Assessment Beasiswa untuk Yatim Dhuafa Kids Learning Centre KLC Sekolah Juara : Sekolah Gratis Binaan Rumah Zakat Indonesia Berbasis Pusat Pengembangan Potensi Anak P3A

102 2 Ceria SMP Rp 180.000,00anakbulan 3 Ceria SMU Rp 205.000,00anakbulan 4 Ceria Mahasiswa Rp 500.000,00anakbulan Seluruh anak yang mendapatkan beasiswa, baik beasiswa Juara maupun beasiswa Ceria, dan menerima pembinaan yang dilakukan Rumah Zakat merupakan anak-anak asuh dari para donatur Rumah Zakat. Beasiswa yang berasal dari donatur perorangan dan atau instansi diberikan secara rutin sebulan sekali disertai dengan pembinaan baik untuk anak asuh maupun orang tuanya. Anak asuh merupakan program yang disediakan Rumah Zakat bagi donatur yang ingin menyumbangkan uangnya untuk membantu pendidikan anak-anak yatim dan dhu’afa. Adapun tujuan program ini adalah mengurangi angka putus pendidikan formal bagi anak usia sekolah dengan jenjang SD, SMP, SMU dan Mahasiswa. Selain itu, program ini turut menjamin keberlangsungan pendidikan anak asuh minimal 1 tahun komitmen donasi donatur program. Berikut ini merupakan tahapan implementasi pembinaan anak asuh yang diselenggarakan oleh Rumah Zakat, antara lain:

1. Assessment

Pada tahap assessment ini, seorang Mustahik Relation Officer MRO yang ditempatkan di suatu wilayah ICD Integrated Community Development atau 103 Wilayah Binaan Terpadu, mendata wilayah tersebut secara demografi. MRO mendata anak usia wajib belajar yatim atau dhuafa yang terancam putus sekolah di wilayah tersebut untuk diajukan sebagai bakal calon anak asuh Rumah Zakat.

2. Beasiswa untuk Yatim Dhuafa

Bakal calon anak asuh yang telah didata oleh MRO dan lolos persyaratan akan menjadi calon anak asuh Rumah Zakat. Langkah selanjutnya adalah Rumah Zakat akan dicarikan orang tua asuhnya. Calon anak asuh yang telah mendapatkan orang tua asuh akan mendapatkan beasiswa secara rutin setiap bulannya.

3. Kids Learning Centre KLC

Setiap anak asuh Rumah Zakat wajib mengikuti Kids Learning Centre KLC yang diselenggarakan di ICD tempat tinggal mereka masing-masing. Di KLC, setiap mentor mendidik 10 anak asuh. Pada tahap ini mentor melakukan penelusuran minat bakat pada anak asuh. Pembinaan dilakukan sepekan sekali. Program ini telah berlangsung sampai dengan sekarang.

4. Sekolah Juara : Sekolah Gratis Binaan Rumah Zakat Indonesia Berbasis

Multiple Intellegences Institusi pendidikan formal ini didirikan Rumah Zakat di suatu wilayah ICD. Sekolah ini ditujukan untuk anak yatim dhuafa di lingkungan ICD tersebut. 104 Walaupun sekolah ini gratis sama sekali, tapi konsep sekolah yang diusung adalah sekolah unggulan berbasis kecerdasan majemuk. Anak yang sudah terdaftar di SD Juara tidak wajib mengikuti KLC dan digantikan oleh kegiatan kesiswaan sekolah.

5. Pusat Pengembangan Potensi Anak P3A

P3A merupakan pembinaan lanjutan bagi anak asuh yang mengarah pada pemberdayaan potensi anak menju kemadirian. Program P3A ini di arahkan untuk melejitkan potensi anak yang penelusurannya telah dilakukan pada KLC dan pada kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Juara. Gambar 3 3. Kemah Juara Dr. Reamonn O Donncadha , seorang pendidik dan psikolog anak dari Irlandia, menyatakan bahwa permainan akan memberi kesempatan untuk belajar menghadapi situasi kehidupan pribadi dan memecahkan masalah. Proses bermain 105 dengan konsep yang memadai akan mengarahkan anak untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, sehingga menjadi bekal untuk dapat menjadi pribadi yang mandiri di masa sekarang dan masa akan datang. Berdasarkan hasil riset tersebut,. Rumah Zakat merealisasikan dalam event Kemah Juara yang melibatkan ribuan anak asuh di Indonesia sejak tahun 2002. Kemah Juara merupakan program kreasi dan rekreasi bagi anak asuh setiap liburan sekolah akhir tahun. Kegiatan ini berupa kegiatan berkemah untuk melatih sosialisasi dan kemandirian anak-anak asuh Rumah Zakat. Program pembinaan anak asuh ini merupakan rangkaian aktivitas outdoor tematik selama tiga hari. Tema dan kurikulum kegiatan ini disusun untuk mengaktualisasikan materi pendidikan dan pembinaan anak asuh Rumah Zakat. Setiap tahun, Kemah Juara diadakan dengan tema yang berbeda. Tahun 2010 ini, Kemah Juara mengusung tema Lebih Pede, Lebih Mandiri yang melibatkan 5.554 anak juara dari kota-kota jaringan Rumah Zakat di Indonesia. Tabel 13 Rincian Jumlah Peserta Kemah Juara Tahun 2010 No Regional Rumah Zakat Peserta Kemah Jaura 1 Jawa Barat 925 2 Jakarta Raya Timur 741 3 Jakarta Raya Barat 1.038 4 Jawa Timur 313 5 Jawa Tengah 807 106 6 Sumatera 1.360 7 Kalimantan, Sulawesi, Papua 370 Jumlah 5.554 Pada tahun 2010, konsep yang diusung adalah mengenai nuansa beberapa negara, yaitu Indonesia, Jepang, Cina, dan India. Negara-negara ini dipilih karena tiap negara memiliki keunikan. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak asuh akan memiliki serangkaian aktivitas antara lain, pertama, Moving Country, yaitu kegiatan berpindah lokasi perkemahan ‘negara’ untuk memperkaya wawasan budaya hingga teknologi antar negara, serta memperkaya kegiatan motorik anak. Kedua, Business Adventure, yaitu kegiatan praktek materi keterampilan dan life skill dan benchmark ke praktisi bisnis. Ketiga, Outbond team building, yaitu aktivitas outdoor dan berkelompok. Keempat, Klinik Entrepreneur, yaitu media konsultasi didampingi mentor agar anak mampu mandiri. Rumah Zakat cabang Medan juga mengadakan Kemah Juara yang dikhususkan bagi anak asuh binaan Rumah Zakat di Medan sebagai alternatif mengisi liburan mereka sekaligus mengaktualisasikan materi pendidikan. Kemah Juara Rumah Zakat cabang Medan diadakan pada tanggal 2-4 Juli 2010 di Taman Marga Satwa Kota Medan. Ajang ini mengajari anak-anak untuk selalu kreatif, yaitu dengan membuat ornament-ornamen yang berhubungan dengan keempat Negara dan menciptakan suatu karya seni yang akan ditunjukkan pada acara pentas seni. Hal ini diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan diri anak-anak asuh Rumah 107 Zakat. Menurut penuturan Pak Fahriza, selain menumbuhkan kepercayaan diri anak-anak, Kemah Juara juga mengajari anak-anak untuk mandiri. “Kita juga mengajari anak-anak untuk menjadi entrepreneur, yaitu belajar membuat usaha sendiri. Mereka juga diajarkan untuk membentuk yaitu belajar membuat usaha sendiri. Mereka juga diajarkan untuk membentuk Character Building untuk menjadi seorang entrepreneur. Di acara puncak, anak-anak buat kreasi. Waktu itu diadakan di Kebun Binatang Medan. Jadi, hari terakhir hari Minggu, kan rame pengunjung, karya-karya mereka dijualin. Apa yang mereka buat itu dijualin. Ada yang buat kue, ada yang buat kripik, ada yang buat gantungan kunci dari tepung, mereka jualan datengin pengunjung. Alhamdulillah pengunjung antusias untuk membeli. Banyak juga yang laris,ada juga yang habis. Ternyata mereka gigih. Kita mengajari itu. Kita juga mengajari mereka untuk selalu tangan di bawah, tapi harus tangan di atas. Dengan cara itulah.” 4. Lab Juara Lab Juara atau Laboratorium Juara merupakan program bantuan sarana pendidikan berupa penyediaan laboratorium komputer dan Multimedia yang diselenggarakan di Sekolah Juara. Saat ini, Sekolah juara Medan telah merintis berdirinya Lab Juara. Di sekolah ini, telah tersedia empat unit komputer yang telah dipergunakan dalam proses belajar di Sekolah Juara. 5. Mobil Juara Mobil Juara merupakan sumber belajar bergerak yang diperuntukkan untuk anak-anak kurang mampu khususnya bagi anak di wilayah Intergrated Community Development ICD Rumah Zakat yang membutuhkan pencerahan dalam dunia 108 pendidikan. Menurut informasi Pak Fahriza, Mobil Juara dirancang seperti perpustakaan keliling. “Mobil Juara seperti perpustakaan keliling. Mobil itu jalan di tempat anak-anak kumuh, dip anti asuhan. Jadi, anak-anak itu bisa baca buku di situ.” Sumber belajar dalam Mobil Juara meliputi buku bacaan anak-anak, CD edukatif, dan perangkat komputer yang terhubung ke internet. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan anak-anak yang merasakan fasilitas Mobil Juara ini dapat mengembangkan seluruh potensi kecerdasannya. Program pelayanan pendidikan ini diberikan secara gratis bagi anak-anak yang ingin membaca buku di Mobil Juara. Di Medan, belum tersedia layanan Mobil juara. Menurut informasi Pak Fahriza, di wilayah Sumatera, hanya Kota Padang yang memiliki fasilitas Mobil Juara ini. Tabel 14 Investasi Donasi Program Senyum Juara No Nama Program Besar Investasi 1 Sekolah Juara - SD Juara - SMP Juara - Rp 2.000.000.000,00 Infrastruktur SD Juara dan operasional selama 1 tahun. - Rp 2.500.000.000,00 Infrastruktur SMP Juara dan operasional selama 1 tahun 109 2 Pusat Pengembangan Potensi Anak P3A Rp 200.000,00anak asuhbulan 3 Kemah Juara Rp 400.000,00anak 4 Lab Juara Rp 385.000.000,00pendirian dan operasional selam 1 tahun 5 Mobil Juara Rp 650.000.000,00pengadaan 1 unit mobil Juara dan operasional selama 1 tahun. Pada bulan Januari hingga Juni tahun 2010, Rumah Zakat telah menyalurkan dana untuk program Senyum Juara untuk seluruh cabang Rumah Zakat sebesar Rp 11.727.878.746,00. Berikut ini adalah rincian penerima manfaat program Senyum Juara Rumah Zakat pada semester 1 Januari 2010 sampai Juni 2010: Tabel 15 Penerima Manfaat Senyum Juara Rumah Zakat Januari-Juni 2010 No Nama Program Jumlah Penerima Manfaat 1 Beasiswa ceria 56.853 2 Kids Learning Centre 53.337 3 Pengembangan Potensi Anak 3.673 4 Sekolah Juara 568 110 3.3.3 Senyum mandiri Senyum Mandiri merupakan rumpun program Rumah Zakat yang bertujuan membantu dan mendorong terwujudnya kemandirian para anggota. Jika target program-program Senyum Sehat adalah meningkatnya angka harapan hidup dan target program-program Senyum Juara adalah meningkatnya angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, maka target Senyum Mandiri adalah meningkatnya kehidupan yang layak atau kemandirian anggota. Jadi, dalam siklus, Senyum Mandiri adalah penentuan proses kemandirian anggota Rumah Zakat. Upaya- upaya yang dilakukan Rumah Zakat untuk mencapai kemandirian adalah melalui program-program berikut ini: 1. Kelompok Usaha Kecil Mandiri KUKMI Program KUKMI merupakan program pemberian bantuan modal usaha dan pendampingan usaha bagi anggota Rumah Zakat yang telah memiliki usaha mikro. Penberian modal usaha dilakukan dengan mekanisme berkelompok. Menurut informasi Pak Ilham, jumlah anggota dalam setiap kelompok bervariasi, yaitu mulai dari 5 orang hingga 10 orang. Di Medan, jumlah anggota Rumah Zakat yang telah menerima bantuan modal usaha pada tahun 2010 adalah sekitar 67 orang yang terbagi ke dalam 7 kelompok. Anggota Rumah Zakat yang membutuhkan modal usaha, mereka harus melakukan pengajuan usaha terlebih dahulu. Syarat yang dibutuhkan untuk melakukan pengajuan usaha antara lain mereka sudah harus mempunyai usaha. Usaha yang dimiliki anggota haruslah usaha kecil yang telah berjalan lama dan 111 kekurangan modal. Ada beberapa jenis usaha yang telah dibedakan atas usaha kelontong, usaha jasa, usaha seni, dan usaha kuliner. Selain itu, calon anggota juga melengkapi syarat administratif seperti fotokopi kartu keluarga, fotokopi suami dan istri, dan fotokopi buku nikah. Setelah persyaratan tersebut dipenuhi oleh calon anggota KUKMI, proses selanjutnya adalah survei, yang dilakukan oleh MRO Rumah Zakat. Proses survei dilakukan untuk menentukan layak atau tidah diberikan bantuan modal usaha. Menurut Pak Ilham, kelayakan pemberian modal juga disesuaikan dengan usaha yang dimiliki oleh member tersebut. “Usaha layak atau tidak, syaratnya pertama mungkin penghasilannya berapa dan dari penghasilan itu dia sanggup atau tidak mengembalikan dana. Karena kita tidak mau walaupun ngasih modal usaha tetapi nanti dia pengembaliannya malah memberatkan. Bukan membantu, malah memberatkan usaha beliau. Kalo pengalaman kita, kita kasih modal itu tidak 100 dipakai untuk modal usahanya, tapi malah dipakai untuk bayar hutang, terus juga belanja konsumtif. Karena itu perlu disurvei.” Setelah proses survei dilaksanakan dan layak, maka modal pun akan diberikan. Pembagian modal usaha yang diberikan Rumah Zakat dilakukan dalam mekanisme berkelompok. Namun, untuk pemberian modal usaha diberikan per orang. Modal yang diberikan pada setiap anggota disesuaikan dengan penghasilannya setiap bulan. Semakin kecil penghasilan dari usaha anggota, maka semakin kecil pula bantuan modal usaha yang diberikan. 112 Pembentukan kelompok dalam program KUKMI berfungsi sebagai pengawasan dalam menjalankan usaha. Setiap kelompok usaha memiliki ketua kelompok yang bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya. Apabila dalam satu kelompok terdapat anggotanya yang bermasalah dalam pembayaran hutangnya, maka ketua bertanggung jawab terhadap permasalahan tersebut dan bersama-sama anggota lainnya mencari solusinya. Selain itu, setiap anggota kelompok juga dapat berbagi informasi terkait dengan usahanya pada kelompoknya. Selain memberikan bantuan modal usaha, Rumah Zakat juga melakukan pendampingan usaha setiap member yang dilakukan oleh Micro Business Officer MBO Rumah Zakat. MBO bertugas untuk melakukan pendampingan usaha yaitu mendatangi setiap member KUKMI untuk melihat kemajuan usahanya dan kendala yang dihadapi member tersebut dalam menjalankan usahanya. Pendampingan dilakukan setiap minggu untuk setiap member. Di dalam pendampingan tersebut, MBO melihat perkembangan usaha member dari segi peningkatan pendapatan yang diterima member yang dicatat dalam buku laporan perkembangan usaha. . Selain itu, MBO juga sekaligus melakukan pemolekan atau pengembalian dana yang telah diberikan. Menurut Pak Ilham, pengembalian dana itu dilakukan secara berangsur setiap minggu selama empat bulan.. “Kita tidak ada sistem bunga dan sistem bagi hasil. Jadi, satu juta kita pinjamkan, maka satu juta juga dikembalikan. Jadi dalam waktu empat bulan, atau 16 minggu, kemudian kita bagi, pengembalian mereka itu satu minggu sekali. Dalam satu minggu sekali itulah peran MBO itu untuk pendampingan.” 113 Dukungan terhadap kemajuan usaha setiap member sangat diperhatikan oleh Rumah Zakat. Proses pendampingan usaha merupakan tempat para member membagikan sharing keluh kesahnya dan kendala yang mereka hadapi dalam mengembangkan usahanya. Bentuk dukungan itu diberikan dalam bentuk pelatihan pra KUKMI. Jadi, sebelum para member mendapatkan bantuan modal, mereka dibekali pengetahuan tentang pengelolaan bisnis. Pelatihan pra KUKMI dilakukan pada setiap kelompok KUKMI yang telah terbentuk. Dalam pelatihan tersebut, member dibekali pengetahuan tentang pengembangan manajemen bisnis, manajemen keuangan bisnis, dan motivasi ruhaniah atau keagamaannya. Pelatihan ini dilakukan oleh MBO dengan mendatangkan traineer untuk memberikan materi mengenai manajemen usaha dan motivasi keagamaannya. 2. Cake House Cake House merupakan program yang ditujukan untuk membantu meningkatkan keterampilan masyarakat khususnya para ibu rumah tangga dalam memproduksi makanan. Dengan program ini diharapkan mampu mendatangkan pendapatan agar kehidupan para member lebih layak dan mampu mandiri. Anggota program Cake House mendapatkan pelatihan pembuatan berbagai jenis makanan yang terdiri atas varian kue dan roti. Selain itu, mereka juga mendapatkan pendampingan usaha dan bantuan modal usaha di bidang produksi makanan untuk dikomersilkan. 114 Saat ini, mitra binaan Cake House sudah mampu memasarkan produk makanannya secara komersil. Kue-kue kering yang telah dibuat dikemas dalam toples dan kemasan menarik lainnya. Kemudian, kue-kue ini akan dipasarkan sesuai dengan pesanan dan akan dipasarkan pula oleh keluarga besar amil dan relawan Rumah zakat. Pelatihan pembuatan varian kue dan roti yang dilakukan Rumah Zakat dilakukan secara berkelompok. Dalam satu kelompok terdapat 5-10 orang member Cake House. Melalui kelompok inilah pembagian tugas. Di Medan, telah terbentuk 3 kelompok Cake House. Satu diantaranya telah mandiri, yaitu melakukan proses produksi dan pemasaran sendiri. Sedangkan dua kelompok masih dalam proses pelatihan. 3. Pelatihan Kewirausahaan Program pelatihan kewirausahaan adalah program yang memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai kewirausahaan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan potensi lokal individu dan lingkungan di wilayah pemberdayaan terpadu Rumah Zakat atau ICD. 4. Empowering Centre Empowering Centre merupakan pusat pemberdayaan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat sehingga mampu meningkatkan taraf hidupnya. Empowering Centre didirikan Rumah Zakat di desa binaan sebagai penunjang aktivitas pemberdayaan komunitas dan lingkungan di wilayah ICD dan diharapkan masyarakatnya semakin hidup layak. Di Empowering 115 Centre, masyarakat dapat melakukan pelatihan-pelatihan yang diadakan Rumah Zakat, termasuk pengajian anak-anak member yang diadakan setiap sore. Di Medan, Empowering Centre baru terdapat di dua ICD, yaitu di ICD Sunggal Kecamatan Medan Sunggal dan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan. Empowering Centre Sei Mati merupakan hasil kerjasama antara LAZ Bank SUMUT dengan Rumah Zakat Cabang Medan. Tabel 16 Lokasi Empowering Centre Rumah Zakat di Indonesia No Lokasi Alamat Kelurahan Kecamatan 1 Bandung Jl. Lemah Neundeut II No.160142 B RT 0408 Cikutra Cibeunying Kidul 2 Medan Jl. Balai Desa No. 5 Sunggal Medan Sunggal 3 Medan Lingkungan II Kel. Sei Mati Sei Mati Medan Labuhan 4 Yogyakarta Tukangan No.59 B Tegal Panggung Danurejan 5 Tangerang RT 09 RW 02 Selapajang Neglasari 6 Jaktim Jl. Pulo Asem Utara III RT 9 RW 1 Jati Pulogadung 7 Jaksel Jl. Kemuning RT II06 Kel Pejaten Timur Kec. Pasar Minggu Pejaten Timur Pasar Minggu 8 Cimahi Desa Pagerwangi Pagerwangi Lembang 9 Semarang Jl. Lamper Tengah II No. 566 D Lamper Tengah Semarang Selatan 116 10 Surabaya Jl. Gundih 2 No. 32 Gundih Bubutan 11 Pekanbaru Jl. Pesisir Gang Rumbio RT 3 RW 14 Meranti Pandak Rumbai 12 Palembang Jl. Balap Sepeda Lorong Muhajirin 4 Lorong Cempedak RT 43 RW 13 Loropajo Muhajirin 13 Batam Tanjung Uma RT 01 RW 08 Tanjung Uma Lubuk Baja 14 Banjarmasi n Jl. HKSN Komplek AMD Permai Blok K RT 23 No. 05 Alalak Selatan Banjarmasin Utara 15 Makassar Jl. Rege No. 79 Tallo Rappookalling 5. Siaga Gizi Nusantara Siaga Gizi Nusantara merupakan program pengadaan makanan siap saji yang dikemas di dalam kaleng untuk didistribusikan di kawasan terpencil, rawan pangan, maupun wilayah yang terkena bencana. Berbagai makanan yang diolah antara lain tumis jamur, nasi goring, sambal goreng, sosis ikan, ayam, dan variasi menu lainnya. Kegiatan Siaga Gizi Nusantara ini belum pernah dilakukan di Medan. 6. Water Well Water Well merupakan program pengadaan sarana air bersih dan sanitasi publik di kawasan ICD sebagai bagian dari perilaku hidup bersih di tempat tinggal warga. Fasilitas Water Well berupa alat penyaring air bersih. Selain itu juga tersedia kamar mandi dan MCK yang disediakan untuk umum. Program ini diadakan untuk 117 daerah-daerah yang minus air bersih. Menurut informasi Pak Ilham, Water Well belum tersedia di ICD Medan karena warga ICD menggunakan fasilitas air PAM yang layak dan baik untuk dikonsumsi. Namun demikian, fasilitas ini tersedia di daerah lain di Medan tergantung permintaan donatur. Misalnya seperti permintaan perusahaan seluler AXIS yang menginginkan Water Well disedikan di tower-tower mereka, salah satunya adalah di daerah Perbaungan. 7. Toilet Sehat Keluarga TOSKA Berbeda dengan Water Well yang menyediakan kebutuhan kamar mandi dan MCK untuk umum, TOSKA disediakan di rumah-rumah member yang kondisi kamar mandinya tidak layak pakai. Program ini digulirkan sebagai sarana sanitasi keluarga bagi satu kepala keluarga di kawasan ICD. Program ini diadakan agar masyarakat kurang mampu dapat mengakses air bersih dari infrastruktur yang baik dan sesuai standar kesehatan sanitasi. Di Medan, program ini belum tersedia karena masyarakat di ICD telah menggunkana fasilitas air PAM yang bersih dan layak konsumsi. Dalam penyaluran dana, Rumah Zakat taat dalam menjalankan amanah kepada peruntukan yang diniatkan oleh para muzakki atau donatur Rumah Zakat. Donatur Rumah Zakat merupakan orang yang menyumbang dana kepada Rumah Zakat untuk dikelola dan disalurkan kepada orang yang membutuhkan. Donatur memiliki hak untuk menentukan untuk apa dana yang mereka berikan atau biasa disebut sebagai akad. Donatur Rumah Zakat terdiri atas dua kalangan, yaitu donatur retail dan donatur corporate. Donatur retail merupakan donatur 118 perorangan yang memberikan dana zakat, infak, dan sedekah kepada Rumah Zakat. Sedangkan donatur corporate adalah donatur yang berasal dari perusahaan- perusahaan yang biasanya mendonasikan dana Corporate Social Responsibility CSR kepada Rumah Zakat ataupun dana zakat perusahaan maupun karyawannya. Menurut informasi Pak Ilham, ICD Head Rumah Zakat cabang Medan, rata-rata 80 dari dana yang berhasil dikumpulkan Rumah Zakat merupakan dana berakad. Donasi berakad biasanya berasal dari perusahaan-perusahaan yang memberikan dana CSR yang telah meniatkan dana tersebut diperuntukkan untuk apa. Dana semacam ini disebut sebagai dana terikat. Sebagai mitra Rumah Zakat, perusahaan-perusahaan tersebut melakukan kegiatan sosial yang mereka inginkan. Selain dana terikat yang berasal dari keinginan donatur sendiri, dana terikat juga biasanya diperoleh setelah mendapatkan penawaran program dari Rumah Zakat. Seperti yang diinformasikan Pak Ilham sebagai berikut: “Ketika mereka menyalurkan hartanya atau zakatnya, ada penawaran dari kita. Misalnya, ‘kita ada program anak asuh, bagaimana kalau dana Bapak disalurkan untuk program anak asuh?’ Jika setuju, terjadilah akad.” Apabila dalam proses penawaran dari Rumah Zakat ini tidak terjadi akad, maka dana-dana inilah yang akan didistribusikan oleh Rumah Zakat untuk kegiatan- kegiatan lain di Empowering Centre Rumah Zakat, RBG, SD Juara, dan lain-lain. Setiap donatur yang mempercayakan dananya untuk dikelola Rumah Zakat akan memdapatkan hak-hak yang diberikan Rumah Zakat. Pertama, mereka 119 berhak menerima laporan. Para donatur dapat mengecek di web eksternal donatur. Setelah berdonasi, para donatur mendapatkan ID donatur untuk dapat dicek di internet. Melalui web tersebut, donatur dapat melihat laporan dana mereka dan telah disalurkan kemana dana yang mereka berikan. Khusus untuk donatur anak asuh, mereka berhak mendapatkan laporan per triwulan tentang perkembangan anak asuhnya. Kedua, donatur juga berhak mempublikasikan acaranya. Hak ini biasanya didapatkan oleh donatur corporate untuk mempublikasikan dana CSR yang mereka bayarkan kepad masyarakat luas. Mereka berhak untuk meletakkan logo perusahaan pada majalah Rumah Lentera milik Rumah Zakat dan berhak melaporkan kegiatan ke public maupun media. Di dalam laporan tersebut, berita yang diangkat adalah mereka sebagai donaturnya, baik di majalah Rumah Lentera, web eksternal, maupun di koran. 120

BAB IV PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG DILAKUKAN RUMAH ZAKAT