BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aluminium 2.1.1 Sejarah Aluminium
Aluminium diambil dari bahasa Latin: alumen, alum. Orang-orang Yunani dan Romawi kuno menggunakan alum sebagai cairan penutup pori-pori dan bahan
penajam proses pewarnaan. Pada tahun 1787, Lavoisier menebak bahwa unsur ini adalah Oksida logam yang belum ditemukan. Pada tahun 1761, de Morveau
mengajukan nama alumine untuk basa alum. Pada tahun 1827, Wohler disebut sebagai ilmuwan yang berhasil mengisolasi logam ini. Pada tahun 1807, Davy
memberikan proposal untuk menamakan logam ini Aluminum, walau pada akhirnya setuju untuk menggantinya dengan Aluminium. Nama yang terakhir ini
sama dengan nama banyak unsur lainnya yang berakhir dengan “ium”. C.M. Hall seorang berkebangsaan Amerika dan Paul Heroult
berkebangsaan Prancis, pada tahun 1886 mengolah Aluminium dari Alumina dengan cara elektrolisa dari garam yang terfusi. Selain itu Karl Josep Bayer
seorang ahli kimia berkebangsaan Jerman mengembangkan proses yang dikenal dengan nama proses Bayer untuk mendapat aluminium murni.
2.1.2 Sifat-Sifat Aluminium
Aluminim memilik beberapa sifat yang sangat menguntungkan, sehingga aluminium banyak digunakan dalam dunia industri maupun transportasi seperti
mobil, bus, kereta api, pesawat terbang dan kapal laut.
Universitas Sumatera Utara
Adapun sifat-sifat aluminum tersebut, yaitu: 1.
Ringan Memiliki bobot sekitar 13 dari bobot besi dan baja, atau tembaga dan
banyak digunakan dalam industri transportasi seperti angkutan udara. 2.
Tahan terhadap korosi Sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang
dipengaruhi oleh unsur-unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik di ruang angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut.
3. Kuat
Aluminium memiliki sifat yang kuat terutama bila dipadu dengan logam lain. Digunakan untuk pembuatan komponen yang memerlukan
kekuatan tinggi seperti: pesawat terbang, kapal laut, bejana tekan, kendaraan dan lain-lain.
4.
Mudah dibentuk
Proses pengerjaan Aluminium mudah dibentuk karena dapat disambung dengan logammaterial lainnya dengan pengelasan, brazing,
solder, adhesive bonding, sambungan mekanis, atau dengan teknik penyambungan lainnya.
5. Konduktor listrik
Aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga. Karena Aluminium tidak mahal dan ringan,
maka Aluminium sangat baik untuk kabel-kabel listrik overhead maupun bawah tanah
6. Konduktor panas
Universitas Sumatera Utara
Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin-mesinalat-alat pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan energi.
7.
Memantulkan sinar dan panas
Aluminium dapat dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan pantul yang tinggi yaitu sekitar 95 dibandingkan dengan
kekuatan pantul sebuah cermin. Sifat pantul ini menjadikan Aluminium sangat baik untuk peralatan penahan radiasi panas.
Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium oksida Al
2
O
3
pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat aluminum tahan terhadap korosi. Aluminium umumnya melebur pada temperatur
±600
o
C. Aluminium merupakan bahan baku yang mudah diperoleh, mempunyai
produksi yang unggul, sifat mekanik dan sifat fisik yang menguntungkan dan harga relative murah. Dalam meningkatkan sifat mekanik aluminium terutama
kekuatan tariknya maka dapat dilakukan perpaduan dengan unsur Tembaga Cu, Besi Fe, Magnesium Mg, Seng Zn, Silikon Si. Aluminium dapat dilihat
pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Aluminium Sumber:
http:www.tjoulidametal.comupload2013062741809501.jpg
Universitas Sumatera Utara
2.2 Magnesium 2.2.1 Sejarah Magnesium