Besaran PDRB Sumatera Utara pada tahun 2009 atas dasar harga berlaku tercapai sebesar Rp.72,67 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 33,43 triliun.
Terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2009 sebesar 6,56 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran menyumbang perumbuhan sebesar 2,20 persen
Disusul oleh sektor pengangkutan dan komunikasi 1,85 persen, sektor bangunan 0,91 persen, sektor jasa-jasa 0,76 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 0,43 persen,
sektor industri 0,25 persen, sektor pertanian 0,10 persen, sektor listrik ,gas dan air bersih 0,07 persen dan sektor pertambangan dan penggalian menyumbang pertumbuhan 0,00
persen. Dari sisi penggunaan, sebagian besar PDRB Sumatera Utara pada tahun 2009
digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga yang mencapai 36,20 persen, disusul oleh ekspor neto 30,53 persen ekspor 50,82 persen dan impor 20,29 persen, pembentukan
modal tetap bruto 20,61 persen, konsumsi pemerintah 9,54 persen dan pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba 0,64 persen.
PDRB per Kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2009 mencapai Rp. 34,26 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp. 31,07 juta. Secara umum seluruh
indikator ekonomi mengalami perbaikan yang cukup signifikan pada tahun 2009. Namun demikian beberapa indikator lainnya yang terkait dengan aspek pengangguran, kesehatan, dan
pendidikan belum sesuai dengan target yang ditetapkan. Oleh sebab itu dalam hal ini kinerja perekonomian dimasyarakat harus terus ditingkatkan sehingga dapat berdampak pada
meningkatnya taraf hidup dan kondisi sosial ekonomi masyarakat pada umumnya. Sehingga akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Sumatera Utara khusunya.
4.1.4 Perkembangan Perbankan di Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Perbankan sangat erat fungsinya dimasyarakat, dimana perbankan cukup berperan aktif dalam perekonomian suatu daerah bahkan suatu negara. Perkembangan perbankan di
indonesia cukup relatif maju bahkan dewasa ini telah banyak tumbuh bank-bank baru di Sumatera Utara khususnya, misalnya saja banyak berdirinya bank-bank syariah begitu juga
dengan bank konvensional. Bank menawarkan berbagai macam kemudahan kepada masyarakat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti
tempat mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman uang, melakukan pembayaran, atau melakukan penagihan.
Walaupun begitu perlu dilakukan kebijakan-kebijakan dibidang moneter yang nantinya membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi didunia perbankan.
Dalam hal ini perbankan banyak sekali mengelolah dibidang perkreditan, dimana bank menawarkan jasa kredit kepada masyarakat untuk melakukan kemudahan dalam menjalankan
dunia usaha yang berkembang dimasyarakat. Disini bank sangat selektif dalam memberikan jasa kredit kepada masyarakat sebab permasalahan yang terjadi didunia perbankan biasanya
terjadi akibat masyarakat yang tidak tepat waktu dalam membayar kredit yang diberikan perbankan kepada masyarakat, hal tersebut dapat menyebabkan kredit macet di bank tersebut.
Apalagi dunia perbankan sempat goyah akibat krisis yang terjadi pada tahun 1998 dan 1999 dimana pemerintah sempat membuat kebijakan menaikkan tingkat suku bunga bank
yang relatif tinggi yang pada akhirnya menyulitkan pihak bank untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat ataupun pengusaha karena banyaknya nasabah bank yang tidak sanggup
untuk meminjam dana dari pihak bank akibat tingginya tingkat bunga yang diberikan oleh bank. Hal tersebut tidak hanya berimbas kepada perbankan yang ada di indonesia bahkan
berimbas juga kepada perbankan yang ada di Sumatera Utara khususnya. Akibat krisis yang melanda indonesia banyak bank-bank yang mengalami kredit macet. Hal tersebut
mengakibatkan bank harus membiayai sendiri bunga simpanan dari nasabah.
Universitas Sumatera Utara
Oleh sebab itu dalam hal ini pemerintah mencari solusi pemecahan masalah perbankan dengan melakukan pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional yang
beroperasi sejak bulan februari 1998. Dalam hal ini peranan bank sangat menunjang pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Sumatera Utara oleh sebab itu perbankan
haruslah sehat dan berkompeten mampu memulihkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah maupun negara khususnya Sumatera Utara. Dan mampu menciptakan iklim usaha yang
kondusif bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya. Oleh sebab itu demi menjaga kelancaran modal usaha, bank yang ada di Sumatera Utara khususnya telah menyalurkan
kredit yang cukup besar kepada para nasabah bank.
4.1.5 Dana yang Di Himpun oleh Bank