Pendahuluan Analisa Proses Pengecoran Paduan Aluminium-Magnesium

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini dibahas mengenai hasil paduan pelat Aluminium-Magnesium serta data-data hasil uji komposisi dari proses pengecoran dengan menggunakan metode pasir cetak, selanjutnya dilakukan simulasi komputer menggunakan software Ansys Workbench V 14.0. Pada simulasi ini dilakukan dengan metode static structural yang kemudian akan diperoleh tegangan normal, tegangan maksimum dan regangan.

4.2 Analisa Proses Pengecoran Paduan Aluminium-Magnesium

Dari penelitian ini dapat dibuktikan bahwa hasil dari paduan Aluminium- Magnesium dapat dilihat dengan cara mendapatkan jumlah persentase dari material Aluminium dan Magnesium yang dilakukan dengan cara menguji komposisi dari paduan Aluminium-Magnesium tersebut. Hasil pelat paduan Aluminium-Magnesium dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Pelat Paduan Aluminium-Magnesium Universitas Sumatera Utara Dalam pengujian ini alat yang digunakan adalah Optical Emission Spectrometer. Alat ini bekerja dengan menggunakan prinsip pantulan cahaya ke spesimen uji. Pantulan cahaya dari unsur akan langsung di-input kedalam komputer dan akan dihasilkan data hasil komposisi seperti pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Komposisi Al 97 + Mg 2,2 Al 98 + Mg 1,4 Unsur Unsur Si 0,016 Si 0,013 Fe 0,019 Fe 0,027 Cu 0,032 Cu 0,045 Mn 0,006 Mn 0,113 Mg 2,253 Mg 1,403 C 0,047 C 0,062 Cr 0,036 Cr 0,052 Ni 0,004 Ni 0,001 Mnsi 0,002 Mnsi 0,004 Sn 0,010 Sn 0,008 Al 97,575 Al 98,272 Sumber: Hasil Uji di Laboratorium Uji Dep.Teknik Metalurgi Material PT.Growth Sumatera Industri Gambar 4.2 Diagram Phasa Al-Mg Sumber : www.aluminiumlearning.com Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Diagram Phasa Al-Mg Sebenarnya Sumber : http:tptc.iit.edu Pada gambar 4.2 dan 4.3 memperlihatkan penambahan Mg hingga komposisi 2.499 Mg akan cenderung menurunkan temperatur cair dari paduan Aluminium. Penambahan Mg pada Aluminium untuk phasa biner akan menghasilkan berbagai phasa seperti Al 0-14,9Mg, Al 2 Mg 2 35,0 – 35,5Mg, Al 12 Mg 17 35,6-59,8Mg, Mg 87,3-100Mg. Keberadaan magnesium hingga 14,9 dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660 o C hingga 450 o C. Namun, hal ini tidak menjadikan aluminium paduan dapat ditempa menggunakan panas dengan mudah karena korosi akan terjadi pada suhu di atas 60 o C. K eberadaan magnesium juga menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur tersebut. Universitas Sumatera Utara

4.3 Simulasi Ansys Workbench V 14.0