29
penafsiran bahwa perjanjian tersebut yang bersifat sepihak, padahal dalam perjanjian harus terdapat interaksi aktif yang bersifat timbal balik di kedua belah pihak untuk
melaksanakan hak dan kewajiban masing-masing.
23
2. Kerangka Konsepsi
Kerangka konsepsi merupakan salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsepsi dalam penelitian ini untuk menghubungkan teori dan observasi, antara
abstraksi dan kenyataan. Kerangka konsep mengandung makna adanya stimulasi dan dorongan konseptualisasi untuk melahirkan suatu konsep baginya atau memperkuat
keyakinannya akan konsepnya sendiri mengenai sesuatu permasalahan.
24
Maka konsep merupakan defenisi dari apa yang perlu diamati, konsep menentukan antara variabel-variabel yang ingin menentukan adanya hubungan
empiris.
25
Oleh karena itu, untuk menghindarkan terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, serta agar secara
operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, yaitu:
a. Analisis Yuridis Analisis Yuridis adalah mengkaji secara hukum
b. Perjanjian
23
R. Setiawan, Pokok-pokok Hukum Perikatan, cet.4, Bina Cipta, Bandung, 1987
24
M. Solly Lubis, Op.cit, hal.80
25
Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia Pustaka Utama , 1997, hal.21
Universitas Sumatera Utara
30
Perjanjian adalah suatu hubungan hukum kekayaanharta benda antara dua orang atau lebih, yang memberi kekuatan hak pada satu pihak untuk
menunaikan prestasi
26
c. Sewa beli Sewa Beli adalah jual beli barang dimana penjual melaksanakan penjualan
barang dengan cara memperhitungkan setiap pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dengan pelunasan atas harga yang telah disepakati bersama dan diikat
dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut beralih dari penjual kepada pembeli setelah harganya dibayar lunas oleh pembeli kepada
penjual.
27
d. Jual Beli Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan
dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan.
28
e. Sewa Menyewa Sewa menyewa adalah persetujuan antara pihak yang menyewakan dengan
pihak penyewa. Pihak yang menyewakan atau pemilik menyerahkan barang
26
Yahya Harahap, Op.cit, hal 6
27
Salim SH, MS, Perkembangan Hukum Kontrak Innominatdi Indonesia, sinar grafika, jakarta, 2008, hal.
28
M. Yahya Harahap, Op.cit hal 181
Universitas Sumatera Utara
31
yang hendak di sewa kepada pihak penyewa untuk “dinikmati” sepenuhnya volledige genot.
29
f. Rumah Negara
Rumah Negara adalah bangunan yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta menunjang
pelaksanaan tugas Pejabat danatau Pegawai Negeri.
30
g. Rumah Negara Golongan I Rumah Negara Golongan I adalah Rumah Negara yang dipergunakan bagi
pemegang jabatan tertentu dan karena sifat jabatannya harus bertempat tinggal di rumah tersebut, serta hak penghuniannya terbatas selama pejabat yang
bersangkutan masih memegang jabatan tertentu tersebut.
31
h. Rumah Negara Golongan II Rumah Negara Golongan II adalah Rumah Negara yang mempunyai
hubungan dengan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi dan hanya disediakan untuk didiami oleh Pegawai Negeri dan apabila telah berhenti atau
pensiun rumah dikembalikan kepada Negara.
32
i. Rumah Negara Golongan III
29
M. Yahya Harahap, Op.cit hal 220
30
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 40 Tahun 1994, Pasal 1 ayat 1
31
Ibid , Pasal 1 ayat 5
32
Ibid , Pasal 1 ayat 6
Universitas Sumatera Utara
32
Rumah Negara Golongan III adalah Rumah Negara yang tidak termasuk Golongan I dan Golongan II yang dapat dijual kepada penghuninya.
33
G. Metode Penelitian 1. Sifat dan Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif dan wawancara. Tujuan
penulisan ini untuk mengungkapkan suatu kenyataan hukum yang ada memang belum bisa menjawab semua kebutuhan masyarakat. Dengan demikian diperlukan
suatu peraturan yang serasi baik secara vertikal maupun horizontal. Implementasinya adalah penelitian akan dapat memberikan suatu pengetahuan dan informasi hukum
yang lebih transparan. Dengan pengetahuan tersebut lebih mudah dapat mengadakan unifikasi hukum, penyederhanaan hukum dan kepastian hukum. Penelitian ini besifat
eksplanatoris, yang menerangkan dan menguji apakah ada atau tidak hubungan diantara berbagai variabel yang diteliti dengan tujuan untuk mencari dan menemukan
pemecahan dari permasalahan yang dihadapi.
2. Sumber Data