STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA
tahun 2013 hingga tahun 2014, yaitu sebanyak 2 orang, dimana penambahan pegawai ini
3
Sub-Bagian Tata Usaha, memiliki tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan,
persuratan, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga.
Seksi Sarana dan Prasarana Pengolahan Mineral, memiliki tugas mempersiapkan
perencanaan dan pemeliharaan sarana prasarana produksi serta peralatan penunjang teknis lainnya.
Seksi Penambangan dan Pengolahan Mineral Logam, memiliki tugas melakukan
penambangan, mempersiapkan bahan baku, mengolah mineral dan atau produk sampingan lain yang mempunyai nilai ekonomi tinggi serta pengendalian mutu.
Seksi Penambangan dan Pengolahan Mineral Bukan Logam, memiliki tugas melakukan
penambangan, mempersiapkan bahan baku, mengolah mineral bukan logam dan atau produk sampingan lain yang mempunyai nilai ekonomi tinggi serta pengendalian mutu.
Seksi Jasa dan Informasi, memiliki tugas melakukan pelayanan jasa dan informasi di
bidang pengolahan mineral.
Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing SeksiSub-Bagian, memiliki tugas
melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Saat ini terdapat 4 empat jenis jabatan
fungsional yang dimiliki oleh pegawai UPT BPML-LIPI, diantaranya adalah Peneliti, Perencana, Perekayasa, dan Analis Kepegawaian.
Sumber Daya SDM, Sarana Prasarana dan Anggaran
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, UPT BPML-LIPI didukung oleh Sumber Daya Manusia SDM, Sarana dan Prasarana, serta Anggaran yang bersumber baik dari DIPA
maupun Non-DIPA. Berikut ini adalah uraian terkait sumber daya yang dimiliki oleh UPT BPML-LIPI.
Sumber Daya Manusia
UPT BPML-LIPI memiliki Sumber Daya Manusia SDM sebanyak 42 orang pada akhir Tahun 2014. Gambar 1 a dan b menunjukkan klasifikasi pegawai UPT BPML-LIPI
berdasarkan usia dan jabatan fungsional saat ini. Dari Gambar 1a, tampak bahwa terjadi penambahan jumlah pegawai dari periode
karena adanya tambahan CPNS sebanyak 2 orang. Pada tahun 2014, sebanyak 8 orang 19,04 telah memasuki usia lebih dari 50 tahun, tentunya hal tersebut akan berdampak
pada berkurangnya jumlah SDM UPT BPML-LIPI secara signifikan pada 2-5 tahun yang akan datang. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut maka UPT BPML-LIPI perlu melakukan
rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS pada periode 2-5 tahun mendatang, minimal sebanyak 2-3 orang tiap tahunnya.
Berdasarkan jabatan fungsional, seperti yang tampak pada Gambar 1b, sebanyak 62 pegawai UPT BPML-LIPI pada Tahun 2014 memiliki Jabatan Fungsional Umum penata
usaha pengadmnistrasi keuangan, penata usaha kepegawaian, pengelola persediaan, teknisi, penata teknis penelitian dll, sedangkan jabatan Fungsional Peneliti yang merupakan
salah satu core competence dalam pelaksanaan tugas dan fungsi UPT BPML-LIPI hanya sebanyak 31. Adanya perbedaan jumlah yang cukup signifikan antara jumlah peneliti dan
fungsional umum, khususnya administrasi menjadi permasalahan bagi UPT BPML-LIPI dalam pengembangan penelitian dibidang pengolahan mineral. Berbagai upaya untuk
meningkatkan jumlah Fungsional Peneliti dilungkungan UPT BPML-LIPI telah dilakukan, diantaranya dengan mengikutsertakan beberapa kandidat peneliti ke berbagai diklat terkait
penulisan ilmiah, serta pembinaan para kandidat fungsional peneliti oleh pejabat pembina fungsional peneliti yang telah ditunjuk oleh Ka. UPT BPML-LIPI. Dari berbagai upaya tersebut
telah diperoleh kenaikan jumlah pejabat fungsional pada Tahun 2014 peneliti sebanyak 31 3 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
a b
Gambar 1. Klasifikasi pegawai UPT BPML-LIPI berdasarkan: a usia, periode Tahun 2010-
2014, b jabatan fungsional Tahun 2014
4
Kegiatan Tata Kelola Pendukung Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik yang terdiri
5
Sarana dan Prasarana
Dalam rangka melaksanakan kegiatan Litbang serta pelayanan terhadap masyarakat dalam bentuk PNBP, UPT BPML-LIPI didukung oleh sejumlah sarana dan prasarana sebagai berikut:
Tanah dan Bangunan Gedung
UPT BPML-LIPI berlokasi di Jl. Ir. Sutami Km. 15, Desa Sindangsari, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, menempati tanah seluas 12,1 hektar. Dua unit
Bangunan Gedung kantor menempati lahan seluas 800 m
2
yang didukung oleh peralatan kantor untuk kegiatan administrasi dan kegiatan ilmiah lainnya serta bangunan untuk
kegiatan operasional menempati lahan seluas 2 hektar. UPT BPML-LIPI juga memiliki tanah seluas 674 m
2
berikut bangunannya yang berada di Jalan P. Diponegoro No. 45 B, Bandar Lampung yang digunakan sebagai Rumah Jabatan Kepala UPT BPML-LIPI. Selain itu UPT
BPML-LIPI juga memiliki satu hektar tanah di Desa Lematang yang rencananya diperuntukkan sebagai Sarana Laboratorium Bukan-Logam
Sarana Pendukung Litbang dan Kegiatan PNBP Sarana pendukung kegiatan litbang dan PNBP, diantaranya meliputi: 1 Sarana Pengecoran
Logam, dilengkapi dengan satu unit tungku kupola berkapasitas 10 tonhari, dua unit
Induction Furnace masing-masing kapasitas 500 kg, satu unit pengecoran non-ferro, satu unit mesin centrifugal casting, satu perangkat mesin pembuat cetakan sand mold, satu unit
tungku heat treatment; 2 WorkshopBengkel Permesinan, terdiri dari beberapa peralatan untuk pekerjaan mekanik rancang bangun alatdan sipil, 3 Penambangan, memiliki satu
unit Crushing Plant, serta dua jenis alat berat, yaitu Wheel Loader dan Excavator; 4
Laboratorium Analisa Kimia, terdiri dari beberapa alat pengujian untuk mengetahui
karakteristik mineral baik logam maupun non-logam.
Anggaran
Disamping Sumber Daya Manusia SDM, anggaran juga merupakan faktor yang sangat penting bagi UPT BPML-LIPI dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Anggaran UPT BPML-
LIPI berasal dari APBNDIPA UPT BPML-LIPI, yang terdiri dari dua komponen anggaran utama, diantaranya adalah:
DIPA P2 Metalurgi dan Material-LIPI dan Insentif SINas DIPA KNRT. Rincian anggaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah, tampak bahwa total anggaran DIPA UPT
BPML-LIPI pada Tahun 2014 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, seperti yang tampak pada Gambar 2. Penurunan tersebut dikarenakan
6
dari komponen: Tata kelola rutin, mencakup pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, serta
penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran. Peningkatan jasa pelayanan litbang IPTEK, yaitu berupa kegiatan PNBP
Penerimaan Negara Bukan Pajak Kegiatan Peningkatan Kemampuan Teknologi Pengolahan Bahan Mineral, yaitu berupa
kegiatan penelitian tematik untuk meningkatkan kompetensi UPT BPML-LIPI dibidang pengolahan mineral. Pada tahun 2014, UPT BPML-LIPI memiliki empat buah kegiatan
penelitian tematik, diantaranya adalah: Optimasi Proses dan Kajian Komersialisasi Pembuatan Ferromangan
Proses Pengolahan Mineral Feldspar sebagai Bahan Baku Keramik Aplikasi Ferromangan Lokal Sebagai Bahan Baku Untuk Pembuatan Baja Tahan
Gesek Manganese Steel Pengolahan Bijih Mangan Kadar Rendah Melalui Pelindian Reduktif, Purifikasi,
Dan Elektrowinning Berdasarkan Inpres No 4 Tahun 2014 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan
Pemotongan Belanja KementerianLembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, maka total anggaran DIPA UPT BPML
2014 yang semula sebesar Rp. 6.078.281.000,- berkurang menjadi Rp. 5.923.380.000,-. Hal ini mengakibatkan UPT BPML harus mengurangi belanja non operasional sebesar Rp.
154.901.000 dua kegiatan penelitian dihentikan. Adapun dua judul yang masih dibiayai sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Optimasi Proses dan Kajian Komersialisasi Pembuatan Ferromangan Proses Pengolahan Mineral Feldspar sebagai Bahan Baku Keramik
Selain itu, UPT BPML-LIPI juga memiliki kegiatan penelitian yang sumber pendanaannya berasal dari Non-DIPA UPT BPML-LIPI, diantaranya adalah kegiatan penelitian kompetitif
7
pada Tahun 2013, UPT BPML-LIPI memperoleh tambahan anggaran untuk pengadaan peralatan laboratorium, diantaranya Optical Electron Spectrometer OES, Atomic
Adsorption Spectrometer AAS, Rockwell Hardness Tester, Mikroskop Metalurgi, Bomb Calorimeter, dan peralatan pendukung laboratorium lainnya. Total pagu anggaran UPT.
BPML LIPI pada tahun 2014 adalah Rp.5.923.380.000,- dengan realisasi penyerapan sebesar 97,63 atau sebesar Rp.5.783.258.702,-. Anggaran tersebut jauh lebih rendah dibandingkan
dengan anggaran tahun 2013 yaitu Rp. 7.747.596.119,-. Namun realisasi penyerapannya hanya 82,78 atau sebesar Rp. 6.859.822.037.