Uji Durbin Watson D-W Test

Maka dilakukan pengujian di antara masing-masing variabel independen. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan yang erat di antara masing-masing variabel independen.  X1 = f X2, X3 X1 = α + β2X2 + β3X3 + µ .....................................................2 Maka dapat diketahui R 2 = 0.35 dari hasil R 2 persamaan 2 ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antara variabel independen. Karena R 2 persamaan 2 lebih kecil dari R 2 model analisa persamaan 1 yaitu 0.35 0.96.  X2 = f X1, X3 X1 = α + β1X1 + β3X3 + µ ....................................................3 Maka dapat diketahui R 2 = 0.68 dari hasil R 2 persamaan 3 ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antara variabel independen. Karena R 2 persamaan 3 lebih kecil dari R 2 model analisa persamaan 1 yaitu 0.68 0.96.  X3 = f X1, X2 X3 = α + β1X1 + β2X2 + µ .....................................................4 Maka dapat diketahui R 2 = 0.65 dari hasil R 2 persamaan 4 ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antara variabel independen. Karena R 2 persamaan 4 lebih kecil dari R 2 model analisa persamaan 1 yaitu 0.65 0.96.

4.5.2 Uji Durbin Watson D-W Test

Uji D-W digunakan untuk mengetahui apakah didalam model yang digunakan terdapat autokorelasi diantara variabel-variabel yang diamati. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara  Hipotesis Ho : Dw = 0 Ha : Dw ≠ 0  Α = 1, k = 3, n = 15, maka ; dl = 0.59 4 – dl = 3.41 du = 1.46 4 – du = 2.54  Statistik penguji : D-W = 2.147749 Dilihat dari table durbin-watson bernilai dl = 0.59; du = 1.46; 4-dl = 3.41; 4-du = 2.54 dan D-W = 2.147749, maka posisinya berada pada dl dw du, maka hasilnya 0.59 2.147749 2.54. Autokolerasi + Autokolerasi + Ho diterima 0.59 1.46 2 2.1477 2.54 3.41 Gambar 4.4 Uji durbin-watson Universitas Sumatera Utara Dengan DW berdasarkan estimasi model regresi Kesimpulan 4-dl dw 4 Ha diterima, artinya terdapat gejala autokorelasi yang negatif di antara disturbance term 4-du dw 4-dl Tidak ada kesimpulan 3 dw 4-du Ho diterima Du dw 3 Ho diterima Dl dw du Tidak ada kesimpulan 0 dw dl Ha diterima, artinya terdapat gejala autokorelasi yang positif di antara disturbance term Kesimpulan: dl D-W du, maka hasilnya 0.59 2.147749 1.46, dengan demikian tidak ada autokorelasi. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Suku Bunga, Pendapatan Per Kapita, dan Tenaga Kerja terhadap Kredit Konsumsi pada bank Umum di Sumatera Utara, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Koefisien Determinasi R-square sebesar 0.9670 atau 96,70, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen Suku Bunga, Pendapatan Per Kapita, dan Tenaga Kerja dapat menjelaskan variabel dependen Kredit Konsumsi sebesar 96.70 sedangkan sisanya sebesar 3.30 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi, ceteris paribus. 2. Suku Bunga mempunyai pengaruh negatif terhadap Kredit Konsumsi pada Bank Umum Pemerintah di Sumatera Utara pada Tingkat kepercayaan 95 atau α = 5 dan besarnya koefisiennya adalah sebesar -49877.06. Artinya bahwa setiap kenaikan tingkat suku bunga sebesar 1 akan menurunkan Kredit Konsumsi pada Bank Umum Pemerintah di Sumatera Utara sebesar Rp. 49877.06 juta. Hasil estimasi ini sejalan dengan hipotesis yang ada yaitu terdapat pengaruh yang negative antara Suku Bunga kredit dengan Kredit Konsumsi pada Bank Umum Pemerintah di Sumatera Utara, ceteris paribus. 3. Pendapatan Per Kapita mempunyai pengaruh positif terhadap Kredit Konsumsi pada bank Uum Pemerintah di Sumatera Utara, dimana koefisiennya menunjukkan nilai sebesar 543.7794 yang artinya bahwa setiap kenaikan Pendapatan Per Kapita sebesar 1 akan menaikkan Kredit Konsumsi pada Bank Umum Pemerintah di Sumatera Utara sebesar Rp. 543.7794 juta. Hasil estimasi ini sejalan dengan hipotesis yang ada Universitas Sumatera Utara