Prosedur Pengecoran Simulasi dengan menggunakan software Ansys Workbench V 14.0

6. Flask Flask merupakan rangka luar cetakan pasir. Ada dua tipe flask yang dipakai pada pabrik pengecoran yaitu snap flask dan box flask. Flask biasanya terbuat dari kayu atau logam. Ukuran dan bentuk flask disesuaikan dengan ukuran tuangan. Flask mempunyai dua bagian, bagian atas disebut kup dan bagian bawah disebut drag. Flask dapat dilihat pada gambar 3.11. Gambar 3.11 Flask

3.3 Prosedur Pengecoran

Pada proses pengecoran aluminium dicor dengan penambahan unsur magnesium untuk kemudian dilakukan uji mekanis pada bahan tersebut. Penambahan unsur magnesium dilakukan terhadap aluminium sesuai dengan perbandingan yang diinginkan. 1. Aluminium di dapat dari sebuah industri peleburan aluminium, lalu dipotong hingga menjadi beberapa bagian menggunakan mesin potong agar mempermudah proses peleburan gambar 3.12. Kemudian Universitas Sumatera Utara aluminium terlebih dahulu dicor hingga mencair pada temperatur 600- 660 ˚C, setelah mencapai suhu diatas, magnesium dimasukkan ke dalam cairan aluminium yang sedang dicor dapat dilihat pada gambar 3.12. Gambar 3.12 Proses pengecoran aluminium-magnesium 2. Setelah proses pengecoran antara aluminium-magnesium berlangsung, maka akan dilakukan proses pengadukan agar campuran aluminium- magnesiumnya merata. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.13. Gambar 3.13 Proses pengadukan aluminium-magnesium Universitas Sumatera Utara 3. Setelah dilakukan proses pengadukan, hasil peleburan antara aluminium- magnesium dituang ke dalam cetakan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.14. Gambar 3.14 Penuangan aluminium-magnesium ke dalam cetakan 4. Setelah proses penuangan aluminium-magnesium ke dalam cetakan, maka cetakan dibuka untuk mengeluarkan spesimen hasil coran. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.15. Gambar 3.15 Bentuk spesimen hasil coran Universitas Sumatera Utara Setelah spesimen tersebut dikeluarkan, maka spesimen kemudian akan dibersihkan untuk dimesin. Spesimen yang dimesin mempunyai standard ukuran masing-masing dari setiap pengujian.

3.4 Simulasi dengan menggunakan software Ansys Workbench V 14.0

Adapun software yang digunakan yaitu Ansys Workbench V 14.0 dengan basis Metode Elemen Hingga MEH. Langkah simulasi dengan menggunakan software Ansys Workbench V 14.0 dapat dilakukan dalam 3 golongan proses pengerjaan yaitu: Preprocessing, Solution, Post Processing. Data-data yang dimasukkan kedalam simulasi diambil dari data-data pengujian eksperimental. Dengan menggunakan software Ansys Workbench V 14.0 kita dapat melakukan simulasi terhadap beban statik maupun dinamik, analisis struktural kedua-duanya linier dan nonlinier, perpindahan panas, dinamika fluida, dan elektromagnetik untuk para engineer. Pada penelitian ini digunakan simulasi terhadap beban statik. Untuk penjelasan langkah lebih lanjut sebagai berikut: 3.4.1 Sifak Fisik Material 3.4.1.1 Menentukan Sifat Fisik Dalam penelitian ini, material yang digunakan adalah pelat dari paduan aluminium-magnesium, dimana untuk menentukan sifat fisik dari material ini dapat dicari Density , Young’s Modulus dan Poisson’s Ratio. Universitas Sumatera Utara 3.4.1.2 Memasukkan Sifat Fisik Setelah sifat fisik dari material paduan aluminium-magnesium didapat, maka dapat langsung kita masukkan kedalam engineering data pada Ansys Workbench V 14.0 agar karakteristik material yang didapat dari pengujian secara experiment sama seperti yang dihasilkan pada simulasi. 3.4.2 Prosedur Simulasi Adapun langkah-langkah untuk melakukan simulasi terhadap beban statik seperti berikut ini: 1. Aktifkan menu Ansys Workbench V 14.0, lalu pilih static structural, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.16 Gambar 3.16 Jendela Utama Ansys Workbench V 14.0 2. Pilih engineering data, kemudian isi dengan data yang didapat dari hasil pengujian, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.17. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.17 Jendela Engineering data Ansys Workbench V 14.0 3. Kemudian pilih geometri untuk mendesain geometri yang akan didesain. Karena desain gambar sudah dikerjakan dengan menggunakan software solidwork, maka gambar dapat langsung di input ke Ansys Workbench V 14.0, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.18. Gambar 3.18 Menginput gambar Universitas Sumatera Utara 4. Kemudian dilakukan pemberian meshing pada benda yang akan disimulasi, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.19. Gambar 3.19 Pemberian Meshing 5. Lalu dilakukan set up untuk menentukan fixed support dan force pada material, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.20. Gambar 3.20 Menentukan fix support dan force Universitas Sumatera Utara 6. Selanjutnya masuk kedalam proses solution, dimana kita dapat menentukan solusi apa yang ingin kita cari. Pada simulasi ini yang ingin dicari adalah tegangan normal, tegangan maksimum dan regangan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.21. Gambar 3.21 Proses Solution 7. Selesai

3.5 Kerangka Kegiatan