Kondisi Iklim dan Topografi

persen, SLTA 23,18 persen. Demikian juga penduduk perempuan berumur 15 tahun ke atas, pendidikan tertinggi yang ditamatkan SD 33,94 persen, SLTP 25,53 persen, SLTA 22,21 persen. Berdasarkan lapangan usaha utama dapat dilihat bahwa penduduk yang bekerja di sektor pertanian menempati urutan teratas yaitu 79,08 persen, kemudian sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel yaitu 10,39 persen dan sektor jasa kemasyarakatan yaitu 5,01 persen. Untuk tahun 2009 Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki 295 sekolah pendidikan tingkat dasar yang terdiri dari 289 Sekolah Dasar negeri dan swasta dan 6 Madrasah Ibtidiyah negeri dan swasta, dengan jumlah guru keseluruhan sebanyak 2.765 guru dan 41.841 murid. Sementara jumlah sekolah lanjutan tingkat pertama ada 65 sekolah yang terdiri dari 42 SLTP negeri dan swasta dan 26 MTS negeri dan swasta dengan jumlah guru dan murid seluruhnya masing-masing 1.415 guru dan banyaknya murid 18.533. pada tahun yang sama jumlah sekolah lanjutan tingkat atas ada sebanyak 29 sekolah yang terdiri dari 13 SMU negeri dan swasta, 16 MA negeri dan swasta dengan jumlah guru dan murid seluruhnya masing–masing 589 guru dan 8.043 murid. Sedangkan jumlah sekolah menengah kejuruan ada sebanyak 9 sekolah yang terdiri dari 7 MA negeri dan swasta. Jumlah guru sebanyak 135 dan 2.450 murid.

4.1.3 Kondisi Iklim dan Topografi

Kabupaten Tapanuli Selatan berada diketinggian berkisar antara 0- 1.925.3m di atas permukaan laut. Sedangkan mengenai keadaan iklim di kabupaten Tapanuli Selatan adalah curah hujan cenderung tidak teratur Universitas Sumatera Utara disepanjang tahunnya. Pada bulan maret terjadi curah hujan tertinggi 650mm dan juga hari hujan terbanyak 23 hari. Keadaan Topografis Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari Dataran Rendah, Berbukit, Bergelombang dan Bergunung. Daerah ini dikelilingi oleh Gunung Lubuk Raya di Kecamatan Angkola Barat, Gunung Gongonan di Kecamatan Batang Angkola, dan Gunung Sibual-buali di Kecamatan Sipirok. Berdasarkan Kemiringan Lahan, Kabupaten Tapanuli Selatan secara umum dibagi dalam 4 kawasan yaitu: 1 Kawasan Gunung dan perbukitan sebagian besar adalah jalur pergunungan Bukit Barisan yang merupakan kawasan hutan lindung kemiringan diatas 40 yang harus dijaga kelestariannya sebagai kawasan penyangga air bagi sungai-sungai yang melintas di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan. Kawasan gunung dan perbukitan terdapat di sebagian besar Kecamatan Batang Angkola, Sipirok, Saipar Dolok Hole dan Aek Bilah. 2 Kawasan bergelombang hingga berbukit kemiringan 15-40 merupakan kawasan potensial untuk pertanian dan perkebunan rakyat meliputi Kecamatan Sipirok, Arse, Saipar Dolok Hole, Angkola Barat dan Batang Toru. 3 Kawasan landai sampai bergelombang kemiringan 2-15 adalah kawasan pertanian dan perkebunan besar meliputi Kecamatan Saipar Dolok Hole dan Kecamatan Batang Toru. Universitas Sumatera Utara 4 Kawasan Dataran kemiringan 0-2 sebagain besar merupakan lahan sawah, padang rumput yang potensial sebagai kawasan penggembalaan ternak yang meliputi Kecamatan Batang Angkola dan sebagian dataran adalah merupakan kawasan pantai dengan garis pantai sepanjang ± 35 km yangterdapat di dua kecamatan yaitu Kecamatan Angkola Barat dan Kecamatan Batang Toru merupakan kawasan potensial bagi pengembangan usaha tambak dan perikanan darat serta potensi pariwisata. Selain memiliki gunung-gunung, Kabupaten Tapanuli Selatan juga memiliki panorama yang indah seperti Danau Siais di Kecamatan Angkola Barat dan Danau Marsabut di Kecamatan Sipirok. Disamping itu di Kabupaten Tapanuli Selatan terdapat enam satuan wilayah sungai dan anak sungai yang tergolong besar yang cukup prospektif untuk dapat dijadikan sebagai sumber lahan pertanian, perikanan air tawar maupun objek pariwisata yaitu : 1 Sungai Batang Toru, dengan panjang 69,32 km melintasi Kecamatan Batang Toru dan bermuara ke Samudera Hindia dan merupakan ekosistem penting dari Danau Siais serta sangat potensial untuk dikembangkan kegiatan Arung Jeram. 2 Sungai Bilah, dengan panjang 14,56 km melintasi Kecamatan Aek Bilah terus menuju Kecamatan Dolok, Dolok Sigompulon Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Labuhan Batu. Universitas Sumatera Utara 3 Sungai Batang Angkola, dengan panjang 64,20 km melintasi Kecamatan Angkola Timur, Batang Angkola dan Kecamatan Sayur Matinggi bermuara di Sungai Batang gadis Kabupaten Mandailing Natal.

4.2 Gambaran Perekonomian Kabupaten Tapanuli Selatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi dan Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi

2 73 88

Proyeksi Jumlah Penduduk Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012

0 30 50

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Jumlah Penduduk, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Surakarta.

0 0 12

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Jumlah Penduduk, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota S

0 0 13

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK,TENAGA KERJA,TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGELUARAN Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk,Tenaga Kerja,Tingkat Pendidikan Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Grobogan Tahun 1990-2012.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk,Tenaga Kerja,Tingkat Pendidikan Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Grobogan Tahun 1990-201

0 2 16

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, INFLASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Inflasi Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 12

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, INFLASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Inflasi Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK,PAJAK DAERAH,RETRIBUSI DAERAH,DAN PENGELUARAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dan Pengeluaran Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Kudus

0 0 14

USULAN PENELITIAN ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PENGELUARAN PEMERINTAH dan JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURABAYA

0 0 26