DAKWAAN DAN PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2874 K/Pid.Sus/2015) - UNS Institutional Repository

0 0 13

PENYUSUNAN DAKWAAN PENUNTUT UMUM SECARA ALTERNATIF DAN PUTUSAN HAKIM MELEBIHI TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Studi Putusan Pengadilan Negeri Magelang Nomor : 140/PID.SUS/2015/PN.MGG) - UNS Institutional Repository

0 0 14